Hey there.
Ini saya lagi nih dengan
postingan konyol saya heheh. Anyway, biasanya postingan ini saya posting tiap
minggu tapi berhubung minggu lalu lumayan sibuk karena sudah mulai ada reading
list dari education, jadilah saya lumayan stuck dan tidak menulis. So, here I
am, hari ini saya putuskan menulis untuk hal baik yang terjadi selama dua
minggu ini hehe. Apologized for combining two weeks hehehe.
Ini sebenarnya hanya bagian dari
terapi depresi saya. saya di rekomendasikan dokter untuk menulis dan lebih
banyak merasa positif. Yeah, siapa pun pasti tidak menyangkal bahwa hidup tu
emang berat, gak ada hidup yg ringan hehe. Tapi dengan terus menggerutu toh
juga tidak menyelesaikan masalah, jadi memang no way selain think positively
and be happy of what you’ve got.
Ok, here are some of the things
that I am grateful this two weeks:
One, my biopsy insurance: approved!
Hal baik yang terjadi sejak
minggu lalu adalah perjuangan saya di asuransi berhasil. Saya sedang berusaha
agar biopsy saya ditanggung oleh asuransi karena OMG itu mahal banget. Hampir 12
juta rupiah kalau di uang kita hehe dimana coba punya uang sebanyak itu. Dan alhamdulillah,
saya dapat jawaban, permohonan saya di aprove, yang berarti saya tinggal
datang, jalani pemeriksaan dan semua akan dibayar oleh asuransi. Itulah kenyamanan
hidup di NZ menurut saya. Meski saya hanya student disini, dengan uang asuransi
yang keci Cuma 500 dollar setahun, saya sudah dapat banyak benefit. Sejak saya
kena depresi, lalu menjalani mammogram dan kini biopsy, dengan dokter ahli dan
alat-alat canggih yang saya aja baru lihat saat ini, itu semua berkah. Saya merasa
bersyukur dengan fasilitas ini dan merasa sangat diuntungkan meski saya hanya
mahasiswa disini. Tapi NZ dan sistem kesehatannya benar-benar memperhatikan
saya. Alhamdulillah. Akhirnya saya sudah didaftar untuk ikut biopsy hari Rabu
minggu depan ini. Sedikit menakutkan, tapi well, I think I will get over it. Sebuah
petualangan medis lagi yang bisa saya jalani di NZ, iya kan?
Two, my immigration visa: approved!
Yang kedua yang paling
membahagiakan adalah visa saya yang di approve oleh imigrasi NZ. Terus terang
ini adalah hal yang cukup mengkhawatirkan karena dengan PhD major saya yang
berubah, otomatis izin tinggal atau visa juga berubah. Namun, I do see bahwa di
lembaran visa saya itu tulisannya TO DO
A PHD STUDY IN THE UNIVERSITY OF AUCKLAND, AUCKLAND. Jadi berdasar asumsi
awam saya, saya tidak perlu apply visa lagi karena toh nama universitasnya
sama, hanya jurusannya yang berubah. But you know, rule is rule. Yang perlu
saya lakukan adalah mencari celah supaya saya bisa pass through. Dan itu yang
saya lakukan, exactly. Saya tidak melakukan crime, saya hanya seorang mahasiswa
yang memohon agar bisa mempertahankan visa. Cuma itu, toh nothing to lose untuk
memohon. Begitulah pikiran saya. Meskipun hampir semua orang di International
Office meragukan bahwa imigrasi bisa dilobby dengan surat sederhana saya, tapi
you know me, saya keras kepala dan tidak ragu untuk mencoba. Dan itu yang saya
lakukan, saya menulis surat, melengkapi dokumen yang mungkin mereka perlukan
sebagai bahan pertimbangan, dan menuliskan alasan kenapa mereka bisa menolong
saya dengan memperbolehkan izin visa saya. Uang yang harus saya bayar dengan di
cancel nya visa yang sudah di approve dari Indonesia itu. Saya sudah di approve
dari Jakarta bisa tinggal di NZ selama full 4 tahun. Tidak semua mahasiswa
disni bisa dapat full 4 tahun, banyak yang terpaksa harus bayar lagi per tahun.
Dan itu tidak murah, sekitar 250 dollar atau 2 juta lima ratus an setahun,
lumayan kan ya hehehe. Nah uang itu yang sedang saya berusaha saya selamatkan. Toh,
beassiwanya gak berubah, universitasnya gak berubah, Cuma jurusan yang berubah.
