Hello there, this is me dengan my silly posting again.
Amm...minggu ini lumayan berat untuk saya ya karena eksperimen saya yg belum juga membuahkan hasil dan ini membuat supervisor mempertanyakan keputusan saya memberhentikan suatu reaksi yg menurut beliau, TOO SOON TO STOP. Jadilah minggu ini minggu yang berat untuk saya. Tapi, bukan saya namanya kalau tidak ada alasan untuk KEEP SMILE. So, jadilah ini postingan saya dedikasikan untuk Russell, the FIVE IN ONE thing yg saya syukuri minggu ini.
So here are five in one thing about RUSSELL yang saya syukuri.
Satu, he is AROUND
Orang ini sangat penuh dedikasi menurut saya. Ia rela tidur dengan handphone di dekat bantalnya hanya agar bisa membalas teks saya malam malam. Atau rela menunggu saya di symonds street semata mata agar saya tidak kedinginan menunggu mobilnya. Atau ia rela membagi apapun yg ia makan agar saya juga merasakan apa yang ia rasakan. Intinya orang ini AROUND. Ia mengelilingi saya dengan teks teksnya selama 24 jam. Dari pagi, makan siang, sore nawarin jemput hingga malam mau tidur. Punya teman baik yg selalu ada itu adalah berkah menurut saya, dan itu harus disukuri.
Dua, he is THERE.
Jumat, itu hari terberat buat saya/ Benar-benar berat karena rute sintesis yg berbelok gak karuan dan minimnya pengalaman di lab membuat keputusan saya memberhentikan suatu reaksi dipertanyakan supervisor. Beliau bertemu saya sudah jam 6 sore, saat saya sudah lelah dari pagi melakukan kolom yg tidak jua kunjung memberikan hasil dan komen beliau bahwa apa yg saya lakukan KURNG TEPAT memberikan saya perasaan down yg luar biasa.
Saya selesai jam 8 30, sudah gelap di luar, hujan deras, angin kencang dan belum shalat magrib. Saat saya ke meja saya, ada teks nya
"I am at the supermarket, can i get anything for u, Nurul?" Saya langsung membalas saya lagi di lab, habis disemprot supervisor, blm shalat magrib dan mungkin akan pulang jam 9. Ia langsung telpon, jangan pulang naik bis, ia akan menjemput, tunggu.
Dan saat saya baru keluar gedung, melihat mobilnya yg langsung mengklakson saya yg jalan kaki itu serasa TANGAN ALLAH menolong saya. Bayangkan, hujan deras, angin, hbs dimarahi supervisor, pulang malam, asma, harus nunggu bis, terus ada mobil yg dengan setia menunggu itu apa bukan anugerah. Dan saya pun menangis sekeras kerasnya malam itu. Itu adalah tangis terkeras dalam hidup sendiri saya, karena saya biasanya terlalu khawatir melibatkan orang lain dalam kesedihan saya.
Dan ia ada disitu, ia memberikan pertolongan, terlepas apapun motifnya. Untuk itu, saya bersyukur, ia ada di hari terberat saya.
Tiga, he takes me as IMPORTANT
Sudah beberapa kali ia menyelamatkan saya dari cuaca dingin di Auckland minggu ini dengan mobilnya. Suatu saat ia menyelamatkan saya dari kemacetan bis, esoknya ia menyelamatkan saya dari asma, lalu hampir setiap hari karena hujan, ia menyelamatkan saya dari deras dan dinginnya hujan di Auckland yang berpotensi menimbulkan asma bagi saya. Dan ia menempatkan saya sebagai IMPORTANT. Saya penting. kenyamanan saya itu prioritas. Dan tentu saja itu membahagiakan meskipun saya masih menganggapnya teman saat ini. Dan ia menghormati saya, ia tidak macam macam dengan wanita sneidri seperti saya. Ia tidak melecehkan saya. Itu yang paling penting.
