Hey hey there!
Entah jam berapa di tempat Anda, tapi di Auckland sudah jam 9.30 malam. Waktu begitu cepat saat ini bagi saya karena saat ini saya begitu dekat dengan kutub selatan. :-)
Saya ingin menulis ini karena baru saja iseng membaca postingan postingan saya selama di India. Jujur, dalam beberapa hari ini saya sedang berusaha menguatkan diri. Cuaca yg benar benar harshly cold untuk saya di luar sana itu benar benar sebuah tantangan. Dan jika yang lain mungkin hanya kena demam or batuk, saya terkena imbas ke perut juga. Karena masuk angin, perut saya banyak sekali gasnya dan mudah sekali mencret. Sementara wc disini yg cukup jauh dari kamar dan tidak ada airnya adalah sebuah cultural shocking untuk saya.
Awal saya turun di Auckland, Anda tahu, saya ingin lari, yes, lari, balik, pulang ke Indonesia. Negara tropis yg biarpun panasnya naudzubillah, tapi masih bisa saya tangani. Saya ingat, dulu juga waktu saya pertama kali datang ke India, saya ingin lari juga hehe, sama lah seperti saat ini. So, itu sebabnya saya mulai iseng membaca tulisan tulisan saya yg lalu.
Saat itu saya sadar, hidup juga dulu berat awal di India meski cuaca dan budaya tidak terlalu shocking ya. Dan tulisan tulisan saya dulu itu cukup membuat saya menitikkan air mata mlm ini, jauh dari semuanya. Saya menulis sebenarnya bukan untuk siapa siapa, saya menulis untuk diri saya, mungkin karena itu tulisan saya mudah dibaca orang lain. Tulisan saya seperti halaman buku yg terbuka, tanpa ada hal yg tersirat, ringan, dan berdasar kehidupan riil yg saya punya.
Esok senin, saya harus ke kampus. Saya akan menemui supervisor jam 10 30. Kami akan membicarakan project dan beberapa hal lain terkait study. Hal yg saya khawatirkan adalah dinginnya cuaca di luar sana. Selama disini, saya selalu keluar ruangan setelah zuhur, agar suasana tidak terlalu dingin. Dan di auckland, pagi biasanya hujan. Saya punya penyakit asma juga, itu juga perjuangan berat untuk PhD ini. Tapi ah, masa saya tidak survive?
Jumat lalu, saat di kampus, saya menolong seorang mahasiswi berkebangsaan china. Ia buta dan hanya mengandalkan tongkatnya untuk berjalan. Saat itu saya juga sedang tersesat sebenarnya, tapi bukankah dua orang tersesat lebih baik daripada sendirian hehe. Ia ternyata sedang menempuh master dan baru saja tiba juga di Auckland. Ia berkata, ia akan menuntaskan master ini, no matter what. Seberapa pun berat perjuangannya.
Saat itu saya belajar darinya. Masa saya yg sempurna ini kalah semangat dg dia? Well, yeah, saya mungkin tidak se sehat orang lain, tapi kan saya tdk cacat? Hanya ada keluhan di perut dan di pernafasan.
Mengingatnya hari ini dan membaca postingan saya selama di India, menguatkan saya. Saya punya banyak agenda minggu depan ini. Here are the list:
1. Saya harus bertemu si prof eh si Jon besok. Beliau akan mulai mengarahkan saya ke project saya. Bersyukur karena orang ini begitu humble dan really a good supervisor.
2. Saya sudah booking session di doctoral induction program. Ada banyak hal menarik disana ttg bagaimana menyelesaikan PhD ini dengan sukses. I am looking forward to it.
3. Saya sudah terdaftar di DELNA. Itu tes diagnostik bahasa inggris untuk akademik di Uni of Auckland. Fiuh, meski pun sudah melulusi TOEFL, kami tetap di tes ulang disini. Tadi saya sudah mengerjakan versi online nya, dan rata rata saya benar 5 dari 7 pertanyaan. Semoga bisa benar ketujuh tujuhnya saat tes nanti amiin.
4. Saya juga mendaftar untuk training safety for NMR. Si Jon yg memberikan formnya kmrn dan hari ini sdh saya submit.
5. Saya juga punya full thesis submission yg harus diselesaikan dalam enam bulan ini dan satu literature review yang akan disubmit awal tahun depan, untuk itu, saya juga mendaftar course yg menarik, seperti academic writing, thesis structure, dan banyak lagi yg saya ikuti.
Menarik? Ya, itulah hal yg membuat langkah saya kuat menempuh dingin di luar. Saya menganggap menuntut ilmu ini adalah jihad saya. Tidak ada yang salah dari kegiatan saya saat ini, saya sedang menuntut ilmu. Dan meski tidk mudah, maka saya harus berjuang. Karena itu intinya jihad. Tidak ada jihad yang simple. Kalau cuma duduk duduk terus dibilang jihad, ya ke laut aja.
Tentu, tidak mudah meninggalkan the comfort zone. Sebuah negara tropis dimana suhu sangat bersahabat dengan kita. Bersyukurlah kita hidup dilewati garis equator itu, dan lihatlah pengaruhnya pada mereka yg jauh dari garis itu. So, jika saat ini Anda menggerutu kepanasan, pls, baca ini postingan. Jika saat ini Anda nge dumel karena sistem Indonesia yg Anda anggap patah, see my writing. I do miss Indonesia.
Dan yah, itulah postingan konyol saya mlm ini. Sudah jam sepuluh malam disini tapi karena di Samarinda masih jam lima, mata saya belum juga bisa beradaptasi. Postingan ini akan jadi kenangan manis saat PhD sudah tergenggam. Mungkin empat tahun lagi saat saya membaca ini, saya juga akan menitikkan air mata sama seperti saat saya membaca postingan saya saat di India. Jadi, menulis itu bukan paksaan untuk saya. Menulis itu adalah deposit kekuatan. Saat saya sedang memerlukannya, saya akan kembali ke tulisan tulisan saya sebelumnya karena saat saya menulis itu, saya menitipkan deposit kekuatan disana.
Semoga saya bisa melewati PhD ini dengan baik, amin. Karena seperti saya bilang, saya tidak merasa bangga dengan kuliah ini, atau beasiswa ini, saya merasa ini tanggung jawab. Ini amanah, dan saya harus selesaikan ini dengan sebaik baiknya. Saya juga bukan si jenius, yg memilki empat sampai lima LOA lalu memilih salah satunya. Bukan, saya cuma melamar ke Auckland, dan diterima, thats it. Bagi saya, bisa berada disini itu anugerah. Saya hanya berharap, saya cepat beradaptasi dengan cuaca, agar saya bisa beraktifitas maksimal dengan segera. Amin.
Mohon doakan saya ya. Semoga esok tidak hujan pagi pagi. Atau jika pun hujan, Allah memberikan kehangatan di tubuh saya untuk bisa melewati itu semua. Insya Allah, doa Anda untuk orang lain, juga bermanfaat untuk Anda.
Ok lah, saya coba tidur. Sudah jam 10. Saya harus bertemu si Jon besok. Terima kasih telah membaca hingga baris ini ya. This is, my jihad. Jihad for knowledge. Insya Allah.
Selamat tidur dari Auckland.
04.10.2015
NURUL KASYFITA
No comments:
Post a Comment