Dan alhamdulillah, meski surat saya sederhana banget, imigrasi NZ mengabulkan
permohonan saya dan saya bisa mempertahankan visa 4 tahun yang say abawa dari
Indonesia. Alhamdulillah, benar benar sujud syukur akan barokah ini.
Three, my student recipe: WIN!
Hehe ini tu pengalaman tidak
terduga di NZ. Awalnya pas saya kasak kusuk mengurus supaya visa tidak bayar
itu, akhirnya saya bolak balik ke International Office. Dan disana lah saya
lihat pengumuman tentang lomba student recipe. Terus saya mikir, menarik juga
nih. Apalagi hadiahnya lumayan, alat alat masak gitu. Juara tiga bakal dapat
rice cooker, juara 2 dapat slow cooker dan juara 1 dapat frying pan listrik. Lumyaaan,
tapi ya gak ngarep juga sih. Pasti yang liat pengumuman ini kan bukan Cuma saya
aja hehehe jdi ya sudahlah, nothing to lose, saya mulai nulis resep.
Awalnya saya nulis resep
caramellized chicken atau ayam karamel, biasalaah bumbu biasa. Terus saya ingat
resep saya yang saya adaptasi dari gobi di India. Gobi itu kembang kol yang
dikasih tepung lalu dioseng dengan saos tomat ala manchurian. Karena saya tidak
tahu cara buat saos manchuriannya ya jadilah saya adaptasi kembang kol nya
saja. Saya kasih nama lah crispy cauliflower. Idenya sih biasa aja, Cuma kembang
kol dipotong potong gitu terus diuleni telur, tepung, bumbu kaldu ayam, bawang
putih bubuk, merica, ma garam, terus digoreng deh, udah gitu doang. Tapiii promosi
saya doong yang kereen hehehe. Di awalnya saya kasih propaganda dulu hehehe. Saya
tulis di awal IF YOU THINK CAULIFLOWE
CAN ONLY BE STIR FRIED, THINK AGAIN. THIS RECIPE WILL HELP YOU TO PREPARE AN
EASY DISH. CRISPY CAULIFLOWER, GREAT AS DISH, NYAM AS SNACK. Coba, keren
kaan prolog sayaaa hehehe.
Dan yay, saya menang saudara
saudara. Resep saya itu menang ya Allah, rejeki mahasiswa mah gak kemana. Coba kalau
saya gak ngurus visa, gak akan saya ke international office. Terus juga gak
akan saya liat tu pengumuman, iya kan. Jadi semuanya itu memang sudah diatur
Allah Azza Wa Jalla. Akhirnya, menanglah saya slow cooker itu, meski saya belum
tahu bakal masak apa. Tapi sudahlah, yang penting mah menang ya kan hehehe
rejeki mahasiswa alhamdulillaaahhh.
Dan akhirnya saya mengambil
hadiah itu dan di foto oleh si panitia bersama slow cooker saya. yay,
benar-benar gak nyangkaaaa.
Four, doctoral skill program
Ini program yang memang
disediakan untuk para calon PhD di University of Auckland. Istilahnya ini life support mereka untuk para
mahasiswa PhD. Sebenarnya program ini sudah ada sejak awal saya masuk kuliah
disini, namun karena kesibukan di Kimia saya tidak pernah sempat menghadiri. Hanya
ada dua yang saya hadiri waktu itu. Itu pun karena biasanya materi yang mereka
sajikan kurang terlalu match dengan sains sehingga saya tidak terlalu mengikuti
dan cenderung memikirkan pekerjaan saya di lab.