Four, he is GENTLE
Orang western dengan usia hampir akhir 40 tentunya punya nilai beda dgn anak anak millenium ya hehe. Lagu lagunya masih Kenny Rogers atau si Julio Iglesias yg mendayu dayu dan begitu juga ia menganut nilai nilai bagimana memperlakukan wanita. Ia minimal membukakan pintu, memasangkan jaket atau membantu melepaskannya, membawa barang belanjaan, intinya treatment nya ke perempuan adalah gentle. He knows how to treat a woman nicely. Dengan gaya jadul dan klasiknya itu, jadi bikin saya merasa aman hehehe. Not to include bagaimana dia selalu berusaha agar saya cukup makanan, terlindungi dan baik baik saja. Not to include that.
Five, he STAYS, even as A BEST FRIEND
Jujur, saya adalah orang yg kompleks Tidak mudah memahami saya meski dari sisi manapun. Hidup saya kompleks, pribadi saya kompleks, saya pokoknya not fun to be with. Dan dengan latar belakang hidup saya yg memang kompleks, tidak semua orang bisa bertahan dengan saya. Dan dengan penolakan saya pada lamarannya sekitar dua minggu lalu, saya pikir ia akan menjauh dan mulai mencari target lain, tapi nggak, he stays. Dia bertahan, dan meskipun tidak bisa memiliki, maka menjadi sahabt baik saja sudah cukup menurutnya. Dan ia terus meyakinkan saya bahwa saya ini WORTHY. Saya pantas untuk diperjuangkan, dihargai dan dibahagiakan. Itu yg kdg membuat saya terharu dengan orang ini, terlepas ini cuma gombal atau apapun itu. Yang jelas, ia membuktikan ucapannya. Ia mengontak klinik laser di Jakarta untuk menghapus tatonya, dan ia berniat menyebrangi gap yg ada jika saya menghendaki itu. Namun untuk sementara, saya masih ingin berteman saja dan fakta bahwa ia STAY, itu yag harus diyukuri.
Well, meskipun minggu ini minggu yang berat untuk saya, saya bersyukur saya masih punya a reason to be grateful of. Sesuatu yg pantas disyukuri. Dan untuk minggu ini, itu Russell, my friend.
Auckland, 22.11.2015.
Nurul Kasyfita
Amm...minggu ini lumayan berat untuk saya ya karena eksperimen saya yg belum juga membuahkan hasil dan ini membuat supervisor mempertanyakan keputusan saya memberhentikan suatu reaksi yg menurut beliau, TOO SOON TO STOP. Jadilah minggu ini minggu yang berat untuk saya. Tapi, bukan saya namanya kalau tidak ada alasan untuk KEEP SMILE. So, jadilah ini postingan saya dedikasikan untuk Russell, the FIVE IN ONE thing yg saya syukuri minggu ini.
So here are five in one thing about RUSSELL yang saya syukuri.
Satu, he is AROUND
Orang ini sangat penuh dedikasi menurut saya. Ia rela tidur dengan handphone di dekat bantalnya hanya agar bisa membalas teks saya malam malam. Atau rela menunggu saya di symonds street semata mata agar saya tidak kedinginan menunggu mobilnya. Atau ia rela membagi apapun yg ia makan agar saya juga merasakan apa yang ia rasakan. Intinya orang ini AROUND. Ia mengelilingi saya dengan teks teksnya selama 24 jam. Dari pagi, makan siang, sore nawarin jemput hingga malam mau tidur. Punya teman baik yg selalu ada itu adalah berkah menurut saya, dan itu harus disukuri.
Dua, he is THERE.
Jumat, itu hari terberat buat saya/ Benar-benar berat karena rute sintesis yg berbelok gak karuan dan minimnya pengalaman di lab membuat keputusan saya memberhentikan suatu reaksi dipertanyakan supervisor. Beliau bertemu saya sudah jam 6 sore, saat saya sudah lelah dari pagi melakukan kolom yg tidak jua kunjung memberikan hasil dan komen beliau bahwa apa yg saya lakukan KURNG TEPAT memberikan saya perasaan down yg luar biasa.
