Hey hey.
Ini adalah tulisan terakhir saya di tahun 2015. Seperti halnya
tahun lalu, saya akan menandai hari ini dengan tulisan yang berisi harapan
positif untuk tahun depan. Dan masih seperti dulu, saya menulis ini bukan untuk
ikut-ikutan dengan orang-orang lain yang merayakan pergantian tahun, tapi
karena saya memang ingin menulis. You know me, i will not do something just
because most people do it.
Well, saya bisa bilang 2015 is A SWEET BRIGHT YEAR. Tahun 2015
saya benar-benar bekerja keras dan menikmati setiap hasilnya dengan sangat
optimal. Meskipun begitu, ada saja hal ayng belum tercapai di tahun ini dan
karena itu hanya target pendek, maka saya memtuskan untuk berhenti atau
berusaha melanjutkannya jika memang itu worthy untuk dilanjutkan. Ada dua hal,
satu, buku saya 365 chemistry belum bisa ter realisasi akibat kesibukan wara
wiri sepanjang tahun, dan saat ini saya keburu di Auckland untuk PhD saya ayng
super sibuk. Lalu ada satu aplikasi saya yang ditolak yaitu aplikasi ikut short
course ke Jepang yang mestinya juga terjadi di Oktober 2015, saat saya pun
sudah di Auckland. Ah, Allah memang Maha Sempurna dalam rencanaNya. Selain itu,
so far, 2015 isinya SWEET SURPRISE, SWEET HARDWORK AND SWEET RESULT. Everything
is SWEET this year!
Mari kita review apa saja yang telah berhasil saya capai di
tahun ini. Dan saya menamainya sebagai 12 Sweet Months of Celebrations.
Perayaan hidup yang manis selama 12 bulan. Ah, saya masih ingat tanggal 31
Desember tahun 2014, saya menulis blog saya dari kantor pajak karena saya
mengurus pelaporan SPT, dan menulis banyak hal positif saat itu. Saat itu,
aplikasi saya masih di review oleh Uni Of Auckland dan saya bahkan tidak
menyangka 365 hari kemudian, saya menulis ini dari sebuah kamar di Auckland. Siapa
yang menyangka saat itu J.
Ok, here is the timeline!
JANUARI 2015
Saat ini, tahun lalu saya sedang sibuk dengan persiapan
TOEFL iBT saya yang harus dijalanai bulan Februari. Saya sibuk belajar melalui
buku pinjaman selain tetap mengajar di dua tempat. Pagi di unmul, sore di EF,
malam belajar.
Ow, selain itu, saya juga intens berkomunikasi dengan
graduate studies di Auckland mengenai aplikasi lamaran saya sebagai PhD
applicant. Saat ini tahun lalu, mereka sedang me review lamaran saya dan
meminta saya melengkapi referensi dari India. Januari tahun lalu itu adalah
saat mendebarkan karena saya tidak yakin prof India saya rela ber susah payah
menulsikan referensi untuk saya, yang orang asing ini. Apalagi, formulir
referensi itu harus dikirim LANGSUNG dari email si prof hehehe. Sementara posisi
saya di Indonesia untuk bisa meyakinkan beliau-beliau di India. Itulah,
tantangan yang harus saya lalui di Januari 2015. Tapi sekali lagi, ini tetap
SWEET!
FEBRUARI 2015.
Ammm, TOEFL iBT. Saya berangkat ke Surabaya pertengahan
Februari untuk mengerjakan soal TOEFL di ETS. Bertemu dengan beberapa orang yg
juga bercita-cita ke luar negeri. Bertemu dengan petugasnya yang orang India
dan mengerjakan soalnya. Bulan ini pula, saya lulus permintaan Auckland dengan
skor 101! Excellent work for me!
Yang kedua, saya dapat conditional Letter of Acceptance juga
di bulan ini, sehari sebelum saya TOEFL iBT. Dengan surat sakti ini, itu
membuktikan bahwa saya memenuhi syarat yang diinginkan Auckland secara
akademik, dan hanya tinggal menunggu pengiriman dokumen serta hasil TOEFL iBT. Benar-benar
berbunga-bunga hati saya saat itu hehehe.
MARET 2015.
Ini bulan yang agak mendebarkan, karena saya segera harus
mengurus pengiriman dokumen ke Auckland, padahal SAYA TIDAK PUNYA SELEMBAR IJAZAH PUN DI
TANGAN SAYA. Namun saya berhasil mengatasi itu dan berhasil mengirimkan dokumen
ke Auckland tepat waktu.
APRIL 2015.
Ini saat saya mendengar tentang LPDP pertama kalinya dari
seorang murid yang saya ajar conversation untuk berangkat ke Thailand. Saya
agak ragu saat itu karena usia saya< namun setelah membaca guideline nya
saya lihat mungkin saya bisa. Saya submit aplikasi saya meski dengan keraguan
bahwa LPDP mungkin tidak menerima dosen, namun yah, saya tetap submit.