Nah karena saya sudah resmi
pindah jurusan dan nature of work di education berbeda dengan nature of work di
kimia, jadi saya pikir sekarang saatnya saya mulai membiasakan lagi dengan
ritme juliah setelah selama 2 bulan bergulat dengan depresi saya. Mulailah saya
bergerilya dengan daftar ke banyak workshop menarik. Mulai dari IT skill,
literature review, bagaimana me manage referensi supaya rapi dan mudah di track
back, lalu bagaimana mulai menulis tesis, pokoknya semua hal yang berhubungan
dengan study doktoral saya di education selanjutnya lah. Berbeda dengan di
kimia, karena ini gak ada labnya, jadi ya dari day one kerjaan kita ya membaca
ma nulis. Gitu terus, ya tesisnya juga beda jauh ketebalannya dengan yg di
kimia. Kalau di kimia tesis palingan 100 an ke atas kalau di education tesis
bisa mencapai 300 lembar. Mungkin karena nature of work dan beban pekerjaannya
yang berbeda yah hehehe. Jadi mulailah saya enjoy ikutan banyak workshop saat
ini. Ditambah lagi, workshop workshop itu kebanyakan lokasinya di city campus,
dekat banget mah dengan unilodge, jadilah saya bahagia ikutan workshop hampir
tiap hari. Wong tinggal jalan kaki dan mumpung reading list yang saya punya
dari education belum panjang, saya memanfaatkan waktu dengan ikutan workshop. Alhadmdulillah,
senang banget dapat ilmu baru hehehe.
Five, Russell Church
Tentu ia adalah hal terbaik yang
terjadi di hidup saya saat ini. Saya benar-benar menyesal telah begitu cuek
dengannya di awal kami berkenalan. Tapi ya wajar lah say akan Cuma jaga diri ya
kan hehehe. Daripada salah pilih dan cenderung dimanfaatkan, akhirnya saya
memilih ketus bin judes dengannnya waktu di awal perkenalan kami. Hehe, saya
ingat ia dulu sering banget nyari-nyari alasan biar bisa ketemu saya. ya mau
ngasih kue lah, mau ngajak belanja lah, belikan kopi lah buat belajar, pokoknya
selau adaaa aja alasannya hehehe. Dan setelah ketemu itu ia biasanya ng etext,
IT IS SO WONDERFUL TO SEE YOU. Tapi ya tetap aja saya mikirnya yaelah laki laki
mah sama. Jadi ya saya cenderung ignore dirinya hehehe.
Saya ingat saya pernah jahat
banget dulu itu. Saya sudah janji mau jalan ma dia terus saya cancel dan krena
saya gak tahu alasan apa yg musti saya bilang dan juga krena nggak enak juga
karena keseringan nolak, akhirnya saya memilih matiin hape dan semua alat
komunikasi. Jahat sih iya, tapi hari itu saya juga lagi bad mood dan bakalan
nyemprot orang lain. Jadi saya pikir yah sudahlah, saya off aja semua alat
komunikasi saya. Iyaa jahat bangeeet yaaa hingga saat ini saya masih nyesel
lhoo pernah se jahat itu hehehe. Pas saya on in hape saat itu, banyaaak banget
sms nya hingga akhirnya ia memilih pergi sendiri. Terus alasan saya apa coba
pas ketemu, sorry yaaa, hape saya hang. Hahaha bener bener jahat.
Tapi saat ini, meski saya belum
100% percaya ma semua ucapannya, tapi seidaknya kadar percaya saya sudah jauh
lebih banyak. Wong sudah tunangan juga, masa masih gak percaya 100%. Saya mulai
melihat sisi lain darinya. Ia adalah lelaki yang bertanggung jawab. Not to
mention betapa baiknya ia pada saya. ia benar-benar ber komitmen. Reall committed.
Sampai sampai ia selalu mengirimkan sms di sela sela pekerjaannya. Lalu ia
memahami saya yang lumayan aneh ini dan selalu mendukung saya. Mungkin Anda
bosan dengan postingan saya tentang Russell Church which is understandable tapi
saya memang tidak bisa bohong, he makes me really really happy. Orang yang
awalnya say atoalk tolak bahkan sering saya biarkan menunggu dengan kejamnya,
sekarang malah jadi orang yang begitu dekat, orang yang begitu mendukung dan
segala hal yang tidak pernah saya bayangkan akan saya dapatkan darinya. Ia, adalah
orang yg begitu berarti buat saya. ia adalah seorang kawan, seorang tunangan,
seorang kekasih, seorang laki laki yg begitu menyayangi saya, dan untuk alasan
itu, saya mensyukurinya.
Well, itulah my top five over two
weeks, people. Tetap bersyukur, jangan kufur, tetap positif dan menerima hidup
yang kita jalani masing masing sebagai bagian dari kasih sayang Allah pada kita
semua. Insya Allah, semua akan terasa ringan.
Auckland, 19 Juni 2016
-NK-
No comments:
Post a Comment