Hey there!
It is sunny now here in Auckland, dan saya duduk lagi di depan laptop saya, menulis, untuk meredakan syaraf saya yg sering tegang karena memikirkan reaksi hehehe. Amm, reaksTOP BANGET untuk saya karena ini adalah minggu dimana saya merayakan ulang tahun saya here in Auckland, and to be honest, this is THE MOST SURPRISING BIRTHDAY CELEBRATION EVER! Terus terang saya tidak menyangka akan dirayakan banyak orang disini dan tentu saja, ini adalah hal yg benar benar harus saya syukuri dalam hidup saya.
Well, let's start to my TOP FIVE OF THE WEEK people.
One, My birthday celebration!
Ini adalah hal pertama dan the top thing of my list! Saya ulang tahun kemarin hari Rabu. Saya memutuskan membeli coklat untuk dibagi bagi pada teman teman di lab. Di India, kami biasa membagikan sesuatu yg manis saat ada perayaan sebagai tanda bersyukur. Budaya itu saya adopsi karena saya rasa itu adalah hal yang baik. So, jadilah hari itu saya membagi coklat ke teman teman di lab dan saya senang sekali karena mereka ingat hari lahir saya bahkan sebelum saya menyerahkan coklat mereka sudah memeluk saya. Ah, sekarang saya punya Josh, Lachlan, Andrew, Ram, Kyriakus, Emma dan Ashley yang sudah seperti sahabat dekat karena hanya itulah orang-orang yg saya temui setiap hari. Mereka bahkan merayakan perayaan susulan di kafe kemarin saat kami lunch bareng. Saya senang saya saat ini jadi bagian dari THE SPERRY GROUP dan itu merupakan kebanggan bagi kami semua.
Sebelum itu, Russel dan adiknya Angie, bahkan telah membawakan karton berukuran besar sambil mengikuti bis saya. Bahkan supir bis tersenyum saat melihat tingkah laku mereka. Well, bukan kado yang mahal, tapi cukup membuat saya merasa saya IMPORTANT. Sesuatu yang sudah lama tidak saya rasakan dalam hidup. Yah, saya punya banyak teman, namun saya terbiasa tidak mengistimewakan diri saya among others. Itu membuat saya humble and never stop learning.
Malamnya saya diajak makan di restoran Malaysia. Sebenarnya kasihan banget ni dua orang berusaha menyenangkan hati saya. Saya pesan fish and chips saja yang murah hehe. Saya ini bukan orang yg suka memanfaatkan orang lain, jadi meskipun saya ditraktir, saya tidak akan pesan yg sekiranya akan memberatkan siapa pun yg sedang berbaik hati dengan saya. Aapalgi hanya untuk sekedar mengenyangkan perut, ah, itu menyedihkan banget, masa nilai kita hanya setinggi sepiring makanan.
Ulang tahun kali ini adalah yg berkesan buat saya karena satu, ini saya rayakan di negara western yang tingkat individualisme nya tinggi, namun surprisingly, saya punya banyak org yang peduli dengan saya disini, ikut merayakan, ikut berbahagia. Dua, saya berada di usia pertengahan 30 dan saya sedang kuliah PhD Kimia di negara yang maju dan di universitas terbaik di negara ini. Ah, sungguh saya beruntung sekali.
So, tidak salah sepertinya jika saya menempatkan my birthday celebration sebagai list nomer 1 di my top five of this week hehehe. I do feel so special here in Auckland, in a western country but I got the full spotlight.
Two, Russel.
Yup, ini adalah nama bule yang sedang berusaha keras mengejar saya disini dan meyakinkan saya untuk berkomitmen dengannya. Kenapa is harus saya syukuri? Karen meski bagaimana pun, ia adalah orang yang siap sedia menolong saya disini, 24 jam 7 hari seminggu. Dan sebenarnya saya agak takut dengan kehadiran orang ini. Karena jujur saya bertemu dengannya sesaat setelah saya (iseng-iseng) berdoa pada Allah SWT untuk memberikan saya teman yang baik dalam hidup jika saya sudah tidak mampu lagi sendiri. Jujur, saat saya berdoa itu saya memang lagi down karena baru minggu kedua di Auckland saat itu dan terasa sekali suasana sepi. Apalagi teman-teman yang saya temui di awal kedatangan saya di Auckland, terlalu sibuk untuk sedikit membantu saya. Jadi sedih sekali saat itu dan si wanita aneh ini (iseng-iseng) berdoa lah pada Allah. Saat itu duit beasiswa saya juga belum cair jadi saya masih belum bisa beli ayam, demi menghemat dollar yang ada. Saat itu juga doa saya sebenarnya minta ayam ke Allah, (ada-ada saja memang si wanita aneh ini). Saya ingat saat itu saya berdoa hari Selasa.
