Monday, 27 January 2014

Dear Ma, be strong Ma...

Dear Ma.

Aku tahu tak ada yg bisa kulakukan saat ini kecuali mengiringi sakitmu dengan untaian doa, doa dan doa. Anakmu jauh disini menuntut ilmu, berusaha mengalihkan kekacauan hidupnya pasca perceraian yg pedih itu dengan sekolah. Pedih, sepedih aku yg terpisah Najwa, pasti itu juga yg engkau rasakan, Ma.

Dear Ma.
Aku tahu aku bukan anak yg membanggakan untukmu. Mungkin bisa dikatakan tidak ada setitik pun hal yg bisa engksu banggakan dari eksistensiku di dunia ini. Untuk itu aku mohon maaf, Ma. Hingga usiaku 32 tahun ini, aku masih saja membebanimu dengan masalah masalah hidupku. Ampuni aku akan itu, Ma.

Dear Ma.
Aku mohon maaf tak bisa mendampingimu saat kau sakit saat ini. Kesedihan yg kurasakan jauh lebih dalam dibanding saat penyakit perut tak berkesudahan menyerangku 2008 lalu selama tiga tahun. Karena aku tahu, aku adalah pejuang, dan jika bukan aku yg say good bye dg oenyakit itu, maka aku yg akan dibawa penyakit itu say good bye dg dunia fana ini. Tapi berkat Allah, aku menang, Ma. Penyakit itu sdh jauh dariku. Aku sekarang jauh lebih sehat. Aku ingat saat itu, kau selalu memberikan semangat bahwa Allah akan menolongku. Aku tahu kau selalu mendoakanku, selalu menyayangi aku, meskipun aku anak yg sama sekali tdk bisa membanggakanmu.

Dear Ma.
Kuat ya Ma. Agustus aku akan pulang, aku akan stay, dan dengan statusku saat ini yg tanpa anak, tanpa suami, aku akan lebih mudah merawatmu. Tak perlu lagi hrs pulang ke rumah atau memikirkan izin suami, aku akan selalu di sampingmu, Ma, di sela sela perjuanganku untuk menemui Najwa di sekolahnya dan pekerjaanku utk sekedar menopang hidupku yg sendiri. Mungkin hanya ini yg bisa kuberikan utkmu aras segala perjuanganmu melahirkan aku, membesarkan, menyekolahkan, mendoakan. Be strong Ma, izinkan aku pulang merawatmu. Dont give up Ma, penyakit itu hanya musuh yg harus kita lawan each and everyday. Jika pun penyakit itu terlalu kuat utk dilawan, maka jadikan ia teman, Ma, hidup harmoni dengannya. Buatlah perjanjian dgn penyakit seperti yg kulakukan dulu. Janjikan bahwa sakit boleh bersarang di tubuh kita namun beri juga ruang untuk kita, si inang, untuk tetap hidup. Itu yg dulu kulakukan Ma. Aku berkompromi dg penyakit perut itu dulu. Aku janjikan aku akan jadi inamg yg baik, namun sakit juga harus berkompromi saat aku bekerja, agar ada uang untuk membeli obat. Kita bisa melawan penyakit dengan pikiran, Ma. Pikiran manusia cukup kuat untuk itu. Lawan, atau jadikan teman, Ma. Saat itu, saat penyakit jadi teman, ia akan lebih jinak dengan kita dan akhirnya ia jadi bagian dari kita dan tanpa disadari kita sembuh!

Dear Ma.
Mungkin menurutmu aku adalah anak teraneh di dunia. Tapi aku tahu aku menyayangimu Ma. Aku takut kehilanganmu. Belum ada baktiku padamu, Ma. Betapa sedikit kebahagiaan yg kuberikan padamu. Mhn izinkan aku merawatmu, Ma. Aku tak punya apa apa lagi kecuali tenaga dan waktu. Kuat lah Ma. Agustus aku pulang. Jgn menyerah Ma. Terus berjuang, untuk aku, Ma, seperti aku yg berjuang tetap hidup untuk Najwa. Tunggu aku, Ma. Jangan menyerah. Aku tahu itu sakit sekali dan seandainya penyakit itu bisa ditransfer padaku, aku akan menyandangnya untukmu. Aku tahu aku tak punya apa apa untukmu. Tak asa yg bisa kuberikan padamu sbg balasan kebaikanmu padaku. Hanya doa, sujud tiap malam untukmu yg bisa kulakukan ribuan km darimu, Ma.

Dear Ma.
Bertahanlah. Tunggu aku agustus, Ma. Izinkan aku merawatmu, dengan statusku yg sendiri saat ini. Beri aku kesempatan itu. Bertahanlah, kuatlah, Ma. Doa anakmu selalu menyertai di sujud sujud panjangku. Tunggu aku Ma, jgn menyerah, kuat Ma.

Mysore, 27 Januari 2014.

Anakmu...

Monday, 20 January 2014

Kuala Lumpur, an idiot traveller guide!

