Dear Everyone.
Well, hidup memang sedang tidak mudah untuk saya saat ini. Di tengah perjuangan saya melawan sakit kepala, mual, muntah di negara orang ini, saya juga dihadapkan dengan kegagalan PhD saya di kimia dan kemungkinan transfer ke Pendidikan Kimia yang masih belum jelas arahnya. Intinya saya sekarang sedang dalam kepusingan dan kebingungan. Jon, selaku supervisor saya, telah nyata-nyata mengontak supervisor di bidang pendidikan dan mereka telah bertemu saya dan bersedia menerima saya. Namun jalan untuk kesana juga masih belum jelas karena menunggu izin LPDP selaku penyandang dana. Jadilah saya dalam kebingungan, di tengah pengobatan depresi saya yang masih membuat kepala saya sakit dan mual atau muntah kadang kadang. Plus, no energy. Hanya bekerja sedikit saja, saya telah begitu kelelahan. Dan, saya jauh dari keluarga, jauh dari orang-orang yg mengenal saya, dan saya sakit saat ini.
Tapi tetap selalu ada alasan untuk bersyukur. Itu yg selalu saya tumbuhkan dalam hati saya. Seberat apapun masalah saya, saya harus menemukan cara bahwa masih ada alasan untuk tetap bersyukur. Here are some of the reasons:
1. Life
Saya masih bersyukur saya masih hidup, masih ingat dengan diri saya, dan meskipun otak saya sedang kelelahan saat ini, saya masih ingat dimana saya, siapa saya. Karena mungkin saja ada pagi dimana saya bisa bangun tanpa ingat apa apa lagi, itu menurut dokter yang merawat saya, jika saya terus memaksa otak saya untuk berpikir dan melawan penyakit ini. Jadi hidup dan bangun dengan tetao waras, itu adalah hal yg harus saya syukuri hingga hari ini.
2. Him
Orang yg masih merawat saya disini. Ia adalah orang yg begitu setia merawat dan mendorong kesembuhan saya meski dalam keadaan terburuk sekalipun. Ia selalu optimis, saya akan kembali ke saya yang dulu meskipun saya sudah tidak yakin lagi akan kembali seperti dulu. Ia terus menenangkan saya, membawa saya jalan untuk mencari tempat makan yang bisa membuat saya sedikit bernafsu makan, atau memenuhi kulkas saya dengan bahan makanan agar saya tidak kelaparan. Meskipun saya tidak bernafsu makan. Ia mengantarkan saya ke dokter, membei saya semangat meskipun saya sudah benar-benar loyo dengan hidup ini.
Ia benar-benar membuktikan janjinya. Ia tidak meninggalkan saya, ia bersama saya melewati ini. Ia yang memanggil saya dengan panggilan sayang Darling, Sweetheart, Honey, Gorgeous, ah, ia benar-benar seseorang yg memberikan saya semangat dan alasan untuk tetap melanjutkan hidup. Meski saya tidak se sukses kemarin lagi.
Ia yang menjadikan kebahagiaan saya sebagai misinya. Saya seringkali tersentuh dengan perhatiannya. Misalnya saat ia melihat sesuatu yg akan membuat saya senang di TV, ia akan mencarikan barang tersebut agar saya bisa happy. Atau saat ia rela berkeliling Auckland untuk mencarikan saya makanan yg saya suka. Atau saat menelpon saya, ia akan bertanya makanan apa lagi yg saya inginkan selain yg sudah saya pesan. Selalu, ia akan melebihkan apapun yg saya minta padanya. Saya merasa begitu berharga di matanya. Tidak termasuk caranya dengan bangga memperkenalkan saya pada keluarganya dan membuat saya merasa diterima.
Orang ini, yang berjanji akan membawa saya kembali ke Auckland, jika saya pulang lebih cepat.
