Halo semua! Salam dari chilling Auckland.
Sudah 4 derajat saat ini, saya sudah menggigil hehehe. Amm, kali ini saya
seperti biasa akan menulis tentang beberapa hal ajaiab yang terjadi pada saya
minggu ini. Beberapa hal yang mungkin tidak pernah saya sangka akan terjadi
pada saya. Well, here are the catch ups!
One, I GOT A JOB!
Ini adalah berkah paling luar biasa yang saya rasakan minggu ini. Ini seperti
bayaran lunas atas depresi yang saya rasakan di sains lalu. Saya seperti dapat
kekuatan baru di faculty of education. Saya melihat iklan ini per email untuk
seluruh mahasiswa PhD di education. Iklannya sih hanya untuk casual role,
istilahnya pegawai tidak tetap laah, itu pun hanya temporary, menggantikan
personal asistan bu Dekan yg sedang on leave. Tanpa tahu bayarannya, yo wis lah
saya tulis email bahwa saya tertarik dengan pekerjaan itu. Nothing to lose,
mikirnya hanya yang penting kerja di kampus dan nggak merendahkan diri.
Ping! Email saya berbalas dengan telpon dari seorang wanita bernama MaMere.
Dari namanya saya sudah mengira, ia pasti seorang Maorian, istilah untuk orang
Maori. Dari suaranya saya dengar ia sangat antusias dengan ketertarikan saya
dan mengundang untuk interview. TOMORROW! Dia bahkan minta saya untuk inetrview
besok hehehe. Tapi saya lihat workshop saya padat banget sehingga saya memohon
agar di interview Kamis. Ia pun setuju.
Kamis, sebelum jam 9.30 saya sudah bertemu MaMere. Benar, seorang wanita
Maori. Ia terkesan dengan cara saya berpakaian, memuji warna jilbab saya lalu
kami mulai berbicara. Basically, ia menjelaskan tentang apa yg harus saya
kerjakan. Intinya sih menadampingi Fiona Ell, associate dean untuk ikut rapat
dan mencatat apa yg diputuskan di rapat. Karena MaMere akan berangkat sehingga
tidak bisa mengcover pekerjaan itu. Cuma duduk, mengetik, esoknya di google
sharing ke tim. Kerjanya pun hanya 3 hari yang full day. Untuk 3 hari itu saya
akan dibayar 25$ per jam, sweet! Total bayarannya adalah 600$ plus, tapi
katanya akan ada potongan pajak. Lalu datanglah MaMere membawakan saya form
pajak, kontrak, etc yang ia minta saya pelajari. Alamak, saya bahkan tidak tahu
tentang IRD (seperti NPWP kalau di Indonesia). Dan alamak, saya juga belum
punay nomer itu hehehe. Lalu MaMere berkata ia akan mencarikan saya cara agar
segera dapat IRD number. Tapi tanpa bantuannya saya sudah belaja tentang itu
dalam perjalanan saya pulang di bis. Efektivitas dan kemandirian, itu yang saya
pelajari di Auckland. help yourself, tidak akan ada yang bisa membantu Anda. Itu
sih intinya. Dan ia terkesan dengan kemandirian saya lalu berkata, well done. So,
unbelievable, saya dapat pekerjaan di Auckland! Di Auckand, saudara saudara!
Minggu depan, saya akan jadi temporary personal asistant dari Fiona Ell.
Pejabat di Faculty of Education. Siapa yang tidak bahagia? Alhamdulillah!
Alhamdulillah, minggu ini saya juga mendapatkan hasil biopsi dari dua
benjolan di dada saya. dan yay, alhamdulillah, memang bukan kanker atau kista,
tapi hal lain yang masih ingin dikonsultasikan dokter spesialis dengan saya. Mungkin
saja saya harus menjalani operasi pengangkatan hal itu, namun let me worry
about it later. Yang jelas semua biaya ditanggung oleh asuransi dan itu sangat
melegakan saya. Bayangkan saja, biayanya hingga 1050 NZD atau hampir 10 juta
rupiah. Bagaimana saya bisa membayar coba, seandainya tidak ditanggung oleh
asuransi. Tapi ya sekali lagi, bukan saya jika tidak berusaha ber negosiasi. Ini
kualitas diri yang saya peroleh saat saya di India. Jadi lah saya dengan laptop
dan english skill saya, mulai meng email perusahaan asuransi untuk mendapatkan
pre approval. Dan yay, alhamdulillah, semua perawatan saya di Auckland,
ditanggung oleh asuransi dan saya tidak keluar uang meski hanya satu dollar. That
is the power of negotiation. Kalau saya tidak mengirim email dan berusaha,
tentu hal ini tidak terjadi kan ya hehehe.