Hey hey!

Saya baru habis liburan dari Kuala Lumpur dan Indonesia nih! Asyik juga setelah berkutat dengan ujian yg menyesakkan dada di bukan Desember dan awal Januari lalu (ciee lebay deh yaaa), akhirnya saya me reward diri sendiri dengan jalan jalan dan mengunjungi negara saya tercinta, Indonesia.

Seperti yg saya bilang, self reward itu perlu, saudara saudara. Tak perlu mahal dan lux, asal itu cukup membuat Anda bahagia, itu lebih dari cukup. Dan untuk saya saat ini, reward saya adalah jalan jalan, makan, menikmati Kuala Lumpur sebagai kota persinggahan saya.

Seorang kawan pernah menyarankan untuk menulis catatan perjalanan setelah membaca beberapa postingan notes saya di fb. Mengikuti saran beliau, disini saya coba membagi beberapa hal yg saya ketahui tentang sightseeing di Kuala Lumpur. Tdk banyak yg saya ketahui, sehingga tulisan ini saya sebut sebagai an idiot traveller guide. Dan seperti yang Anda ketahui, saya a solo traveller dan a woman pula, so bagi yg ingin jalan jalan sendirian, mgkin hal ini bisa bermanfaat! Apa yg hrs disiapkan, apa yg hrs diwaspadai, apa saja yg bisa dilakukan as a woman travelling solo. Jika ini bisa bermanfaat utk saya yg solo, maka tentu ini more applicable untuk Anda yg bepergian dg beberapa org. So, happy reading!

One, tiket.
Saya pelanggan airasia. Perusahaan penerbangan yg menganut slogan NOW EVERYONE CAN FLY. Hehehe. Maklum, turis modal dengkul. Air asia termasuk maskapai yg mumpuni menurut saya. Tiket balikpapan kuala lumpur pp itu berkisar 1.500.000 rupiah maksimal. Jika Anda book early seperti saya, ya dpatlah harga 500.000 kadang kadang. Itu pun saya book dengan agent, tdk pakai credit card. Jika Anda memiliki credit card, tentu hal ini bisa lebih dipangkas lagi.
Tips: jika tak mau rugi, lebih baik membeli bagasi 15 kg saat Anda pulang ke balikpapan. Pemeriksaan di airasia balikpapan tdk seketat di Kuala Lumpur, so meskipun bagasi Anda lebih, mereka jarang nge charge. Namun di Kuala Lumpur akan ada timbangan yg mencek bagasi Anda benar benar 7 kg atau tidak. Mereka mengambil 100 ringgit beberapa kali dari dompet saya due to this, hik hik...

Two, hotel
Sebagai non credit card guest, biasanya agak diremehkan di luar negeri. Dengan munculnya website seperti agoda atau booking dot com, maka tamu seperti saya ini sangat bisa diremehkan dan tidak dilayani. Kuala Lumpur dibanjiri turis lokal dan mancanegara, so mendapatkan kamar hotel dengan walk in method, alias bayar di tempat, itu agak sulit. Anda harus menunjukkan booking confirmation yg biasanya dikirim via email. Dan ini pun akan didapat jika pembayaran sdh lunas, ya dengan credit card itu laaah. Maka tamu yg walk in seperti saya biasanya diremehkan bahkan sering tdk mendapat kamar hik hik.
Ajaibnya, saya kenal setidaknya dua manager hotel yg dengan email saja dg senang hati mengirimkan booking confirmation ke email saya. Alhasil, meskipun tidak memiliki credit card, sebelum saya tiba, kamar hotel saya selalu tersedia di Kuala Lumpur. Itu pun meskipun check in time di KL adalah jam 2 siang, saya selalu bisa mendapatkan kamar hotel bahkan sejak pagi. Saya benar benar menghargai persahabatan yg saya jalin dengan beliau. Berkat beliau, alhamdulillah, perjalanan saya ke KL selalu aman dan menyenangkan.
Karena saya hanya memesan single bed, ratenya saat ini 85 ringgit inclusive tax. Jika Anda bepergian dengan org lain, maka harga ini bisa turun hingga 60 ringgit dengan metode share kamar. Dengan uang seharga itu saya sdh dapat lcd tv flat, coffee maker, hot and cold shower, ac room. Harga ini tidak termasuk breakfast. Selain itu, hindari menginap pas weekend. Saat weekend, kamar hotel di KL menambah rate sebesar 10 ringgit. Namun, untuk saya sih, harga flat hehehe, kan teman manager hotel :-)
Tips: di KL harga kamar yg window dan non window berbeda 10 ringgit. Saran saya, pesanlah kamar non window, kadang krn tdk tersedianya kamar yg non window krn sdh diambil oleh tamu yg datang lebih dulu, saya bisa dpt kamar yg window namun tetap bayar dengan harga non window, hehe, untung kan? ;-)