Wonderfully, Kamis, saya bertemu dengannya di dapur. Saya biasanya memasak pagi hari namun jika saya puasa, saya akan berada di dapur sore hari untuk memasak menu buka puasa saya. Dan ia juga sedang disitu, memasak. Yah seperti biasa, ia menyapa saya sama laaah seperti penghuni lain yang bertemu kami kami yang penghuni baru di hostel ini. Where are you from, what are you studying itu mah biasa disini. Ok, lalu ia meminta email id saya. Yah saya berikan lah email saya. Wong cuma email, pikir saya, amaaan.
Saat itu saya ingat baru saja saya pulang ke kamar, ia langsung meng email saya. Ia menyapa dan menyebut ia senang berkenalan dengan saya. Yah saya pikir, biasa lah. Esok sorenya, Jumat, ia mengundang saya makan makanan halal dan disitulah saya baru tahu, ia juga muslim yang mengucap syahadat 3 tahun lalu. Doa saya tentang ayam dijawab tuh oleh Allah SWT karena itu yang dihidangkannya. Ia dapat makanan itu dari masjid sepulang ia shalat Jumat. Tapi up to this point, saya masih berpikir ia hanya teman.
Sabtu, ia mengajak saya lagi minum kopi. Saya biasa saja saat dijemput dan kami duduk di sebuah kafe dekat hostel. Saya pikir itu hanyalah dua orang teman yang sedang duduk menghabiskan malam minggu bersama. Tapi saya memang merasakan yang ia lakukan agak "berbeda" karena ia sampai membukakan kursi, membawakan bunga, menggantungkan jaket, berdiri saat saya hendak ke toilet, tapi saya pikr itu hanya a kiwi being kiwi. Yeah, itu something different pastinya, Tapi again, I take him just as A FRIEND. Not a LIFE PARTNER. Sedikit pun itu tidak terpikir di dalam diri saya. Russel, adalah teman yang harus saya syukuri karena ia selalu ada untuk saya, meski dengan niat yang tidak sama dengan yang ada di hati saya.
Three, the proposal
Ini juga hal wonderful dan agak aneh plus menakutkan yang terjadi minggu ini. Saya dilamar, saudara-saudara hahahaha. What a funny story to be here in Auckland! Sebenarnya Russel sudah menyatakan secara implisit bahwa ia sedang mengagumi seorang wanita muslim dan berniat melamarnya. Ya saya sebagai teman (dan sebenarnya agak mikir mungkin itu saya), memberi saran yang baik lah, ya lamar baik-baik kalau kamu ingin tu cewek karena di Islam kita nggak pake dating dating an. Gitu tuh saran saya. Terus dia bilang dia akan bicara dengan guru ngajinya dan meminta si istri guru ngaji itu untuk memulai mediasi dengan si cewek. Saat itu saya pikir, halah, palng main main. Gitu tu cowok mah biasa mulutnya, gombal, gitu tu mikir saya. Lagian, meskipun sempat GR, tapi saya juga tidak menutup kemungkinan bahwa si cewek muslim yang lagi dibicarakan, mungkin bukan saya juga.
Tapi tentu saya ingat tuh doa iseng yang saya minta ke Allah SWT saat sedang benar-benar down saat itu. Ni kok tiba tiba ada ni bule, umurnya sdh 40+ sudah punya kerjaan dan tergila gila nih ma saya. Kenapa tiba tiba ni datang ni laki-laki. Si wanita aneh ini ingatlah dengan doa isengnya saat itu saat kombinasi kepingin makan ayam dengan kepingin (entah kenapa) ada teman berbagi dalam hidup. Tapi karena tuh guru ngaji belum ada juga menghubungi yo wis lah, palingan gombal menurut saya hahaha.
Dan, malam Jumat, si ustadzah menghubungi saya. Beliau menyatakan niat Russel untuk melamar saya. Mengajak saya menikah. MENIKAH, saudara-saudara! Alamak! Itu pusing banget tu kepala saya saat itu. Saya cuma beralasan dengan si ustadzah saya punya orang tua yg harus dirawat di tanah air dan saya harus pulang. Si ustadzah masih berusaha meyakinkan saya bahwa menikah adalah salah satu sunnah Rasul dan yeah, itulah, penyempurna iman. Saya cuma mengucapkan terima kasih.