Well, meski itu bukan kanker, tapi saya masih harus bertemu Dr. Eletha
Taylor lagi dan mendiskusikan kemungkinan bedah. Beliau akan ada di Auckland
tanggal 15 Juli dan itulah saat dimana kami akan mendiskusikan proses dan biaya
bedah.
Three, MY ENROLMENT
Ini adalah bukti bahwa saya sudah benar-benar meninggalkan sains dan
bergabung di faculty of education. Setelah melewati banyak proses dan
rintangan, saat ini saya sudah mulai cruising di Education. Saya sudah dapat
time line dari supervisor saya apa yang harus saya lakukan. Dan jadilah saat
ini, saya setiap hari belajar, membaca jurnal hingga tengah malam. Dan tanggal
enrolment saya adalah tanggal 1 Juli kemarin, berbarengan dengan ditandatangani
nya kontrak kerja saya dan aplikasi saya di IR office. Pokokya 1 Juli kemarin
banyak sekali hal yang terajdi, meski itu hari Jumat. Saya tandatangan kontrak
dengan MaMere, lalu IRD number saya terkirim, dan saya resmi di enroll di
faculty of education. Senang sekali rasanya, saat hidup kembali on track. Meski
banyak sekali rintangan yang saya hadapi disini, namun akhirnya semua teratasi.
Saya merasa jauh lebih baik saat ini, saya sudah bangkit kembali, hampir setiap
hari saya berolahraga, dan mood saya sudah jauh membaik. Saya sungguh bersyukur
akan hidup saya saat ini. Saya bangkit, meski berkali kali dihantam kesulitan,
alhamdulillah.
Four, MY LA
Yessss, ini niiih yang paling ok. Uang LA saya resmi dicairkan LPDP, juga
tanggal 1 Juli. Sempat khawatir karena perubahan PhD direction ini, tapi
akhirnya semua terselesaikan. Awalnya, LA saya sempat rejected karena dianggap
belum bekerja di education dan saya diminta memperbarui kontrak. Namun, sekali
lagi, thanks to the power of negotiation, akhirnya penjelasan saya di LPDP
diterima. Karena memang benar, saya sudah memulai pekerjaan saya di Education,
bahkan sudah punya progress report. Ini karena saya bukan mahasiswa yang baru
datang, tapi saya sudah paham sistem PhD dari awal oktober lalu. Karena itu
saya sudah punya progress report yang baru. Memang belum dianggap daftar ulang,
tapi sudah informally mengerjakan proyek yang baru di education. Karena itulah
saya sudah punya progress report. Berdasarkan penjelasan saya, yayyy, 6000 NZD
mendarat di rekening saya kemarin. Really, life is so great right now. Saya diizinkan
pndah jurusan, saya punya tunangan super baik hati, saya tinggal di negara
maju, dapat perawatan gratis, dan sekarang, saya bekerja! How cool is that?
Five, MYSELF!
Yes, saya, Nurul Kasyfita. Saya hanya merasa saat ini saya sedang bangkit. Saat
saya dapat pekerjaan minggu ini, saya menelpon RC dan meneteskan air mata. Ia adalah
oarang yang melihat bagaimana saya jatuh bangun dengan depresi saya. Bagaimana
saya hampir kalah dan pulang karena kesedihan yang saya rasakan. Ia juga tahu
betapa saya pernah hancur di masa lalu saya. di abuse, dimanfaatkan,
direndahkan, kehilangan banyak hal. Namun here I am, masih hidup, amsih waras,
after all yang sudah terjadi pada saya. itu yang membuat RC begitu mencintai
saya, katanya. You are such a strong woman.
Dan hari ini, saat saya nge gym, menarik alat alat gym, sendirian di
unilodge, bangun sejak jam 5, lalu
bekerja keras, lari di treadmill, laru berlari lagi di luar, menghantam
dinginnya udara luar. Padahal awal awal saya keluar kamar aja nggak berani
karea dinginnya. Hari hari penuh kelemahan itu berakhir. Saya harus bangkit,
dengan Allah bersama saya.