Three, food
Makanan di KL sangat enak menurut saya. Selain kehalalan terjamin, makanannya juga mix antara indonesia, india dan malaysia. So semua taste yg saya rindukan saya dapatkan disini. Saya msih bisa makan gado gado, butter naan, chicken kabab, nasi lemak, sotong asam manis, pokoknya KL adalah tempat saya melepas rindu pada ketiga negara. Indonesia, Malaysia dan India! Saya bahkan sdh berpikir untuk mengunjungi KL minimal setahun sekali utk melepas rindu pada makanan India seusai beasiswa saya nanti.
Untuk harga makanan, tak perlu khawatir. Banyak kios dan restoran dengan harga murah di sekitar hotel langganan saya. Parotta diharga 1ringgit, nasi putih dengan telur ceplok 2 ringgit, bahkan nasi biriyani bisa didapat srharga 6 ringgit. Untuk Anda yg tak bisa hidup tanpa produk amrik, KFC dan Mc Donald pun bisa didapat dengan 6 ringgit. Tapiii ya nunggu jam diskon hehehe. Kalau Anda tahan lapar McD dan KFC memberikan diskon burger dan ayam dari jam 12 -3 dan jam 6-9 malam. Jam ini yg biasa saya tunggu utk bisa makan McD dgn separuh harga :-).
Anda juga bisa membeli berbagai roti atau biskuit di 7-11 atau supermarket lokal. Bandingkan saja harganya. Kadang banyak supermarket yg menjual dg harga sedikit mahal.
Tips: jangan buang struk belanja Anda. Record it dan browse tempat lain bandingkan harganya. Saya baru saja menemukan 7-11 mengambil beberapa sen lebih banyak dri supermarket lokal. So, bye bye laah, tentunya smart buyer seperti saya akan memilih the best place to spend my money!

Four, sightseeing
Well, KL is amazing. Tdk se popular singapore laaah, tpi cukup utk merasakan atmosfer luar negeri. Banyak gedung bertingkat, monorail, metro train, bule bule berseliweran, mall bertingkat tingkat, twin tower, item shoping yg oke punya. Untuk sightseeing di KL Anda bisa membayar 60 ringgit utk tour seharian, Anda akan dibawa keliling ke twin tower, museum coklat, pasar seni, chinatown, batu caves, banyak laah. Tpi utk turis solo seperti saya ini, saya memilih berjalan sendiri. Selain tdk perlu menunggu, saya juga bisa memilih tempat mana yg saya kunjungi. Biasanya saya mengunjungi chinatown untuk parfum kelas dunia keluaran china hehe, lalu ke twin tower untuk foto di menara kembar dan liat air mancur menari, terus ke little india atau masjid jamek yg terkenal itu. Kdg saat iseng saya juga bisa singgah ke masjid india dekat twin tower. Pokoknya lakukan apa saja yg membuat diri kita bahagia dan enjoy the trip!
Untuk Anda yg suka nonton, Anda bisa nonton seharga 12 ringgit after 6 pm show, atau 10 ringgit utk morning show, dan bahkan hanya 7 ringgit sahaje pada hari Rabu. Hehe, gak ngerti kenapa, di KL harga nonton termurah itu justru hari rabu bukan senin seperti di Indonesia.
Tips: manfaatkan pasport untuk mendapatkan privilege card di KLCC (the mall inside twin tower). Yah Anda bisa dapat diskon beberapa item sbg foreigner yg mengunjungi KLCC....
Hati hati saat memberikan kamera utk difotokan dg org lain, carilah turis eropa dan wanita yg mungkin lebih kaya dari kita yg asia ini hehehe. Ada banyak turis yg kameranya digondol lari saat minta difoto lho, hati hati! Better be aware than regret later on ;-)