Habis itu, saya bombardir si Russel. Saya semprot habis habisan dengan ucapan WHO DO U THINK U ARE. Jangan mentang-mentang lu bule yah, terus mikir bisa flrting ma Indonesian woman. Pokoknya habis habisan malam itu saya marah dengan dia. Yah saya sudah agak mengira sih, si cewek yg bakal dilamar itu (mungkin) saya. Tapi saya pikir ni orang main-main nih. Eh, melihat semuanya benar-benar terjadi dan sudah sampai melibatkan guru ngaji gitu bikin saya TRULY PANIC. Belum lagi saya ingat tuh doa iseng iseng yg saya minta ke Allah SWT karena saking kepinginnya makan ayam, jadi saya berhalusinasi yang macam macam. I don't really think I need a life partner at this point. Cuma kombinasi halusinasi pingin makan ayam aja saat itu hehe. The fact that doa itu (sepertiny sedang seriously dijawab ma Allah, itu yang agak menakutkan).
Four, The Gracious Rejection.
Yup, saya menolak lamaran si bule. Hahaha, imagine, naik nih rating saya ni karena menolak orang New Zealander asli yang ingin berkomitmen ma saya hehehe. Penolakan ini harus saya syukuri karena saya sempat berpikir setelah saya berpisah dengan mantan suami saya beberapa tahun lalu, saya akan langsung mengikatkan diri saya dengan siapa pun yang menawari a shoulder to cry on. As long as dia seiman ma saya. Dan saat saya hendak berangkat ke Auckland, bahkan saya sempat bercanda dengan si manager di EF bahwa I WILL MARRY THE FIRST MAN WHO TALKS TO ME IN THE AIRPORT OF AUCKLAND. Gitu tu ucapan aneh saya hahaha.
Sebenarnya itu biasa sih terjadi dengan wanita yang sendirian seperti saya ini. Biasanya wanita yang sendirian langsung berpikir bahwa laki laki berikutnya akan jadi THE HERO for her. Mereka biasanya tergoda untuk mengikatkan diri lagi pada anyone who comes, no matter what. Yah wanita lagi terluka, lemah, terus tiba tiba ada laki laki yang memberi perhatian, menawarkan a shoulder to cry on, siapa yang nggak mau. Dan biasanya laki laki juga akan memandang lebih rendah pada wanita seperti saya ini karena mereka berpikir, kami ini makhluk makhluk jablay yang dengan mudah bisa dirayu terus dinikahi deh dengan whatever motive. Dan ke deseperate an si wanita itu yang bikin akhirnya ia jadi makhluk rendahan yang bisa diremehkan. Dinikahi lalu ditinggalkan, atau cuma dipacarin terus dibuang. Wanita yang sendirian menurut saya, harus bisa menunjukkan kemandirian mereka, tidak mudah dirayu oleh laki laki.
Penolakan tadi malam meyakinkan saya bahwa saya tidak desperate, saya masih berpikir waras, masih bermartabat, biarpun saya tidak punya apa apa dan tidak punya siapa siapa, but I am fine. Saya masih bisa cari uang dengan otak saya. Saya masih bisa survive dengan hidup. Mungkin saya cuma punya makanan, pakaian dan kamar sewaan dimana pun saya berada saat ini, tapi itu cukup tuh untuk saya. Jadi saya tidak perlu laki laki untuk menyelamatkan saya, karena saya tidak perlu diselamatkan. Saya tidak perlu HERO karena saya dan diri saya adalah HERO untuk diri saya sendiri. Saya, cukup dengan apa yang saya punya, meskipun itu hanya diri saya sendiri. Saya punya Allah kok, jadi why should be worry?
Dengan penolakan tadi malam itu, saya menolak banyak hal yang sebenarnya menggiurkan untuk seorang wanita yang sedang sendirian. Komitmen, teman hidup (seperti yang iseng-iseng saya doakan hehehe), kemungkinan bisa membeli rumah lebih cepat di Indonesia, tawaran permanent resident di NZ jika saya memilih tidak kembali, dukungan full di NZ (tempat tinggal, antar jemput, perawatan kalau saya sakit), tawaran untuk terbang ke Indonesia untuk melamar saya secara resmi dengan orang tua saya, etc, semua hal yang sebenarnya bisa bikin sakit kepala kenapa ditolak. Tapi, well, saya memilih untuk menolak itu semua. Dan itu, saya sangat syukuri, saudara saudara. Saya sudah stabil saat ini. Saya tidak lagi meletakkan kebahagiaan saya dengan mengikatkan diri dengan orang lain. Saya benar benar SOLID dengan diri saya sendiri. Yay!