Dan dengan terlewatinya berbagai cobaan di negara orang ini, keberhasilan
saya me lobby LPDP, Uni of Auckland dan akhirnya imigrasi, itu membuat rasa
percaya diri saya kembali lagi. Dan satu lagi, saya dapat pekerjaan. Really,
itu benar-benar melegakan.
Dan hari ini, saat saya jogging, saya duduk sebentar di taman. Saya menatap
langit dan meneteskan air mata. Saya ingat hari itu. Saat saya pindah ke sebuah
kamar kos sempit. Baju baju saya ada di kardus, saya duduk sendirian di kamar
kos, kehilangan Najwa, kehilangan harta saya, hampir tidak punya apa apa. Lalu banyak
orang menghujat saya dan mendukung siapa pun yang saat itu sedang bertikai
dengan saya. Lebih mundur ke belakang, saya ingat betapa saya pernah bersimpuh
di kakinya, memohon agar ia tidak menghancurkan karir yang saya bangun dengan
nama saya, namun ia meninggalkan saya dan terus menyerang saya. Tidak puas
telah menghancurkan nama saya, ia menyakiti keluarga saya. Lalu saya ingat saat
saya pingsan di parkiran kampus, lalu beberapa orang menolong saya, namun salah
satu di antaranya mencuri uang yang ada di tas saya. Saya kehilangan honor saya
hari itu, uang yang sekiranya akan saya bayarkan sewa kos. Lebih mundur ke
belakang lagi, saya pernah dikucilkan sebuah keluarga karena kesalahan kecil
yang saya buat namun mereka anggap sebagai kesalahan besar. Dan mereka tidak
ingin melihat wajah saya, hingga akhirnya itu menghancurkan hubungan saya. Damn,
hidup benar-benar kejam saat itu.
Lalu, saya dapat beasiswa. Ke India. Saya berangkat. Masih dengan otak
setengah waras, saya berangkat. Sekali lagi keluarga kami memohon agar Najwa
bisa mengantar saya. Namun sekali lagi ia menolaknya. Berangkat lah saya. Lalu
saya menghilang di India. Belajar banyak hal. Belajar survive. Ikut yoga, saya
mulai membangun kekuatan diri saya. Dan saya kembali. Semua kaget melihat
perubahan saya. Saya belum mati. Saya masih hidup dan waras dan pulang dengan
gelar master saya yang kedua. Dan saya habiskan waktu setahun di Samarinda, dan
saya bertemu Jon, yang meski saya tidak lagi bekerja untuknya, ia lah yang
membawa saya kesini. Dan akhirnya, saya bertemu RC. Ia yang akhirnya berniat
menikahi saya. Menghabiskan sisa hidupnya dengan saya. Meskipun begitu, say
amasih tak percaya dengannya. Jika suatu saat saya berkomitmen dengannya, saya
akan memintanya tandatangan perjanjian pra nikah. Semua yang saya miliki
sebelum menikah, akan jadi milik saya, jika kami punya bayi, ia tidak akan
menghalangi saya, dan saya bebas melakukan pekerjaan sosial yang saya inginkan
di masa depan.
Saya tidak bodoh lagi. Saya bukan Cinderella lagi.
Jujur, saya merasa seperti petinju yang hampir kalah. Saya babak belur,
dipukuli seorang laki laki. Ia hampir merasa menang, penonton mulai bersorak
sorai. But there I am, meski berdarah darah, saya perlahan bangkit, mengepalkan
tangan saya dan BOOM! Saya memukulnya dengan pukulan terakhir saya. Lalu saya
berbisik “GAME OVER”. Lalu saya berlalu. Ia sudah terlalu menyakiti saya. dan
itu cukup.
Well, itulah beberapa hal yang saya syukuri. Yang paling utama adalah
kebangkitan hidup saya. Saya benar-benar bersyukur, setelah semua yang ia lakukan
untuk menyakiti saya, saya masih hidup, masih waras, dan saya melakukan satu
hal: BANGKIT!
Auckland, 3 Juli 2016
-NK-
No comments:
Post a Comment