Five, transport, safe, convinient!
Ada banyak pilihan transport di KL. Saya biasa menggunakan bis 1 ringgit an ke chinatown, monorail 1.6 ringgit utk ke imbi mall utk liat liat gadget, atau LRT 1.6 ringgit ke twin tower. Selama saya di KL, tidak pernah sekalipun saya menggunakan taksi di KL yg terkenal suka cheat dengan penumpang.
Untuk bertransportasi aman, letakkan ransel di hadapan Anda krn terkadang lrt penuh atau Anda harus berdiri berdesakan. Berdirilah bergerombol dg wanita terutama ibu ibu. Gunakan bahasa melayu lokal, shg Anda tdk dikira foreigner. Meskipun untuk saya sih biasanya ketahuan hehehe.
Untuk bis, saat pulang dri chinatown biasanya kondektur agak nakal dengan meminta tarif lebih. Jika Anda rasa berbahaya utk melawan, lebih baik diam saja jika hanya berbeda 2-3 ringgit. Saya pernah nih dimintai 3 ringgit pdhl biasanya hanya 1 ringgit. Karena saya lihat kondektur itu bukan lawan saya, maka saya memilih diam. Ada saatnya singa harus berdiam diri dan membiarkan lawannya menang. Hehehe.
Selain itu, berhati hati di chinatown. Jgn pernah mengaku anda dtg ke KL sendirian. Ada banyak lelaki iseng yg mencoba mendapatkan kencan semalam dg Anda. Saya sdh sangat aware dg hal ini. Well, it is a wild world out there, baby! Lebih baik mengaku Anda in group atau dengan teman. Tolak dengan sopan, tdk perlu marah marah, tpi juga tak perlu terlalu ramah. Katakan Anda sdh makan jika diajak makan, dan kadangkala mengaku Anda sdh menikah itu cukup melindungi Anda. Saya pernah lho, terpaksa merepotkan seorang bule asal Irlandia di chinatown krn ada seorang penjual yg membuntuti saya utk membuktikan bahwa saya sendirian. Haha, lucu sekali saat si bule kaget saya panggil sweetheart all the sudden! Untunglah ia segera mengerti sandiwara saya dan rela berjalan di sebelah saya hingga saya mencapai bis. Namun harus berhati hati juga memilih teman bersandiwara lho. Jgn sampai lepas dri mulut harimau eh malah diterkam buaya hehehe. Carilah turis yg sendirian, tdk sedang menggandeng istri atau pacarnya. Dan yg terlihat jinak lah hehehe...Untungnya radar "good man bad man" versi saya selalu bekerja effectively!
Tips: pintar pintar menawar di chinatown utk harga terbaik, dan siapkan uang pas utk di bis krn uang lebih biasanya tdk dikembalikan!

Six, shop till u drop!
Kl tidak semahal singapore laah. Ringgit msh di kisaran 3700 rupiah. Namun disini banyak item yg tdk ada di balikpapan atau samarinda. Saya kurang tahu di kota besar lain yaaa. Yg jelas langganan saya disini adalah gantugan kunci, magnet kulkas, parfum, asesori seperti kalung dan jam tangan. Itulah favorit saya. Untuk gantungn Anda bisa dpt seharga 5 ringgit sdh dpt 6. Magnet kulkas 5 ringgit dapat tiga, baju KL seharga 6 ringgit per piece, dan jam tangan yg rata rata 10 ringgit an. Dompet tiruan hermes paris pun bisa didapat dg 10 ringgit sahaja, hehe.
So, bawa 100 ringgit Anda sudah puas belanja disini. Bandingkan saja dg singapur yg masya Allah mahalnya. Hehe, pokoknya asyik deh belanja di KL!

Well, thats all for now, folks! Jangan takut bepergian seorang diri. Selama Anda tetap sopan, menutup aurat, berdoa, insya Allah, Ia akan selalu menemani kita dimanapun.

Happy travelling everyone! Because this life happens only once, we should celebrate it each and everyday before the expired day comes!

On earth, 21 Januari 2014

Saturday, 4 January 2014

Only in India!

Happy sunday, morning there!

Mumpung hari minggu niih, saya duduk dekat jendela favorit saya, yaah pingin nulis deh. Hehe, buat Anda yg msh berkenan mampir, thank u very much yoo. India masih pagi disini, baru jam 8. Mungkin penghuni bumi msh ada yg baru bangun. Saya mah dah bangun dari jam empat tadi. Bersihin motor, nyapu plus ngepel rumah, nyuci, jemuran, bikin sarapan en sekarang nih, kumat pingin nulis!

Kali ini saya ingin menulis hal unik yg saya temui di India, makanya tak tulis only in India! Selain itu, demi menjaga perasaan yg punya bangsa nih krn fb saya juga connect dg banyak teman indian disini, so lebih baik saya tulis dalam bahasa kita, bahasa indonesia, selain juga lebih mudah dipahami untuk para mahasiswa saya di tanah air sana. Itung itung biar gak kaget pas ke India hehehe.