3. Unilodge
Saya sangat bersyukur dengan tempat ini. Meskipun sewanya lumayan tinggi, namun dengan fasilitas yg mereka sediakan, saya sungguh merasa tertolong saat sakit seperti ini. Saya tidak bisa membayangkan, harus antri ke wc saat saya muntah, atau harus keluar kamar seperti saat saya di hostel. Alhamdulillah, saya punya kamar ini untuk sementara waktu, sehingga saya tidak harus keluar kamar saat muntah. Saya bisa tetap nyaman di dalam kamar dan toilet selalu tersedia untuk saya, kapanpun saya muntah. Unilodge dan segala fasilitasnya adalah hal yg benar-benar harus saya syukuri dalam hidup ini.
4. You
Ya, Anda semua yg mendoakan saya. Doa Anda adalah energi buat saya. Saya mungkin tidak akan bangun dengan waras jika Anda semua tidak mendoakan saya. Saya masih hidup dan masih bisa bergerak ini salah satunya adalah karena doa Anda, doa keluarga saya dan orang-orang yg begitu perduli dengan perjuangan dan kegigihan saya dalam hidup. Saya bukan orang kaya, semua orang tahu hal itu. Namun, memiliki banyak orang dari berbagai belahan dunia mendoakan saya yg sedang sakit ini, itu adalah anugerah yg sangat besar. Saya tidak akan bisa tetap tegar tanpa dorongan semangat dari Anda semua dari berbagai kalangan usia dan dari berbagai belahan dunia untuk saya. Untuk itu, Anda dan doa yang Anda panjatkan untuk saya, adalah hal yg harus saya syukuri. Terima kasih untuk seluruh doa itu, untuk seluruh kepedulian itu. Saya, adalah berkah kemurahan hati Anda, mendoakan saya.
Well, those are my reasons to stay grateful. Alasan untuk tetap bersyukur. Semoga hari ini barokah untuk kita semuanya, dan tulisan ini membawa manfaat bagi siapapun yang membacanya. Dari pembaringan saya di Unilodge, saya mendoakan kita semua, agar selalu menjadi hambaNya yang mampu bersyukur...
Auckland, 2 April 2016,
-NK-
Well, hidup memang sedang tidak mudah untuk saya saat ini. Di tengah perjuangan saya melawan sakit kepala, mual, muntah di negara orang ini, saya juga dihadapkan dengan kegagalan PhD saya di kimia dan kemungkinan transfer ke Pendidikan Kimia yang masih belum jelas arahnya. Intinya saya sekarang sedang dalam kepusingan dan kebingungan. Jon, selaku supervisor saya, telah nyata-nyata mengontak supervisor di bidang pendidikan dan mereka telah bertemu saya dan bersedia menerima saya. Namun jalan untuk kesana juga masih belum jelas karena menunggu izin LPDP selaku penyandang dana. Jadilah saya dalam kebingungan, di tengah pengobatan depresi saya yang masih membuat kepala saya sakit dan mual atau muntah kadang kadang. Plus, no energy. Hanya bekerja sedikit saja, saya telah begitu kelelahan. Dan, saya jauh dari keluarga, jauh dari orang-orang yg mengenal saya, dan saya sakit saat ini.
Tapi tetap selalu ada alasan untuk bersyukur. Itu yg selalu saya tumbuhkan dalam hati saya. Seberat apapun masalah saya, saya harus menemukan cara bahwa masih ada alasan untuk tetap bersyukur. Here are some of the reasons:
1. Life
Saya masih bersyukur saya masih hidup, masih ingat dengan diri saya, dan meskipun otak saya sedang kelelahan saat ini, saya masih ingat dimana saya, siapa saya. Karena mungkin saja ada pagi dimana saya bisa bangun tanpa ingat apa apa lagi, itu menurut dokter yang merawat saya, jika saya terus memaksa otak saya untuk berpikir dan melawan penyakit ini. Jadi hidup dan bangun dengan tetao waras, itu adalah hal yg harus saya syukuri hingga hari ini.
