Wednesday 30 December 2015

MY SWEET 2015!

Hey hey.

Ini adalah tulisan terakhir saya di tahun 2015. Seperti halnya tahun lalu, saya akan menandai hari ini dengan tulisan yang berisi harapan positif untuk tahun depan. Dan masih seperti dulu, saya menulis ini bukan untuk ikut-ikutan dengan orang-orang lain yang merayakan pergantian tahun, tapi karena saya memang ingin menulis. You know me, i will not do something just because most people do it.
Well, saya bisa bilang 2015 is A SWEET BRIGHT YEAR. Tahun 2015 saya benar-benar bekerja keras dan menikmati setiap hasilnya dengan sangat optimal. Meskipun begitu, ada saja hal ayng belum tercapai di tahun ini dan karena itu hanya target pendek, maka saya memtuskan untuk berhenti atau berusaha melanjutkannya jika memang itu worthy untuk dilanjutkan. Ada dua hal, satu, buku saya 365 chemistry belum bisa ter realisasi akibat kesibukan wara wiri sepanjang tahun, dan saat ini saya keburu di Auckland untuk PhD saya ayng super sibuk. Lalu ada satu aplikasi saya yang ditolak yaitu aplikasi ikut short course ke Jepang yang mestinya juga terjadi di Oktober 2015, saat saya pun sudah di Auckland. Ah, Allah memang Maha Sempurna dalam rencanaNya. Selain itu, so far, 2015 isinya SWEET SURPRISE, SWEET HARDWORK AND SWEET RESULT. Everything is SWEET this year!

Mari kita review apa saja yang telah berhasil saya capai di tahun ini. Dan saya menamainya sebagai 12 Sweet Months of Celebrations. Perayaan hidup yang manis selama 12 bulan. Ah, saya masih ingat tanggal 31 Desember tahun 2014, saya menulis blog saya dari kantor pajak karena saya mengurus pelaporan SPT, dan menulis banyak hal positif saat itu. Saat itu, aplikasi saya masih di review oleh Uni Of Auckland dan saya bahkan tidak menyangka 365 hari kemudian, saya menulis ini dari sebuah kamar di Auckland. Siapa yang menyangka saat itu J. Ok, here is the timeline!

JANUARI 2015
Saat ini, tahun lalu saya sedang sibuk dengan persiapan TOEFL iBT saya yang harus dijalanai bulan Februari. Saya sibuk belajar melalui buku pinjaman selain tetap mengajar di dua tempat. Pagi di unmul, sore di EF, malam belajar.
Ow, selain itu, saya juga intens berkomunikasi dengan graduate studies di Auckland mengenai aplikasi lamaran saya sebagai PhD applicant. Saat ini tahun lalu, mereka sedang me review lamaran saya dan meminta saya melengkapi referensi dari India. Januari tahun lalu itu adalah saat mendebarkan karena saya tidak yakin prof India saya rela ber susah payah menulsikan referensi untuk saya, yang orang asing ini. Apalagi, formulir referensi itu harus dikirim LANGSUNG dari email si prof hehehe. Sementara posisi saya di Indonesia untuk bisa meyakinkan beliau-beliau di India. Itulah, tantangan yang harus saya lalui di Januari 2015. Tapi sekali lagi, ini tetap SWEET!

FEBRUARI 2015.
Ammm, TOEFL iBT. Saya berangkat ke Surabaya pertengahan Februari untuk mengerjakan soal TOEFL di ETS. Bertemu dengan beberapa orang yg juga bercita-cita ke luar negeri. Bertemu dengan petugasnya yang orang India dan mengerjakan soalnya. Bulan ini pula, saya lulus permintaan Auckland dengan skor 101! Excellent work for me!
Yang kedua, saya dapat conditional Letter of Acceptance juga di bulan ini, sehari sebelum saya TOEFL iBT. Dengan surat sakti ini, itu membuktikan bahwa saya memenuhi syarat yang diinginkan Auckland secara akademik, dan hanya tinggal menunggu pengiriman dokumen serta hasil TOEFL iBT. Benar-benar berbunga-bunga hati saya saat itu hehehe.

MARET 2015.
Ini bulan yang agak mendebarkan, karena saya segera harus mengurus pengiriman dokumen ke Auckland, padahal  SAYA TIDAK PUNYA SELEMBAR IJAZAH PUN DI TANGAN SAYA. Namun saya berhasil mengatasi itu dan berhasil mengirimkan dokumen ke Auckland tepat waktu.