Ok, here are some unique things i found in India (so far):
One, british style. Yaa seperti yg kita ketahui, India dulunya koloni british, jdi british style nya terasa bgt. Ya agak kurang tepat sih kalau ini dikategorikan only in India, krn mungkin saja budaya british ini banyak juga ditemui di negara jajahan inggris lainnya. Yg saya temui contohnya adalah:
A. Berdiri saat professor masuk kelas. Hehe, itu tak kan pernah terjadi di setiap kelas yg saya ajar. Bahkan kdg saya dikira pegawai TU kok hehehe. Tidak hanya itu, kdg saat perempuan melintas juga si pria disini berdiri hehe. Jadi tersanjung. Saya sering merasakan itu di kelas saat saya melintas hendak lewat, para teman lelaki Indian pasti berdiri sebagai penghormatan pada wanita, persis kan seperti film film british yg sering kita tonton?
B. Panggilan Sir dan Madam. Ini terasa sdh seperti di setting film Harry Potter. Buat saya yg bahasa inggrisnya banyak dipengaruhi american style, memanggil sir dan madam itu sepertinya kaku banget. Pun budaya mereka yg tdk terbiasa luwes, make joke, seperti halnya american yg nyantai. Ini kdg agak mengganggu buat saya, of course because i am not that rigid! But anyway, i should get adjusted somehow, shouldnt I? Jadi terbiasalah saya dg panggilan madam dan sir itu. Dan terbiasa juga dipanggil madam in some events.
C. Colour, organisation, british spelling, british grammar! Yup, disini pas saya menulis COLOR, as per american english, jawaban saya dilingkarin oleh professor dan dianggap mispelled. Padahal kalau di american english, warna ya color. Ok lah, akhirnya saya adapted juga, skrg lebih banyak memperhatikan perbedaan soal american dan british. Selain itu pertanyaan ada uang gak? Itu disini tdk ditanyakan dg DO U HAVE MONEY? Tapi ditanyakan HAVE U GOT MONEY? Benar benar british!
D. Tea time! Duluuuuu, waktu saya masih kecil, senang banget baca buku cerita karangan Enid Blyton. Saya tumbuh besar dengan tulisannya yg banyak diwarnai dengan budaya british. Jadi tahu kalau jam empat sore itu waktunya minum teh. Nah, disini juga itu terasa banget. Kalau Anda berkunjung sekitar jam empat ke kantor atau instansi pemerintah, Anda akan ditawari kopi atau teh. Saya pernah beberapa kali menerima tawaran ini. Satu kali di travel agent tempat saya membeli tiket, satu kali di kantor polisi saat saya mengurus perpanjangan visa, dan satu kali di Bank. Tersaaaa banget british stylenya...

Two, xerox. Musti bingung apaan tuh xerox? Kayak merek mesin fotokopi. Yup yup, emang xerox tu artinya fotokopi kalau di Karnataka, saya kurang tahu kalau di state lain. Karena saya pernah ke Kerala, disana mereka menyebut fotokopi ya fotocopy! Awal saya datang kesini, ampuun saya bingung, apaan ya tu xerox. Lama lama akhirnya tahu juga ooh fotokopi toh. Mgkin karena kalau nyebut fotocopy terlalu panjang, akhirnya mah dibuat simple dg nyebut xerox. Gimana yaa kalau mesin fotocopynya mah bukan xerox yaaa? Hehehehe...

Three, hotel food. Waktu saya belum ke India, ada teman chatting yg indian dan selalu menyebut ia selalu makan di hotel. Alamak, saya pikir, ni orang kaya banget ya tiap hari makan di hotel hehehe. Ternyata saudara saudara, hotel itu artinya kios atau warung makan kadang juga disamakan dengan restoran. Hahaha, saya yg jadi ketawa terpingkal pingkal awal saya tiba disini. Pantesan mah tiap hari makan di hotel, lha wong hotelnya bukan hotel yg buat bobo dg segala fasilitas mewah itu. Hehehe lucuu. Lantas hotel yg buat bobo disebut apa dong? Ya hotel juga. Jadi kadang harus dikonfirm ini hotel buat bobo apa hotel buat makan hehehe...

Four, sapi. Yes, yes, saudara saudara, sapi! Di India sapi adalah binatang yg disucikan. Jadi ya harus terbiasa dengan sapi yg berkeliaran dengan bebasnya disini. Pernah suatu saat saya naik motor terpaksa harus ngerem mendadak karena ada sapi yg tiba tiba memutuskan ia pingin berbaring seksi santai kaya di pantai di tengah jalan raya mysore. Hahaha. Saya sih ketawa sampai keluar air mata saat itu. Dimana lagi coba, ada kota yg bukan village lho, tapi ada sapi yg berpose menantang di tengah jalan raya? Terus kita yg pengendara motor atau mobil yg harus mengalah hehehe lucuuu banget. Ya biarpun nabrak kan tetap motor saya yg ringsek, lha sapinya gede kok. Di India juga harus terbiasa dengan sapi yg buang kotoran dimana mana. Ya meskipun yg saya kagumi, setelah sapi itu lewat ada saja penduduk yg membersihkan kotorannya sehingga jika Anda pikir jalanan di mysore penuh dengan kotoran sapi, itu salah besar. Banyak penduduk yg membersihkan kotoran sapi setelah si sapi lewat. So, tetap bersih deh!

Five, break during movies. Hehe, ini juga lucu. Pas saya nonton di bioskop biasanya ada jeda setelah film separuh durasi. Biasanya sekitar lima belas menit. Jeda ini memungkinkan penonton untuk ke toilet atau beli makanan tanpa terlewat filmnya. Keren kan? Cuma kadang sebel kalau dipotong pas lgi seru serunya hehehe. Tapi ok lah, itu menurut saya ok banget krn ya emang saya termasuk yg perlu ke toilet di tengah nonton film :-)

Six, alteration room. Apaan tuh alteration room? Pernah kan kalau beli baju di Indonesia terus bajunya kegedean atau celana kepanjangan? Biasanya apa yg dilakukan? Ya pergi ke tukang jahit terus dikecilin atau dipotong ya kaaaan? Nah disini tidak begitu. Ada namanya alteration room dimana ada penjahit yg standby menerima komplain dari customer dan menyesuaikan dg ukuran si pembeli. Dan itu GRATIS! Gratis, people! Asyik kan? Alhasil saya beli baju disini ukuran M biasanya sdh termasuk dg penyesuaian dengan tubuh saya yg tidak selebar Indian. Itu dilayani di semua toko toko besar lho bukan yg kecil. Selalu ada alteration room yg bisa mengakomodir ukuran tubuh pembeli. I love it!