Five, MYSELF!
Yup, diri saya sendiri. Saya bersyukur sekali saya adalah seorang NURUL KASYFITA. Saya adalah si mandiri, si autis, si pekerja keras, si easily happy person. Saya bisa tertawa hanya dengan hembusan angin, atau tersenyum damai hanya dengan melihat langit. Saya benar-benar cukup dengan diri saya sendiri. I AM PROUD TO SAY I AM THE HERO OF MYSELF. Saya benar-benar bahagia dan solid dengan diri saya sendiri. Well, bukan berarti saya tidak punya teman. Saya punya banyak teman, tapi dengan bijaknya, saya membatasi jarak kedekatan mereka dengan saya. Saya apa adanya dengan siapa pun. Anda bisa lihat dari status FB saya. Rasanya sudah kayak breaking news di TV ya kan. Tapi ya itulah saya. Memang begitu itu saya. Namun saya tidak hang out dengan banyak orang. Atau punya grup grup tertentu yang itu tuh geng saya. Saya solitaire, tapi saya tahu saya tidak pernah sendiri. Saya pasti punya orang lain yang menerima saya apa adanya, dimana pun saya berada. Itu pasti. Saya bukan orang jahat. Saya tidak arogan. Saya tidak oportunis. Saya tidak suka memanfaatkan orang lain. Jadi dimana pun saya berada, saya insya Allah tidak sendiri.
Dan kejadian tadi malam itu membuat saya sadar betapa solidnya saya dengan diri saya. Betapa saya sangat bahagia dengan seorang diri saya NURUL KASYFITA. Betapa saya sangat menyatu dengan kejiwaan saya dan saya sangat nyaman dengan diri saya. Betapa tidak ada seorang pun yang bisa mengganggu hal ini dari saya. Dan dengan bangganya tadi malam saat si bule menawarkan pertolongannya dan berusaha menjadi HERO untuk saya, saya bisa berkata NO THANK YOU, I HAVE MY HERO, IT IS MYSELF.
Jadilah independen, people. Jangan terlalu bergantung dengan manusia lain. Jangan menggantungkan kebahagiaan Anda dengan kekasih, pacar, suami, anak, etc, yang jelas ORANG LAIN. Anda bertanggung jawab dengan kebahagiaan Anda sendiri. Tidak ada manusia lain di dunia ini yang sanggup membuat Anda bahagia or menderita, unless Anda memberi mereka power untuk itu. So, be responsible for your own happiness. Jika ada yang memberi perhatian, well, mereka cuma bonus kok. Anda cukup dengan diri Anda sendiri. Anda adalah monumen kemandirian itu. Sungguh, sangat membahagiakan menjadi bahagia cukup dengan diri kita sendiri itu. Well, dari dulu sih saya memang sudah sangat autis jadi manusia. Tapi dengan kesendirian saya, perpisahan, bahkan dengan adanya badai finansial, dan menemukan saya BERHASIL melewati itu dengan bantuan Allah SWT memberikan saya MORE AND MORE CONFIDENCE. Bahwa saya mampu, saya berhasil melewati itu semua dengan bantuan Allah SWT dan diri saya sendiri tentunya. So, karena itu saya bilang, I am my OWN HERO.
Saya, adalah pahlawan untuk diri saya sendiri. Dan for that, saya BERSYUKUR.
Well, people, that is all my TOP FIVE OF THE WEEK. Lima hal yang saya syukuri minggu ini. Pastinya saya punya lebih banyak lagi sebenarnya. But anyway, this is still my top five of the week. What are yours?
Auckland, 15.11.2015
Nurul Kasyfita
It is sunny now here in Auckland, dan saya duduk lagi di depan laptop saya, menulis, untuk meredakan syaraf saya yg sering tegang karena memikirkan reaksi hehehe. Amm, reaksTOP BANGET untuk saya karena ini adalah minggu dimana saya merayakan ulang tahun saya here in Auckland, and to be honest, this is THE MOST SURPRISING BIRTHDAY CELEBRATION EVER! Terus terang saya tidak menyangka akan dirayakan banyak orang disini dan tentu saja, ini adalah hal yg benar benar harus saya syukuri dalam hidup saya.