APRIL 2015.
Ini saat saya mendengar tentang LPDP pertama kalinya dari seorang murid yang saya ajar conversation untuk berangkat ke Thailand. Saya agak ragu saat itu karena usia saya< namun setelah membaca guideline nya saya lihat mungkin saya bisa. Saya submit aplikasi saya meski dengan keraguan bahwa LPDP mungkin tidak menerima dosen, namun yah, saya tetap submit.
Oya, bulan ini juga saya kirim lamaran saya ke kedutaan NZ untuk ikut beasiswa NZAS yang diselenggarakan kedutaan, dan jujur saya sebenarnya lebih fokus ke beasiswa ini karena menurut saya peluang saya lulus mungkin lebih besar. Saya juga submit aplikasi saya ke DIKTI untuk ikut skema BPP-LN dikti saat itu.
Ow, di bulan ini juga, saya berjuang melobby pihak unmul agar berkenan mengizinkan saya berangkat sekolah lagi, meskipun saya baru tiba dari India. Dan alhamdulillah, itu berhasil.

MEI 2015.
Ini saat saya lulus seleksi administrasi dan dipanggil LPDP untuk interview. Benar-benar mendebarkan, karena saya punya latar belakang hidup yang cukup rumit untuk dipahami oleh orang Indonesia. But well, I did try my best and get the best result.

JUNI 2015.
Bulan ini saya dapat rejeki besar. Saya LULUS beasiswa LPDP. Saat itulah semua mimpi ke Auckland menjadi 50% nyata. Saya masih harus berjuang mengurus visa dan mengikuti kegiatan PK LPDP. Saya mengurus visa untuk dua negara di bulan ini. Saya mengurus visa on arrival saya ke India dan men submit aplikasi saya ke kedutaan NZ.

JULI 2015.
My India trip. Saya kembali ke India, mengambil ijazah saya, lalu menyelesaikan berabagi urusan yang masih tersisa di India. Bulan ini sangat menyenangkan karena saya begitu menikmati saat-saat saya di India lagi. God, I miss that country.

AGUSTUS 2015.
Saya berjuang di pengurusan visa ke NZ. Begitu rumit medical check up yang mereka terapkan, membuat saya kehilangan satu tiket pesawat saat itu karena ada dokumen yang mereka perlukan dari rumah sakit. Selain itu, saya deg deg ser menunggu hasilnya. Maklum, Auckland sudah di depan mata, masa gagal hanya karena visa hehehe.
Di bulan ini saya juga mengurus penyetaraan ijazah saya dari India sekaligus mengurus surat tugas belajar ke Auckland. Anda bisa bayangkan, betapa sibuknya saya di tahun 2015 dengan kerja keras saya.

SEPTEMBER 2015.
Saya ikut PK LPDP. Menolak beberapa tawaran mengajar ke luar kota. Bulan ini pula saya kedatangan tamu dari Jerman dan mengurus akomodasi mereka selama di Samarinda.
Saya ingat, saya baru landing dari Yogya pasca PK LPDP, saya menunggu rombongan Jerman untuk saya escort ke Samarinda. Masih sibuk di bulan terakhir saya di Samarinda.
Ow, dan visa saya lulus. Tiket saya siap, hanya dalam waktu beberapa menit setelah saya confirm dokumen ke LPDP, saya siap berangkat 30 September 2015. Dan ini juga bulan penuh kesibukan pindah dari kos, packing barang ke Auckland, dan berurai air mata karena saya harus memeluk orang-orang yg saya sayangi.

OKTOBER 2015.
Saya memulai bab baru di Auckland. Saya tiba tanggal 1 Oktober, masuk kamar ini, menangis, kedinginan, kelaparan, bertemu Jon, bertemu teman-teman di lab hehe. What a life.
Bulan ini pula saya sudah melulusi 3 goal yang diminta Uni of Auckland, yaitu induction day, academic integrity modul dan lulus DELNA. Tes english diagnostik dari Auckland.

NOVEMBER 2015.
Saya ulang tahun! Dirayakan dengan sangat meriah oleh Russell dan adiknya. Dan yeah, bulan ini berlalu dengan kerja-kerja di lab. Ditambah cerita romantisme dari hostel oleh si lelaki NZ bernama Russell.

DESEMBER 2015.
Saya ke Hobbitton. Saya naik yacht. Saya dimanjakan, dipuja oleh seorang lelaki NZ yang menawarkan banyak hal pada saya. Apakah saya tertarik? Ammm, belum tahu ya. Tapi ini bukan target pencapaian saya di Auckland hehe. Saya datang ke Auckland bukan bertujuan mencari jodoh, tapi saya mencari PhD saya. Jika pun jodoh come along seiring dengan PhD saya, well, alhamdulillah dan itu pasti takdir terbaik dari Allah untuk saya.
Yay, readers, can u see how sweet my 2015 is? Lulus seleksi untuk PhD, dapat beasiswa, lulus visa, trip ke India, berangkat ke NZ dan merayakan tahun baru di NZ. What can be sweeter than that?
Happy New Year guys! Semoga tahun 2016 kita semakin barokah amiin....