Seven, ladies seat. Ini tu okeeeee banget nget menurut saya. Di India, di bis atau kereta ada ladies seat ataupun ladies compartment. Bahkan di kantin kampus ada tempat makan yg tertulis ladies only. Saya senang karena di bus selalu dapat tempat duduk di depan seperti tulisannya ladies seat tersebut. Jika ada pria yg duduk disitu, mereka akan ditegur kondektur hehe. Asyiik, jadi gak perlu berebut seat ama makhluk makhluk itu hahaha. Seneng saya!

Eight, Indian nod head. Hehe, ini katanya teman yg ketemu saya sdh tertular pada saya. Sekarang kepala saya katanya tidak lagi mengangguk saat mengiyakan, tapi sdh menggeleng seperti indian. Hahaha. Yo wis lah kalau itu mah saya pasrah. Tau kan Indian tidak mengangguk saat mengiayakan? Mereka menggeleng seperti ular kobra menurut saya hehehe. Yaah sekarang saya katanya sdh tertular seperti itu. Kepala saya refleks menggeleng saat mengiayakan. Hahaha, sdh india he nih saya!

Yah itulah daftar hal unik yg saya temui disini. Tentu mungkin ada beberapa yg juga ditemui di negara lain, cumaaa karena ini tulisan sayaa dan hak preogratif saya jadilah itu list yg menurut saya, unique about India! Mungkin dalam enam bulan ke depan staying saya di India saya masih bisa menemui hal unik lainnya, but those are all so far now!

Only in India, people! Only in India!

Mysore, 5 Januari 2014.

Thursday, 2 January 2014

India: Eat. Pray. Live.

Hey! Thank uu masih berkenan membaca tulisan saya. Seorang wanita yg terdampar di tanah Hindustan. Acha acha!

Ini sih terinspirasi dari teman chat saya yang ada di Koppa sana, (u know who u are, dear...). Di sela sela chat kami krn sana sama sekolah di India, yah, dia nyeletuk, kok jalan hidup mbak mirip film eat, pray, love yah? Bagi yg belum ngeh, film eat, pray, love diperankan oleh Julia Robert bersetting di tiga negara, Italia, India dan Indonesia. Julia Robert memerankan seorang wanita yg mencari kedamaian melalui perjalanan di tiga negara pasca perceraiannya. Di Italia, ia makan sepuasnya tanpa berpikir berat badan meningkat. Di India, ia hidup mendalami meditasi untuk kebahagiaan mentalnya. Dan di Indonesia, tepatnya di Bali, ia menemukan cintanya.

Si teman chat yg sdh terasa seperti saudara saya ini, membandingkan kisah hidup saya dengan film tersebut. Sampai sampai, ia berandai andai semoga doktoral saya bisa ke Italia, jadi persis seperti film itu meskipun saya tidak berasal dari Bali. Hehe, lucu juga...

Well, tapi saya mengakui analoginya benar. Saya memang berangkat ke India di tengah badai perceraian dan terenggutnya Najwa dari saya. Istilahnya keberangkatan saya ke India 1,5 tahun lalu itu saya sebut sebagai proyek "membawa hati yang luka". Lha daripada cuma dapat gelar janda, mending dapat gelar M.Sc Chemistry juga toh? Itu kelakar teman saya yg berdomisili di US.

Harus saya akui, banyak sekali transformasi saya setelah saya sekolah di India. Selain ilmu yg banyak sekali bertambah, disini juga tempat saya menyembuhkan diri. Saya berangkat ke India dengan luka, harga diri yg terkoyak kotak, hujatan, hinaan dan kecaman yg terus berdatangan pada saya. Tidak ada seorang pun yg perduli bagaimana perasaan saya kehilangan anak pasca bercerai. Banyak pihak dengan mudah menghakimi saya sebagai ibu yg gila karier hingga rela menuntut ilmu dan meninggalkan anaknya. Tentu, itu tidak benar. Saya tidak akan memutuskan berangkat ke India jika saja saya masih memiliki akses meraih Najwa. Hal yg tidak diketahui banyak pihak shg dengan mudah melontarkan kecaman, hinaan ataupun hujatan pada saya. 1.5 tahun lalu saya memilih diam dengan semua itu. Toh jika pun saya membela diri, tidak akan merubah keadaan. Saya sangat tahu keberangkatan ke India adalah keputusan terbaik diantara yg terburuk. Ketimbang saya terpuruk di kamar kos, tak punya akses lagi dengan anak, menyandang status janda, bukankah lebih baik saya sekolah? Tapi sekali lagi saya tidak menggunakan media ini untuk membela diri. Mungkin ini baru pertama kali saya sedikit bercerita di balik badai perceraian saya.