Well, let's start to my TOP FIVE OF THE WEEK people.
One, My birthday celebration!
Ini adalah hal pertama dan the top thing of my list! Saya ulang tahun kemarin hari Rabu. Saya memutuskan membeli coklat untuk dibagi bagi pada teman teman di lab. Di India, kami biasa membagikan sesuatu yg manis saat ada perayaan sebagai tanda bersyukur. Budaya itu saya adopsi karena saya rasa itu adalah hal yang baik. So, jadilah hari itu saya membagi coklat ke teman teman di lab dan saya senang sekali karena mereka ingat hari lahir saya bahkan sebelum saya menyerahkan coklat mereka sudah memeluk saya. Ah, sekarang saya punya Josh, Lachlan, Andrew, Ram, Kyriakus, Emma dan Ashley yang sudah seperti sahabat dekat karena hanya itulah orang-orang yg saya temui setiap hari. Mereka bahkan merayakan perayaan susulan di kafe kemarin saat kami lunch bareng. Saya senang saya saat ini jadi bagian dari THE SPERRY GROUP dan itu merupakan kebanggan bagi kami semua.
Sebelum itu, Russel dan adiknya Angie, bahkan telah membawakan karton berukuran besar sambil mengikuti bis saya. Bahkan supir bis tersenyum saat melihat tingkah laku mereka. Well, bukan kado yang mahal, tapi cukup membuat saya merasa saya IMPORTANT. Sesuatu yang sudah lama tidak saya rasakan dalam hidup. Yah, saya punya banyak teman, namun saya terbiasa tidak mengistimewakan diri saya among others. Itu membuat saya humble and never stop learning.
Malamnya saya diajak makan di restoran Malaysia. Sebenarnya kasihan banget ni dua orang berusaha menyenangkan hati saya. Saya pesan fish and chips saja yang murah hehe. Saya ini bukan orang yg suka memanfaatkan orang lain, jadi meskipun saya ditraktir, saya tidak akan pesan yg sekiranya akan memberatkan siapa pun yg sedang berbaik hati dengan saya. Aapalgi hanya untuk sekedar mengenyangkan perut, ah, itu menyedihkan banget, masa nilai kita hanya setinggi sepiring makanan.
Ulang tahun kali ini adalah yg berkesan buat saya karena satu, ini saya rayakan di negara western yang tingkat individualisme nya tinggi, namun surprisingly, saya punya banyak org yang peduli dengan saya disini, ikut merayakan, ikut berbahagia. Dua, saya berada di usia pertengahan 30 dan saya sedang kuliah PhD Kimia di negara yang maju dan di universitas terbaik di negara ini. Ah, sungguh saya beruntung sekali.
So, tidak salah sepertinya jika saya menempatkan my birthday celebration sebagai list nomer 1 di my top five of this week hehehe. I do feel so special here in Auckland, in a western country but I got the full spotlight.
Two, Russel.
Yup, ini adalah nama bule yang sedang berusaha keras mengejar saya disini dan meyakinkan saya untuk berkomitmen dengannya. Kenapa is harus saya syukuri? Karen meski bagaimana pun, ia adalah orang yang siap sedia menolong saya disini, 24 jam 7 hari seminggu. Dan sebenarnya saya agak takut dengan kehadiran orang ini. Karena jujur saya bertemu dengannya sesaat setelah saya (iseng-iseng) berdoa pada Allah SWT untuk memberikan saya teman yang baik dalam hidup jika saya sudah tidak mampu lagi sendiri. Jujur, saat saya berdoa itu saya memang lagi down karena baru minggu kedua di Auckland saat itu dan terasa sekali suasana sepi. Apalagi teman-teman yang saya temui di awal kedatangan saya di Auckland, terlalu sibuk untuk sedikit membantu saya. Jadi sedih sekali saat itu dan si wanita aneh ini (iseng-iseng) berdoa lah pada Allah. Saat itu duit beasiswa saya juga belum cair jadi saya masih belum bisa beli ayam, demi menghemat dollar yang ada. Saat itu juga doa saya sebenarnya minta ayam ke Allah, (ada-ada saja memang si wanita aneh ini). Saya ingat saat itu saya berdoa hari Selasa.