Auckland, 31 Des 2015,

-NK-


Saturday 19 December 2015

WHEN BAD THINGS HAPPEN TO A GOOD PERSON

Hey there, its me again with my silly writing...

Jika kadang setiap minggu saya memposting MY TOP FIVE OF THE WEEK, minggu ini setelah lama absen menulis, saya ingin menulis tentang teknik survive "ala saya", yeah, karena tidak semua orang survive dengan cara yg sama. Jika saya bisa survive dengan cara saya, mungkin itu tidak untuk Anda, tapi setidaknya, bagaimana saya tetap positif memandang hidup, bisa Anda jadikan referensi, or wrong example, or whatever lah yg mungkin bisa membantu Anda survive dengan cara Anda. Anyway, this is just a writing, Anda bisa setuju atau tidak.

Seperti biasa, saya akan membagi tulisan saya ke dalam berberapa session, agar saya mudah menulisnya dan Anda mudah membacanya, tentu saja.

Well, kadang dalam hidup, everything could happen. Bahkan jika Anda orang baik, Anda bisa saja ditemukan pada sebuah keadaan yg membuat Anda berpikir, WHY, GOD? Contoh sederhana, Anda baru beli sepatu, Anda jalan kaki, yah, keinjak tai kucing. Is that your fault? No. Is that the cats fault? Well, bisa saja Anda menyalahkan kucing, karena buang air sembarangan, tapi bukankah itu tidak menyelesaikan apa apa? Its just life, shit happens, what matters is the way we handle it.

Ini beberapa formula survival ala saya yg mungkin bisa sedikit membantu Anda.

1. Love storm
Saya menyebut cobaan itu sebagai storm, karena memang itu yg sdg terjadi. Dunia kita berguncang karena badai itu. Love storm adalah jika kita disakiti oleh org yg kita cintai. Love sebenarnya tdk menyakiti, itu hanya karena kita memberikannya pada org yg salah. Orang yg kita percaya akan melindungi kita, justru jadi musuh dalam selimut yg siap menikam kita. Orang yg tdk menghargai perasaan kita. Jangan pernah lupa, seberapa pun dahsyatnya LOVE STORM, Anda harus TETAP MENCINTAI DIRI SENDIRI. Anda harus egois, Anda harus menyelamatkan diri. Gak ada cerita Anda berkorban untuk dia yg Anda cintai, jika ia hanya ingin terus menyakiti Anda, memanfaatkan Anda, menjadikan Anda budak hidupnya. No, you are more worthy than that.

Maka, meski menakutkan untuk hidup sendiri, make that decision. Walk away. Meski hanya membawa dua koper pakaian dan diri sendiri, demi keselamatan diri Anda, pergi. Tinggalkan hidup yg membahayakan itu. Apalagi jika Anda wanita, hidup bersama laki laki yg dgn kekuatannya siap menyakiti Anda, tidak melindungi, no excuse, walk away from him. Hidup Anda jauh lebih berharga daripada mati pelan pelan dalam sakit hati. Tentu tidak mudah, karena orang orang akan mencap Anda macam macam, karena you walk away. Tapi, jangan dengarkan, mereka tdk hidup dlm hidup Anda. Its your life, not theirs.

Ini terjadi pada saya di tahun 2012. Seperti film yg diluncurkan dengan judul sama, 2012 adalah saat kapal saya karam, dunia saya hancur, saya remuk karena saya membuat keputusan terberat dalam hidup saya. Saya pergi, dari orang yg tdk pernah menghargai saya, orang yg tdk menginginkan saya, sebagaimana pun saya memperjuangkannya, saya menyelamatkan diri dari orang yg siap menyakiti saya dengan kekuatannya. Tidak mudah, karena saya terpaksa kehilangan Najwa untuk itu. Dan perlu bertahun tahun, bahkan hingga saat ini untuk sembuh dari luka itu. Saya remuk, saya hancur, tanpa adanya akses ke Najwa. Tapi saya masih hidup, saya selamat, itu yg penting.