Sebenarnya dulu saya adalah pribadi penakut. Bahkan saya tidak berani naik pesawat. India yg membuat saya berani terbang hingga tujuh jam lamanya. India telah merubah saya menjadi pribadi yang kuat, tegar, pintar bernegosiasi, pantang menyerah dan percaya diri. Disini saya belajar survive seorang diri. Di India lah, saya memulai pertapaan saya. Ya pertapaan secara ilmu kimia dan juga secara mental. Saat saya memutuskan berangkat 1.5 thn yg lalu, saya memacu diri saya bahwa saat dua tahun beasiswa ini selesai, saya harus pulang dalam keadaan yg jauh lebih baik. Saya harus bertransformasi di India. India harus jadi kepompong saya. Saya yang dulunya ulat penakut harus bisa menjadi kupu kupu yg bisa terbang bebas mencapai cita cita saya. Boleh jadi dua tahun lalu saya hanya perempuan penakut yg naik pesawat saja tidak berani. Atau perempuan yg menangis di kaki mantan suaminya. Maybe i was her. Namun saya berjanji, saya harus pulang dalam keadaan yg lebih baik. Saya harus kuat memghadapi persidangan, kuat menopang hidup saya, kuat dicemooh dan dihujani kecaman, saya harus tegar. Dan di India saya bertapa untuk itu.

Apa saja ketakutan saya yang telah sembuh di India?

One, EAT. Sejak mengalami gangguan syaraf pasca melahirkan di tahun 2006, saya takut makan. Makan, saudara saudara. Kesalahan jahit tersebut mengakibatkan perut saya mudah terserang diare. Alhasil sejak 2006 saya tidak makan buah dan sayur lagi. Saya takut makan.
Tiba tiba saya harus terbang ke negara yg makanannya sangat dimusuhi oleh perut saya. Berlemak dan spicy. Di India saya melawan ketakutan pertama ini. Dan saya berhasil! Saya mulai makan semangka, pepaya, berbagai sayur, dan kondisi pencernaan saya sangat membaik disini! Saya sembuh. Lebih segar, lebih sehat! India membuat saya makan, melawan ketakutan saya, melawan kesedihan saya kehilangan anak. Dalam kesendirian saya, India menyembuhkan saya dengan caranya sendiri! Anda tidak tahu air mata saya berlinang saat pertama kali saya mencicipi kembali pepaya setelah bertahun tahun tidak memakan buah tersebut! Itu adalah kenikmatan tiada tara!

Two, PRAY. Jujur sejak perceraian dan badai kehidupan itu menghantam saya, saya sempat marah dengan Tuhan. Saat awal saya tiba di India, saya merasa doa saya hampa. Namun, saya tetap menjalankan ibadah seperti biasa namun itu benar benar tak bernyawa. Saya marah kenapa Tuhan mencoba sebegitunya? Waktu itu sempat saya berpikir Allah sangat senang menimpakan saya kesulitan hidup meskipun saya terus beribadah. Saya kesal, saya marah. Doa saya kosong, membentur dinding, lost contact dengan Pencipta. Namun yg patut saya syukuri, saya adalah pribadi disiplin jdi meskipun saya melakukan sesuatu setengah hati saya akan tetap melakukannya sekedar menggugurkan kewajiban. Saya percaya saat itu saya tengah mencari tangan Allah kembali di tengah amarah saya. Saya timbul tenggelam di tengah pecahnya bahtera rumah tangga saya. Di tengah kesendirian saya. Perlu satu tahun untuk terapung timbul tenggelam itu untuk saya. Akhirnya saya menemukan kembali tangan Allah. Buhul kuat tempat saya bergantung. Bersimpuh saya menangis, meratap, memohon pertolongan Nya. Saat itulah saya sadar betapa tak berdayanya saya. Wong saya cuma makhluk. Yang menciptakan Allah, ya sesuka suka Allah saya mau diberi jalan hidup seperti apa. Yg jelas, Ia, tak akan menzalimi saya.
Setelah itu, saya merasa hubungan vertikal saya kembali. Saya merasakan doa saya tak lagi kosong. Saya kembali menemukan Allah! Dan itu juga terjadi di tengah kesendirian hidup saya di India. Saya menemukan kembali komunikasi dengan Nya. Hidup terasa lebih teratur dan optimis dengan keyakinan Ia akan selalu ada untuk saya. Allah lah sebaik baik penolong. Dan dengan Nya lah segala urusan dimudahkan. So, kenapa harus takut, jika saya tetap mengandalkan Dia, yg Maha Memiliki segalanya? Disini, saya juga sembuh. India membantu saya sembuh dari kesintingan saya. India makes me to pray!