Wonderfully, Kamis, saya bertemu dengannya di dapur. Saya biasanya memasak pagi hari namun jika saya puasa, saya akan berada di dapur sore hari untuk memasak menu buka puasa saya. Dan ia juga sedang disitu, memasak. Yah seperti biasa, ia menyapa saya sama laaah seperti penghuni lain yang bertemu kami kami yang penghuni baru di hostel ini. Where are you from, what are you studying itu mah biasa disini. Ok, lalu ia meminta email id saya. Yah saya berikan lah email saya. Wong cuma email, pikir saya, amaaan.
Saat itu saya ingat baru saja saya pulang ke kamar, ia langsung meng email saya. Ia menyapa dan menyebut ia senang berkenalan dengan saya. Yah saya pikir, biasa lah. Esok sorenya, Jumat, ia mengundang saya makan makanan halal dan disitulah saya baru tahu, ia juga muslim yang mengucap syahadat 3 tahun lalu. Doa saya tentang ayam dijawab tuh oleh Allah SWT karena itu yang dihidangkannya. Ia dapat makanan itu dari masjid sepulang ia shalat Jumat. Tapi up to this point, saya masih berpikir ia hanya teman.
Sabtu, ia mengajak saya lagi minum kopi. Saya biasa saja saat dijemput dan kami duduk di sebuah kafe dekat hostel. Saya pikir itu hanyalah dua orang teman yang sedang duduk menghabiskan malam minggu bersama. Tapi saya memang merasakan yang ia lakukan agak "berbeda" karena ia sampai membukakan kursi, membawakan bunga, menggantungkan jaket, berdiri saat saya hendak ke toilet, tapi saya pikr itu hanya a kiwi being kiwi. Yeah, itu something different pastinya, Tapi again, I take him just as A FRIEND. Not a LIFE PARTNER. Sedikit pun itu tidak terpikir di dalam diri saya. Russel, adalah teman yang harus saya syukuri karena ia selalu ada untuk saya, meski dengan niat yang tidak sama dengan yang ada di hati saya.
Three, the proposal
Ini juga hal wonderful dan agak aneh plus menakutkan yang terjadi minggu ini. Saya dilamar, saudara-saudara hahahaha. What a funny story to be here in Auckland! Sebenarnya Russel sudah menyatakan secara implisit bahwa ia sedang mengagumi seorang wanita muslim dan berniat melamarnya. Ya saya sebagai teman (dan sebenarnya agak mikir mungkin itu saya), memberi saran yang baik lah, ya lamar baik-baik kalau kamu ingin tu cewek karena di Islam kita nggak pake dating dating an. Gitu tuh saran saya. Terus dia bilang dia akan bicara dengan guru ngajinya dan meminta si istri guru ngaji itu untuk memulai mediasi dengan si cewek. Saat itu saya pikir, halah, palng main main. Gitu tu cowok mah biasa mulutnya, gombal, gitu tu mikir saya. Lagian, meskipun sempat GR, tapi saya juga tidak menutup kemungkinan bahwa si cewek muslim yang lagi dibicarakan, mungkin bukan saya juga.
Tapi tentu saya ingat tuh doa iseng yang saya minta ke Allah SWT saat sedang benar-benar down saat itu. Ni kok tiba tiba ada ni bule, umurnya sdh 40+ sudah punya kerjaan dan tergila gila nih ma saya. Kenapa tiba tiba ni datang ni laki-laki. Si wanita aneh ini ingatlah dengan doa isengnya saat itu saat kombinasi kepingin makan ayam dengan kepingin (entah kenapa) ada teman berbagi dalam hidup. Tapi karena tuh guru ngaji belum ada juga menghubungi yo wis lah, palingan gombal menurut saya hahaha.
Dan, malam Jumat, si ustadzah menghubungi saya. Beliau menyatakan niat Russel untuk melamar saya. Mengajak saya menikah. MENIKAH, saudara-saudara! Alamak! Itu pusing banget tu kepala saya saat itu. Saya cuma beralasan dengan si ustadzah saya punya orang tua yg harus dirawat di tanah air dan saya harus pulang. Si ustadzah masih berusaha meyakinkan saya bahwa menikah adalah salah satu sunnah Rasul dan yeah, itulah, penyempurna iman. Saya cuma mengucapkan terima kasih.