2. Financial storm.
Bisa saja meski Anda orang baik, rajin menabung, eh Anda ketemu kondisi dimana mungkin Anda salah ber investasi, hingga seluruh uang tabungan Anda habis. Apakah itu salah Anda? Tentu tidak, that is life. Kadang kita tertipu oleh orang jahat yg menghabisi uang kita meski itu bukan haknya. Saat ini, yg harus Anda lakukan adalah, CARI PEKERJAAN. Jangan memilih pekerjaan, jemput pekerjaan, meskipun itu mungkin belum pernah Anda kerjakan. Percayalah, Anda akan takjub dengan kemampuan Anda sendiri, karena Anda tiba tiba bisa melakukan hal yg blm pernah Anda lakukan hanya untuk menyelamatkan diri. Jika dulu Anda bos, tiba tiba Anda jadi pelayan. Biasanya naik mobil, tiba tiba Anda harus jalan kaki. Selain CARI PEKERJAAN, Anda juga harus berhemat. Agar Anda mampu mengembalikan kestabilan finansial Anda segera. Mungkin tidak sama dengan posisi Anda dulu, tapi setidaknya Anda tidak bangkrut. Jangan pernah mencoba berhutang saat sedang dlm badai ini. Anda perlu mengembalikan hidup Anda bukan menambah parah kesulitan.

Ini terjadi saat tahun 2012. Saya tidak punya apa apa dan siapa siapa. Saat itu saya dapat beasiswa ke India dan itu, PEKERJAAN. Saya bisa makan dari uang beasiswa dan gaji PNS saya bisa tersimpan. Fakta bahwa beasiswanya sangat kecil, yah, setidaknya ada tambahan dibanding tdk punya apa apa. Dan uang beasiswa yg menurut teman lain sangat kecil itu, CUKUP untuk saya. Saya yg memang tidak butuh banyak dalam hal.

Itu juga terjadi di tahun 2014 saat saya pulang dari India. Gaji saya dipotong hingga separuhnya akibat keterlambatan surat tugas dari Jakarta. Saya hanya hidup dengan 1,7 juta dengan sewa kos 700 rb. Lalu apa yg saya lakukan? Saya melamar pekerjaan, diterima di dua kursus besar di Samarinda, lalu bekerja keras dari pagi hingga malam agar saya bisa membayar banyak hal, TANPA MEREPOTKAN SIAPA SIAPA. Ini penting, karena saat Anda tidak punya apa apa, minimal Anda masih punya PRIDE, HARGA DIRI. JANGAN PERNAH MERENDAHKAN DIRI ANDA DENGAN MEMINTA UANG PADA ORANG LAIN. Meski cuma bisa makan bakso dengan uang keringat sendiri, jgn pernah menginginkan KFC tapi dengan cara meminta pada orang lain. Nope.

3. Confidence storm.
Disakiti seseorang yg dulu pernah Anda cintai itu pasti menyakitkan. Anda pasti remuk. Anda hancur. Tapi remuk, hancur, itu kadang perlu agar Anda bisa membangun diri Anda yg baru. Sayap itu kadang perlu patah, sehingga Anda berlari lebih kencang, awalnya untuk menyembuhkan luka, namun akhirnya Anda terbang JAUH LEBIH TINGGI dari sebelumnya. Anda punya sayap baru, yg lebih kuat, lebih kokoh, lebih tangguh.

Saya tahu, saya tidak pernah sama lagi setelah badai 2012 itu. Awalnya saya takut hidup sendiri. Saya ingat saat itu saya gemetar bersama seorang mahasiswa mencari kos dekat kampus. Saya menangis saat itu di motor bersamanya dan cuma bisa berkata APA SAYA BISA APA SAYA BISA? Dan akhirnya kami menemukan kos yg sesuai dengan kebutuhan saya. Lalu mulailah saya berenang dengan diri saya. Belum sampai sebulan di kos itu, Allah Menolong saya dengan tawaran beasiswa ke India. Banyak yg meragukan keputusan saya saat itu. Ada yg bilang saya akan mati di India, ada yg mempertanyakan kenapa S dua lagi padahal sdh S dua. Dan SAYA DITINGGALKAN, DIHUJAT BANYAK ORANG SAAT ITU. Hanya sedikit orang yg masih sudi bergaul atau mendukung saya. Tapi saat saya perlu survive, saya akan melakukan satu hal, TULI. Saya akan tuli dari semua omongan, fokus dengan tujuan saya, dan melakukan apa yg mestinya saya lakukan. Dan meski saat itu keputusan ke India itu sangat sangat konyol, kerja keras saya dua tahun menyembuhkan diri itu sudah menunjukkan hasilnya, meskipun tidak banyak. Saya di Auckland saat ini, karena kerja keras saya di India. Riset saya saat itu, yg meskipun bukan ide saya dan banyak dibantu professor, setidaknya membuat saya "cukup menarik" di mata supervisor saya saat ini. Belum lagi rekomendasi professor di India yg TIDAK MUNGKIN TERJADI tanpa kerja keras saya yg mereka lihat sebagai salah satu kualitas saya. Dan meski hidup saya msh belum sempurna hingga hari ini, karena saya masih sendiri, setidaknya saya TIDAK MEREPOTKAN SIAPA SIAPA.