Oya, bulan ini juga saya kirim lamaran saya ke kedutaan NZ
untuk ikut beasiswa NZAS yang diselenggarakan kedutaan, dan jujur saya
sebenarnya lebih fokus ke beasiswa ini karena menurut saya peluang saya lulus
mungkin lebih besar. Saya juga submit aplikasi saya ke DIKTI untuk ikut skema
BPP-LN dikti saat itu.
Ow, di bulan ini juga, saya berjuang melobby pihak unmul
agar berkenan mengizinkan saya berangkat sekolah lagi, meskipun saya baru tiba
dari India. Dan alhamdulillah, itu berhasil.
MEI 2015.
Ini saat saya lulus seleksi administrasi dan dipanggil LPDP
untuk interview. Benar-benar mendebarkan, karena saya punya latar belakang
hidup yang cukup rumit untuk dipahami oleh orang Indonesia. But well, I did try
my best and get the best result.
JUNI 2015.
Bulan ini saya dapat rejeki besar. Saya LULUS beasiswa LPDP.
Saat itulah semua mimpi ke Auckland menjadi 50% nyata. Saya masih harus
berjuang mengurus visa dan mengikuti kegiatan PK LPDP. Saya mengurus visa untuk
dua negara di bulan ini. Saya mengurus visa on arrival saya ke India dan men
submit aplikasi saya ke kedutaan NZ.
JULI 2015.
My India trip. Saya kembali ke India, mengambil ijazah saya,
lalu menyelesaikan berabagi urusan yang masih tersisa di India. Bulan ini
sangat menyenangkan karena saya begitu menikmati saat-saat saya di India lagi.
God, I miss that country.
AGUSTUS 2015.
Saya berjuang di pengurusan visa ke NZ. Begitu rumit medical
check up yang mereka terapkan, membuat saya kehilangan satu tiket pesawat saat
itu karena ada dokumen yang mereka perlukan dari rumah sakit. Selain itu, saya
deg deg ser menunggu hasilnya. Maklum, Auckland sudah di depan mata, masa gagal
hanya karena visa hehehe.
Di bulan ini saya juga mengurus penyetaraan ijazah saya dari
India sekaligus mengurus surat tugas belajar ke Auckland. Anda bisa bayangkan,
betapa sibuknya saya di tahun 2015 dengan kerja keras saya.
SEPTEMBER 2015.
Saya ikut PK LPDP. Menolak beberapa tawaran mengajar ke luar
kota. Bulan ini pula saya kedatangan tamu dari Jerman dan mengurus akomodasi
mereka selama di Samarinda.
Saya ingat, saya baru landing dari Yogya pasca PK LPDP, saya
menunggu rombongan Jerman untuk saya escort ke Samarinda. Masih sibuk di bulan
terakhir saya di Samarinda.
Ow, dan visa saya lulus. Tiket saya siap, hanya dalam waktu
beberapa menit setelah saya confirm dokumen ke LPDP, saya siap berangkat 30
September 2015. Dan ini juga bulan penuh kesibukan pindah dari kos, packing
barang ke Auckland, dan berurai air mata karena saya harus memeluk orang-orang
yg saya sayangi.
OKTOBER 2015.
Saya memulai bab baru di Auckland. Saya tiba tanggal 1
Oktober, masuk kamar ini, menangis, kedinginan, kelaparan, bertemu Jon, bertemu
teman-teman di lab hehe. What a life.
Bulan ini pula saya sudah melulusi 3 goal yang diminta Uni
of Auckland, yaitu induction day, academic integrity modul dan lulus DELNA. Tes
english diagnostik dari Auckland.
NOVEMBER 2015.
Saya ulang tahun! Dirayakan dengan sangat meriah oleh
Russell dan adiknya. Dan yeah, bulan ini berlalu dengan kerja-kerja di lab. Ditambah
cerita romantisme dari hostel oleh si lelaki NZ bernama Russell.
DESEMBER 2015.
Saya ke Hobbitton. Saya naik yacht. Saya dimanjakan, dipuja
oleh seorang lelaki NZ yang menawarkan banyak hal pada saya. Apakah saya
tertarik? Ammm, belum tahu ya. Tapi ini bukan target pencapaian saya di
Auckland hehe. Saya datang ke Auckland bukan bertujuan mencari jodoh, tapi saya
mencari PhD saya. Jika pun jodoh come along seiring dengan PhD saya, well,
alhamdulillah dan itu pasti takdir terbaik dari Allah untuk saya.
Yay, readers, can u see how sweet my 2015 is? Lulus seleksi
untuk PhD, dapat beasiswa, lulus visa, trip ke India, berangkat ke NZ dan
merayakan tahun baru di NZ. What can be sweeter than that?
Happy New Year guys! Semoga tahun 2016 kita semakin barokah
amiin....
Auckland, 31 Des 2015,
-NK-
No comments:
Post a Comment