Saya selesai jam 8 30, sudah gelap di luar, hujan deras, angin kencang dan belum shalat magrib. Saat saya ke meja saya, ada teks nya
"I am at the supermarket, can i get anything for u, Nurul?" Saya langsung membalas saya lagi di lab, habis disemprot supervisor, blm shalat magrib dan mungkin akan pulang jam 9. Ia langsung telpon, jangan pulang naik bis, ia akan menjemput, tunggu.
Dan saat saya baru keluar gedung, melihat mobilnya yg langsung mengklakson saya yg jalan kaki itu serasa TANGAN ALLAH menolong saya. Bayangkan, hujan deras, angin, hbs dimarahi supervisor, pulang malam, asma, harus nunggu bis, terus ada mobil yg dengan setia menunggu itu apa bukan anugerah. Dan saya pun menangis sekeras kerasnya malam itu. Itu adalah tangis terkeras dalam hidup sendiri saya, karena saya biasanya terlalu khawatir melibatkan orang lain dalam kesedihan saya.
Dan ia ada disitu, ia memberikan pertolongan, terlepas apapun motifnya. Untuk itu, saya bersyukur, ia ada di hari terberat saya.
Tiga, he takes me as IMPORTANT
Sudah beberapa kali ia menyelamatkan saya dari cuaca dingin di Auckland minggu ini dengan mobilnya. Suatu saat ia menyelamatkan saya dari kemacetan bis, esoknya ia menyelamatkan saya dari asma, lalu hampir setiap hari karena hujan, ia menyelamatkan saya dari deras dan dinginnya hujan di Auckland yang berpotensi menimbulkan asma bagi saya. Dan ia menempatkan saya sebagai IMPORTANT. Saya penting. kenyamanan saya itu prioritas. Dan tentu saja itu membahagiakan meskipun saya masih menganggapnya teman saat ini. Dan ia menghormati saya, ia tidak macam macam dengan wanita sneidri seperti saya. Ia tidak melecehkan saya. Itu yang paling penting.
Four, he is GENTLE
Orang western dengan usia hampir akhir 40 tentunya punya nilai beda dgn anak anak millenium ya hehe. Lagu lagunya masih Kenny Rogers atau si Julio Iglesias yg mendayu dayu dan begitu juga ia menganut nilai nilai bagimana memperlakukan wanita. Ia minimal membukakan pintu, memasangkan jaket atau membantu melepaskannya, membawa barang belanjaan, intinya treatment nya ke perempuan adalah gentle. He knows how to treat a woman nicely. Dengan gaya jadul dan klasiknya itu, jadi bikin saya merasa aman hehehe. Not to include bagaimana dia selalu berusaha agar saya cukup makanan, terlindungi dan baik baik saja. Not to include that.
Five, he STAYS, even as A BEST FRIEND
Jujur, saya adalah orang yg kompleks Tidak mudah memahami saya meski dari sisi manapun. Hidup saya kompleks, pribadi saya kompleks, saya pokoknya not fun to be with. Dan dengan latar belakang hidup saya yg memang kompleks, tidak semua orang bisa bertahan dengan saya. Dan dengan penolakan saya pada lamarannya sekitar dua minggu lalu, saya pikir ia akan menjauh dan mulai mencari target lain, tapi nggak, he stays. Dia bertahan, dan meskipun tidak bisa memiliki, maka menjadi sahabt baik saja sudah cukup menurutnya. Dan ia terus meyakinkan saya bahwa saya ini WORTHY. Saya pantas untuk diperjuangkan, dihargai dan dibahagiakan. Itu yg kdg membuat saya terharu dengan orang ini, terlepas ini cuma gombal atau apapun itu. Yang jelas, ia membuktikan ucapannya. Ia mengontak klinik laser di Jakarta untuk menghapus tatonya, dan ia berniat menyebrangi gap yg ada jika saya menghendaki itu. Namun untuk sementara, saya masih ingin berteman saja dan fakta bahwa ia STAY, itu yag harus diyukuri.
Well, meskipun minggu ini minggu yang berat untuk saya, saya bersyukur saya masih punya a reason to be grateful of. Sesuatu yg pantas disyukuri. Dan untuk minggu ini, itu Russell, my friend.
Auckland, 22.11.2015.
Nurul Kasyfita
No comments:
Post a Comment