Habis itu, saya bombardir si Russel. Saya semprot habis habisan dengan ucapan WHO DO U THINK U ARE. Jangan mentang-mentang lu bule yah, terus mikir bisa flrting ma Indonesian woman. Pokoknya habis habisan malam itu saya marah dengan dia. Yah saya sudah agak mengira sih, si cewek yg bakal dilamar itu (mungkin) saya. Tapi saya pikir ni orang main-main nih. Eh, melihat semuanya benar-benar terjadi dan sudah sampai melibatkan guru ngaji gitu bikin saya TRULY PANIC. Belum lagi saya ingat tuh doa iseng iseng yg saya minta ke Allah SWT karena saking kepinginnya makan ayam, jadi saya berhalusinasi yang macam macam. I don't really think I need a life partner at this point. Cuma kombinasi halusinasi pingin makan ayam aja saat itu hehe. The fact that doa itu (sepertiny sedang seriously dijawab ma Allah, itu yang agak menakutkan).
Four, The Gracious Rejection.
Yup, saya menolak lamaran si bule. Hahaha, imagine, naik nih rating saya ni karena menolak orang New Zealander asli yang ingin berkomitmen ma saya hehehe. Penolakan ini harus saya syukuri karena saya sempat berpikir setelah saya berpisah dengan mantan suami saya beberapa tahun lalu, saya akan langsung mengikatkan diri saya dengan siapa pun yang menawari a shoulder to cry on. As long as dia seiman ma saya. Dan saat saya hendak berangkat ke Auckland, bahkan saya sempat bercanda dengan si manager di EF bahwa I WILL MARRY THE FIRST MAN WHO TALKS TO ME IN THE AIRPORT OF AUCKLAND. Gitu tu ucapan aneh saya hahaha.
Sebenarnya itu biasa sih terjadi dengan wanita yang sendirian seperti saya ini. Biasanya wanita yang sendirian langsung berpikir bahwa laki laki berikutnya akan jadi THE HERO for her. Mereka biasanya tergoda untuk mengikatkan diri lagi pada anyone who comes, no matter what. Yah wanita lagi terluka, lemah, terus tiba tiba ada laki laki yang memberi perhatian, menawarkan a shoulder to cry on, siapa yang nggak mau. Dan biasanya laki laki juga akan memandang lebih rendah pada wanita seperti saya ini karena mereka berpikir, kami ini makhluk makhluk jablay yang dengan mudah bisa dirayu terus dinikahi deh dengan whatever motive. Dan ke deseperate an si wanita itu yang bikin akhirnya ia jadi makhluk rendahan yang bisa diremehkan. Dinikahi lalu ditinggalkan, atau cuma dipacarin terus dibuang. Wanita yang sendirian menurut saya, harus bisa menunjukkan kemandirian mereka, tidak mudah dirayu oleh laki laki.
Penolakan tadi malam meyakinkan saya bahwa saya tidak desperate, saya masih berpikir waras, masih bermartabat, biarpun saya tidak punya apa apa dan tidak punya siapa siapa, but I am fine. Saya masih bisa cari uang dengan otak saya. Saya masih bisa survive dengan hidup. Mungkin saya cuma punya makanan, pakaian dan kamar sewaan dimana pun saya berada saat ini, tapi itu cukup tuh untuk saya. Jadi saya tidak perlu laki laki untuk menyelamatkan saya, karena saya tidak perlu diselamatkan. Saya tidak perlu HERO karena saya dan diri saya adalah HERO untuk diri saya sendiri. Saya, cukup dengan apa yang saya punya, meskipun itu hanya diri saya sendiri. Saya punya Allah kok, jadi why should be worry?
Dengan penolakan tadi malam itu, saya menolak banyak hal yang sebenarnya menggiurkan untuk seorang wanita yang sedang sendirian. Komitmen, teman hidup (seperti yang iseng-iseng saya doakan hehehe), kemungkinan bisa membeli rumah lebih cepat di Indonesia, tawaran permanent resident di NZ jika saya memilih tidak kembali, dukungan full di NZ (tempat tinggal, antar jemput, perawatan kalau saya sakit), tawaran untuk terbang ke Indonesia untuk melamar saya secara resmi dengan orang tua saya, etc, semua hal yang sebenarnya bisa bikin sakit kepala kenapa ditolak. Tapi, well, saya memilih untuk menolak itu semua. Dan itu, saya sangat syukuri, saudara saudara. Saya sudah stabil saat ini. Saya tidak lagi meletakkan kebahagiaan saya dengan mengikatkan diri dengan orang lain. Saya benar benar SOLID dengan diri saya sendiri. Yay!
