Hey!
Terima kasih yaa sdh sempat singgah disini. Hari Minggu, hati lgi mellow, besok ujian hemoglobin dan kimia fisik, bsiknya saya nulis deh. Sekalian me review hafalan saya nih!
Saya akan cerita ttg hemoglobin. Bukan, bukan yg berat ceritanya. Dijamin habis baca ini, Anda tdk akan puyeng deh. Tau kaan hemoglobin? Ituuu yg ada di sel darah merah, yg bikin darah juga merah krn kandungan besi dalam +2 oxidation state. Ok, hemoglobin tu benernya terdiri dari empat pirol ring, terhubung dengan ikatan rangkap dua yg selang seling. Nah, karena besi itu memiliki 6 valensi, atau bisa mengikat enam substance, maka empat sdh diambil oleh si pirol, yg kelima diambil oleh globin protein yg namanya histidin yg letaknya dibawah, terus di bagian atas di tangan ke enamnya, besi mengikat oksigen. Si Fe ini dilindungi oleh yg namanya porfirin ring. Yaa yg terbuat dari empat pirol ring ituuu.
Mesti sdh tahu hemoglobin fungsinya nganterin oksigen dari paru paru ke seluruh tubuh, terus mengangkut karbondioksida dari hasil pembakaran kembali ke paru paru. Musti tau laah yg itu. Selain itu nih, di bagian atas ada protein kgi yg nananya distal histidin yg fungsinya melindungi hemoglobin dri keracunan CO. Tau juga kaaan kalau Hb mengikat CO lebih kuat dari Oksigen, makanya manusia bisa keracunan CO. Naah spy tdk diikat oleh si CO, maka Hb dilindungi oleh si distal histidin.
Tahukah Anda bagaimana si distal histidin melindungi perselingkuhan hemoglobin dari CO? Yg kuliah kimia mesti tahu CO itu linier geometrinya, sedangkan Oksigen cenderung angular atau bisa sedikit bengkok. Naaah si distal histidin ini yg "memaksa" si CO kalau mau ikatan dg si Fe hrs bisa bikin strukturnya bengkok kaya Oksigen. Yaaa itu yg menghalangi CO untuk seenaknya merebut Fe dri ikatan syahnya dg Oksigen. Saaahhh bahasa saya hehehe. Si Hb ternyata mengikat oksigen yg bengkok, dg belokan sudut sekitar 130 degrees. Yaaa jika CO kebanyakan masuk di tubuh, tentu saja si distal histidin akan kalah untuk menghalangi perselingkuhan antara Fe dengan CO, akhirnya lepaslah ikatan Fe dg oksigen dan berselingkuhlah dg si CO wkwkwkw. Meskipun akhirnya perselingkuhan itu membunuh sistem tubuh sendiri termasuk si Fe yg menerima godaan si CO. Ckckck, self destruction..
Oya, padahal, ikatan si Fe dgn oksigen sesungguhnya adalah true love lhooo. Disebutkan pada saat Fe belum berikatan dengan Fe, ia "menggelembung" istilah saya. Naaah si Fe yg bengkak ini, akan turun sejauh 70 pm menjauhi si porfirin ring, jadi mirip parasut yg hendak terjun. Saat ini dikatakan Hb sedang dalam kondisi TENSE atau tegang, hehe iya lah tegang, belum ketemu pujaan hati. Mengapa Fe bisa bengkak? Itu karena saat ini Fe sedang dlm kondisi high spin, yg memungkinkan elektron lompat dari orbital t2g ke eg makanya jadi gede ukurannya. High spin berarti jarak antar orbital tidak terlalu jauh srhingga elektron bisa melompat ke orbital yg lebih tinggi, shg Fe jadi gede ukurannya.
Naah dg bantuan mak comblang si distal histidin atau histidin yg bagian atas, si Fe bisa berikatan dg Oksigen, si pujaan hati. Si histidin ini menstabilkan oksigen dg ikatan hidrogen agar ia bisa bengkok dan akhirnya rela diikat oleh Fe. Saat ketemu si pujaan hati, Fe "mengempes" yg tdinya high spin jdi low spin, elektronnya gak lompat lgi dan stay di orbital yg lebih rendah. Ia juga balik ke dalam porfirin ring, dan gak lagi seperti hendak terjun bebas. Dan dikatakan saat ini Hb sedang dalam keadaan RILEX alias rileks, tenang, bahagia, krn sdh bertemu si pujaan hati.
Tapi tentu saja godaan si genit CO bisa dtg kapan saja meskipun si distal histidin berjuang keras melindungi hubungan Fe dg oksigen agar tetap lestari. Semakin banyak CO dalam tubuh, aiih, si Fe semakin tak kuasa menahan ikatannya hingga akhirnya lepas ikatan dg oksigen, si cinta sejati, yg sebenarnya lebih membawa kebaikan.
Ok, ok kita lupakan sejenak perselingkuhan Fe dg CO. Sekarang tahukah Anda bagaimana akhirnya si Hb bisa melepaskan oksigen di tubuh? Sebenarnya ini hanya mekanisme derajat keasaman akibat adanya si CO2 hasil dri pembakaran. CO2 akan dilepaskan tubuh setelah sempurnanya pembakaran. Saat itu dg adanya air, maka akan terbentuk bikarbonat dan ion H+. Ion ini yg menurunkan pH tubuh menjadi 6.8, naah saat tubuh sedikit asam ini, maka oksigen akan tertarik untuk pindah ke mioglobin, yg akan menyimpan oksigen di dalamnya. Fe dari Hb sendiri akan lebih tertarik untuk mengikat CO2 lalu membawanya ke paru paru utk dibuang melalui pernapasan. Lalu kemudian si Fe dari Hb menunggu cinta sejatinya si oksigen utk diikatkan oleh si distal histidin, dan kemudian dibawa kembali ke seluruh tubuh.
Menarik. Bayangkan jika Allah SWT yg Maha Baik tdk mengatur mekanisme ini. Sungguh suatu mekanisme yg sempurna. Dengan mengetahui science mestinya sih scientis tdk akan atheis krn menyadari bahwa sistem se teratur itu tidak mungkin hanya terjadi berdasarkan teori kebetulan. Untuk saya, setelah saya mengetahui satu fakta sains, saya semakin takut pada kekuasaan Nya dan menambah syukur. Bayangkan jika Allah SWT "melambatkan" satu saja dari mekanisme Nya yg Maha Sempurna, apakah yg akan terjadi pada saya?
Dan betapa durhakanya saya, sering terlambat memuji Nya atau melalaikan Nya. Padahal, Ia tak pernah Melalaikan satu pun sistem, mekanisme, kinerja di tubuh saya. Ah, malu saya.
Well, readers. Mari bersykur. Ada banyak karunia Allah dlm mekanisme tubuh kita. Malu jika kita menunda shalat, atau msh bersungut sungut ttg kesulitan hidup pdhl banyaaaak yg sdh dikasih Allah ke kita. Kita nya saja yg tak mau melihat itu sbg karunia.
Ok sdh hampir shalat zuhur disini, trmksh yaa sdh membaca hingga baris ini. Semoga sdkt ilmu ini bisa mencerahkan hari minggu Anda, menghibur hati yg sedih, membuat yg gundah jdi tenang.
Percayalah, seburuk apapun hidup, semua akan baik baik saja.
Mysore, 16 Maret 2014
No comments:
Post a Comment