Three, LIVE! Bukan love seperti film Julia Robert, saya mengganti huruf O dengan I. Semata mata karena harapan untuk menemukan cinta itu hanpir tak ada di hati saya. Saya lebih memilih untuk tetap hidup. Di India saya melawan ketakutan saya untuk tetap hidup! Dan setelah saya bertapa disini, I am ALIVE! Saya yang dulu penakut menjadi pemberani bahkan bertahan dari laki laki iseng disini. Saya yang pesimis kembali menemukan optimisme dalam hidup. Saya yang dulu tak berani negosiasi, sekarang sering mendapatkan apa yg saya perlukan dengan kekuatan negosiasi! Anda mungkin sudah tahu jadwal ujian akhir saya yg dengan sukses berhasil saya geser hingga 1 Januari lalu? Itu bukan satu satunya negosiasi saya di India. Saat saya ditangkap polisi karena tdk pake helm, atau motor diangkut krn salah parkir, negosiasi saya juga berjalan baik. Jika orang asing lain mesti membayar hingga ribuan rupee, denda saya hanya 200 rupee. Hehehe. Selain itu, hanya di departemen Kimia, saya memiliki ruang khusus untuk shalat. Itu hasil negosiasi dengan chairman kimia hingga saya bisa dengan mudah shalat lima waktu disini. Saya belajar bahwa segala sesuatu jika kita gigih dan benar, kita akan dapatkan.
Selain itu, saya juga melawan ketakutan saya hidup sendiri. Wajar lah kiranya seorang perempuan merasa bingung, gundah, saat tiba tiba hidupnya diguncang perpisahan. Satu yg saya takutkan, jika saya tak bisa menopang hidup sendiri karena saya benar benar tak mau merepotkan kedua orang tua saya. Saat saya pertama kali tidur di kamar kost saya sebelum berangkat ke India, saya terisak, takut jika saya tak punya penghasilan hidup. Namun, hampir dua tahun disini, saya melihat rejeki saya selalu dicukupkan. Saya tak akan pernah kelaparan. Ulat yg tidak sekolah saja bisa makan setiap harinya, tentu saya yang memiliki sedikit ilmu harus tetap bertahan hidup! Saya menemukan diri saya kembali di India. Perlahan saya menghidupkan kembali cita cita sekolah ke luar negeri yg sempat terkubur hidup hidup pasca menikah dan sakit pasca melahirkan. Dan saya hidup! Saya kembali hidup! Saya sudah jauh lebih berani. Saya bukan lagi wanita yg terisak, berdiam diri, meskipun disakiti. Saya telah bertapa dalam kepompong bernama India selama dua tahun ini. Saya akan kembali menghadapi semuanya dengan pribadi yg lebih baik, lebih segar, lebih hidup! Saya bukan lagi ulat, saya adalah kupu kupu yg siap terbang meraih cita cita tertunda saya! Ia boleh saja menyakiti saya dengan merenggut anak saya. Tapi saya tidak akan membalas itu. Saya akan fokus melakukan hal yg saya anggap saya cukup bagus dalam hal itu. Dan karena saya seorang pembelajar, apa yg lebih baik dari sekolah bagi saya?

Ok, sebelum saya pulang ke Indonesia saya akan melengkapi terapi saya satu lagi. Saya berencana melompat dari puncak gedung atau pun jembatan di Malaysia. Bukan, bukan bunuh diri hehehe. Atau jika itu tak tercapai, saya ingin naik roller coaster, melawan ketakutan saya pada naik turunnya hidup. Saya hanya ingin melawan ketakutan saya yg terakhir. Saya harus melawan semua itu untuk siap menghadapi semuanya saat saya pulang nanti. Bukankah sudah saya bilang, perang sesungguhnya itu dimulai Agustus 2014? Dan untuk masa sulit itu, saya harus benar benar sembuh. Hidup dan sembuh!

Perang itu akan dimulai Agustus 2014. Perang melawan lelaki itu. Dan saya harus bertahan hidup. Saya tidak akan membalas, apapun yg dilakukannya pada saya, namun saya tidak akan hancur dengan serangannya. Dan untuk itu saya harus kuat, fearless. Saya harus melawan berbagai ketakutan dalam diri saya. Saya harus berubah bak xena the warrior, hehehe. Saya masih setengah ulat saat ini. Dan saya akan keluar dari kepompong India ini menjadi kupu kupu yg siap menyongsong cita cita saya.

Bagi Anda yg sedang terpuruk dengan kenyataam hidup, wajar jika Anda lari terbirit birit dari kenyataan. Everybody needs a little time. Tapi kembali lah. Bangkit lah. Hidup dan sembuh! Karena itu mungkin. Jadikan kesulitan sebagai semir sepatu yg akan menggosok kita, menggilas, namun noda hitam kita akan hilang dan akhirnya kita yg tadinya digerus yg bersinar, berkilau, menawan. Gorgeous!

INDIA: EAT, PRAY,  LIVE!

Mysore, 2 Januari 2014