Five, MYSELF!
Yup, diri saya sendiri. Saya bersyukur sekali saya adalah seorang NURUL KASYFITA. Saya adalah si mandiri, si autis, si pekerja keras, si easily happy person. Saya bisa tertawa hanya dengan hembusan angin, atau tersenyum damai hanya dengan melihat langit. Saya benar-benar cukup dengan diri saya sendiri. I AM PROUD TO SAY I AM THE HERO OF MYSELF. Saya benar-benar bahagia dan solid dengan diri saya sendiri. Well, bukan berarti saya tidak punya teman. Saya punya banyak teman, tapi dengan bijaknya, saya membatasi jarak kedekatan mereka dengan saya. Saya apa adanya dengan siapa pun. Anda bisa lihat dari status FB saya. Rasanya sudah kayak breaking news di TV ya kan. Tapi ya itulah saya. Memang begitu itu saya. Namun saya tidak hang out dengan banyak orang. Atau punya grup grup tertentu yang itu tuh geng saya. Saya solitaire, tapi saya tahu saya tidak pernah sendiri. Saya pasti punya orang lain yang menerima saya apa adanya, dimana pun saya berada. Itu pasti. Saya bukan orang jahat. Saya tidak arogan. Saya tidak oportunis. Saya tidak suka memanfaatkan orang lain. Jadi dimana pun saya berada, saya insya Allah tidak sendiri.
Dan kejadian tadi malam itu membuat saya sadar betapa solidnya saya dengan diri saya. Betapa saya sangat bahagia dengan seorang diri saya NURUL KASYFITA. Betapa saya sangat menyatu dengan kejiwaan saya dan saya sangat nyaman dengan diri saya. Betapa tidak ada seorang pun yang bisa mengganggu hal ini dari saya. Dan dengan bangganya tadi malam saat si bule menawarkan pertolongannya dan berusaha menjadi HERO untuk saya, saya bisa berkata NO THANK YOU, I HAVE MY HERO, IT IS MYSELF.
Jadilah independen, people. Jangan terlalu bergantung dengan manusia lain. Jangan menggantungkan kebahagiaan Anda dengan kekasih, pacar, suami, anak, etc, yang jelas ORANG LAIN. Anda bertanggung jawab dengan kebahagiaan Anda sendiri. Tidak ada manusia lain di dunia ini yang sanggup membuat Anda bahagia or menderita, unless Anda memberi mereka power untuk itu. So, be responsible for your own happiness. Jika ada yang memberi perhatian, well, mereka cuma bonus kok. Anda cukup dengan diri Anda sendiri. Anda adalah monumen kemandirian itu. Sungguh, sangat membahagiakan menjadi bahagia cukup dengan diri kita sendiri itu. Well, dari dulu sih saya memang sudah sangat autis jadi manusia. Tapi dengan kesendirian saya, perpisahan, bahkan dengan adanya badai finansial, dan menemukan saya BERHASIL melewati itu dengan bantuan Allah SWT memberikan saya MORE AND MORE CONFIDENCE. Bahwa saya mampu, saya berhasil melewati itu semua dengan bantuan Allah SWT dan diri saya sendiri tentunya. So, karena itu saya bilang, I am my OWN HERO.
Saya, adalah pahlawan untuk diri saya sendiri. Dan for that, saya BERSYUKUR.
Well, people, that is all my TOP FIVE OF THE WEEK. Lima hal yang saya syukuri minggu ini. Pastinya saya punya lebih banyak lagi sebenarnya. But anyway, this is still my top five of the week. What are yours?
Auckland, 15.11.2015
Nurul Kasyfita
Miss nurul, apa kabar ? Saya yulia miss temanny wulan, miss tulisan pengalaman miss nurul luar biasa, menginspirasi dan mengingatkn kita utk tdak lupa bersyukur dab bersyukur kepada Allah SWT
ReplyDeleteSemoga miss diberikan kesehatan slama di NZ, semoga semua penelitian miss nurul sukses Amin ...
maaf sblumnya miss kalau saya yg tdak trlalu mengenal miss membaca blog ini, semua cerita dan pengalaman miss jadi inspirasi buat saya miss, bagaimana kita hrus bsa mencintai diri kita sendiri terlebih dahulu.
Pkkny mkash bgt miss buat semua crita2 miss yg buat saya sangat menginspirasi saya ...
Salam hangat miss dari indonesia dan samarinda 😊