2. Him
Orang yg masih merawat saya disini. Ia adalah orang yg begitu setia merawat dan mendorong kesembuhan saya meski dalam keadaan terburuk sekalipun. Ia selalu optimis, saya akan kembali ke saya yang dulu meskipun saya sudah tidak yakin lagi akan kembali seperti dulu. Ia terus menenangkan saya, membawa saya jalan untuk mencari tempat makan yang bisa membuat saya sedikit bernafsu makan, atau memenuhi kulkas saya dengan bahan makanan agar saya tidak kelaparan. Meskipun saya tidak bernafsu makan. Ia mengantarkan saya ke dokter, membei saya semangat meskipun saya sudah benar-benar loyo dengan hidup ini.
Ia benar-benar membuktikan janjinya. Ia tidak meninggalkan saya, ia bersama saya melewati ini. Ia yang memanggil saya dengan panggilan sayang Darling, Sweetheart, Honey, Gorgeous, ah, ia benar-benar seseorang yg memberikan saya semangat dan alasan untuk tetap melanjutkan hidup. Meski saya tidak se sukses kemarin lagi.
Ia yang menjadikan kebahagiaan saya sebagai misinya. Saya seringkali tersentuh dengan perhatiannya. Misalnya saat ia melihat sesuatu yg akan membuat saya senang di TV, ia akan mencarikan barang tersebut agar saya bisa happy. Atau saat ia rela berkeliling Auckland untuk mencarikan saya makanan yg saya suka. Atau saat menelpon saya, ia akan bertanya makanan apa lagi yg saya inginkan selain yg sudah saya pesan. Selalu, ia akan melebihkan apapun yg saya minta padanya. Saya merasa begitu berharga di matanya. Tidak termasuk caranya dengan bangga memperkenalkan saya pada keluarganya dan membuat saya merasa diterima.
Orang ini, yang berjanji akan membawa saya kembali ke Auckland, jika saya pulang lebih cepat.
3. Unilodge
Saya sangat bersyukur dengan tempat ini. Meskipun sewanya lumayan tinggi, namun dengan fasilitas yg mereka sediakan, saya sungguh merasa tertolong saat sakit seperti ini. Saya tidak bisa membayangkan, harus antri ke wc saat saya muntah, atau harus keluar kamar seperti saat saya di hostel. Alhamdulillah, saya punya kamar ini untuk sementara waktu, sehingga saya tidak harus keluar kamar saat muntah. Saya bisa tetap nyaman di dalam kamar dan toilet selalu tersedia untuk saya, kapanpun saya muntah. Unilodge dan segala fasilitasnya adalah hal yg benar-benar harus saya syukuri dalam hidup ini.
4. You
Ya, Anda semua yg mendoakan saya. Doa Anda adalah energi buat saya. Saya mungkin tidak akan bangun dengan waras jika Anda semua tidak mendoakan saya. Saya masih hidup dan masih bisa bergerak ini salah satunya adalah karena doa Anda, doa keluarga saya dan orang-orang yg begitu perduli dengan perjuangan dan kegigihan saya dalam hidup. Saya bukan orang kaya, semua orang tahu hal itu. Namun, memiliki banyak orang dari berbagai belahan dunia mendoakan saya yg sedang sakit ini, itu adalah anugerah yg sangat besar. Saya tidak akan bisa tetap tegar tanpa dorongan semangat dari Anda semua dari berbagai kalangan usia dan dari berbagai belahan dunia untuk saya. Untuk itu, Anda dan doa yang Anda panjatkan untuk saya, adalah hal yg harus saya syukuri. Terima kasih untuk seluruh doa itu, untuk seluruh kepedulian itu. Saya, adalah berkah kemurahan hati Anda, mendoakan saya.
Well, those are my reasons to stay grateful. Alasan untuk tetap bersyukur. Semoga hari ini barokah untuk kita semuanya, dan tulisan ini membawa manfaat bagi siapapun yang membacanya. Dari pembaringan saya di Unilodge, saya mendoakan kita semua, agar selalu menjadi hambaNya yang mampu bersyukur...
Auckland, 2 April 2016,
-NK-
No comments:
Post a Comment