Dan well, disinilah saya saat ini. Mengetik dengan tab saya di sebuah kota terbesar di salah satu negara maju, New Zealand, terdaftar sebagai mhswa PhD di universitas 100 besar dunia, menjadi bagian dari riset grup besar dari seorang profesor mengerjakan organik sintesis, sesuatu yg  saya juga tidak menyangka bisa memikirkannya, dibiayai oleh beasiswa terbesar di Indonesia. Siapa yg menyangka, wanita yg di tahun 2012 lalu gemetar, kecut, menangis, dihujat, ditinggalkan, dihina, saat ini sedang kuliah PhD di universitas besar. Orang Teluk Lerong yang dulu SD nya pernah terbakar, yang berasal dari keluarga biasa biasa saja, wanita yg dihujat habis habisan di tahun 2012 itu, kini sedang menikmati langit pagi Auckland, dengan musik di telinganya, sepotong pesan cinta dari seorang lelaki yg begitu mengaguminya, bersyukur akan perubahan positif dalam hidupnya. 

Tahun 2015 saya lewati dengan banyak kejutan. Sepanjang tahun saya KICKING MY ASS, bekerja keras dari pagi hingga malam. Sambil mempersiapkan aplikasi beasiswa saya, perjalanan saya ke India, visa saya ke NZ, dan keberangkatan saya ke Auckland. Tapi kerja keras itu membuat saya bertemu banyak orang, menyerap ilmu mereka, lalu mensinergikannya dengan diri saya, untuk mencaoai tujuan saya. Saya bertemu manajer restoran, pemilik perusahaan shipping, calon pendamping walikota, CEO bank terkenal, dan banyak lagi. Dan amazingly, karena saya pembelajar, bahkan dari seorang anak kecil, saya bisa belajar banyak hal. Dan tahun 2015 ini, saya berhasil lewati dengan mendaftarkan diri di TOEFL IBT, lulus di Uni of Auckland, mendaftar di tiga beasiswa, mengurus dua visa, ke NZ dan ke India, mengurus akomodasi saya di India dan NZ, hingga saat ini saya disini. Bahkan sebulan sebelum berangkat, saya masih mengurusi tim Jerman yg datang ke samarinda. Sweet!

Dan sekarang, saya punya begitu banyak mimpi. Mungkin post doktoral lagi, mungkin bekerja di bawah profesor yg jauh lebih terkenal, who knows. Satu yang saya tahu, jika saya tidak MEMUTUSKAN TO WALK AWAY tahun 2012 itu, LALU MENGAMBIL KESEMPATAN KE INDIA, mungkin hidup saya TIDAK AKAN BERUBAH. So, tiga hal itu berurutan saudara saudara.

DECIDE.

TAKE A CHANCE.

MAKE A CHANGE.

Well, itulah storm. Badai itu tidak akan membuat seseorang yg survive melewatinya menjadi orang yg sama. She will change. Stronger, tougher, wiser. Satu hal yg TIDAK BOLEH HILANG dalam menghadapi badai adalah, IMAN. Apapun yg terjadi, IMAN harus di atas segalanya. Pasti mudah berucap, Well, God, I give up on you, saat things dont go right. No way! Iman, harus tetap di atas segala logika, kepedihan, kepahitan hidup. Jangan pernah berpikir untuk MENINGGALKAN TUHAN saat ANDA DITINGGALKAN BANYAK ORANG karena TUHAN TIDAK PERNAH MENINGGALKAN ANDA.

Saya telah melihat banyak hal dalam hidup saya. Saya melihat bagaimana orang India hidup, mempercayai apa yg mereka percayai, tanpa pernah kehilangan apa yg saya percayai. Dan saat ini, saya dikelilingi orang orang atheis, yg bahkan tidak percaya apa apa, sekali lagi, saya tetap dengan apa yg saya percayai. Saya bersyukur, sepahit apapun hidup, saya tidak kehilangan satu hal, IMAN.

So, saat badai apapun datang dalam hidup. Anda, hanya ada tiga ucapan.

HAVE A FAITH

HAVE A FAITH

HAVE A FAITH

Auckland, 20 Desember 2015,
Salam survive,

-Nurul Kasyfita-