Thursday 18 February 2016

THE GRATEFUL NURUL

Hi all. Here I am typing to all of you, from my new nest, THE UNILODGE. 

Kali ini saya ingin bercerita tentang 3 hal yg saya syukuri dalam hidup saya saat ini. Yah, perlu diakui bahwa hidup saat ini sudah jauh lebih membaik ketimbang saat saya berangkat ke India. Saya sekarang sedang menempuh S3, di negara maju, di universitas terbaik di New Zealand, University of Auckland. Sempat dihantamb badai keuangan, sampai hendak bayar kos yang cuma 700 ribu rupiah per bulan aja saya harus memutar otak, berhemat sana sini, siapa sangka, hari ini, saya baru saja melunasi uang sewa apartemen saya seharga 36 juta untuk 3 bulan. Bayangkan, betapa plot hidup bisa berbalik kapan saja. Just wait, turning over point itu ada dimana mana. 

Sesuai dengan judulnya, THE GRATEFUL NURUL, saya ingin bercerita tentang 3 hal yg sedang sangat saya syukuri dalam hidup ini. Here are those 3 things: 

One, MY UNILODGE
Ini adalah hal pertama yang sangat saya syukuri saat ini. Bayangkan, saya berada di tengah kota, di jalan utama kota terbesar di New Zealand, Auckland. Saya punya studio apartemen yg keren banget. Saya punya dapur yang super keren, super modern, lengkap dengan kulkas, microwave, kettle air, toaster dan kompor elektrik. Sudah gitu tempat ini terletak dekat banget dengan kampus, dengan internet unlimited dan super cepat, gym membership, kolam renang, meja bilyard, mini teatre, dan banyak lagi fasilitas lain yg hanya dimiliki oleh Unilodge Resident. 
Bagaimana saya tidak bersyukur, saya ikut seleksi utuk apply akomodasi ini sejak Agustus tahun lalu. Saat itu posisi saya sudah lulus beasiswa LPDP dan lulus seleksi S3 di Uni of Auckland sehingga mulailah saya bergerilya mencari tempat akomodasi. Saya melihat link tentang unilodge di student akun saya. Saat itu saya klik APPLY dengan mengandalkan wifi di hotel di Jakarta, tempat saya menginap saat mengurus visa. Saya mendapat banyak pertanyaan saat itu, seperti kenapa Uni of Auckland harus memilih saya, etc. Mulailah saya jual diri lagi hehehe. Dan jualan saya sepertinya berhasil tuh, karena terbukti, saat ini saya salah satu penyewa disini. Dan memang tenpat ini eksklusif banget karena terletak di tengah Symonds street, jalan utama di Auckland. Dan dengan berbagai fasilitas yg kami miliki, sepertinya 300NZD per minggu itu, REALLY A GOOD DEAL.
Saya harus syukuri hal ini, karena tidak semua orang bisa lulus disini, meskipun mereka punya banyak uang untuk bayar sewa. Berada di Unilodge, seperti halnya mendapat keistimewaan dari kampus, karena ini akomodasi resmi kampus. Dan tentu saja untuk terpilih, juga memerlukan kualitas yg bisa dilihat pihak kampus. Entah apa itu, tapi yang jelas, saya memenuhi syarat yg mereka ajukan. 

Two, MY REACTION
Setelah sempat berbulan-bulan berusaha melakukan reaksi MICHAEL ADDITION dan setelah melewati 50 Experimen yg terus menerus gagal, akhirnya reaksi saya mulai jalan. Saat ini saya sedang melakukan 5 tahap reaksi dan akhir minggu ini saya sudah memasuki tahap yg keempat. Sempat terganjal dengan kualitas skill lab saya yg masih kurang, saya terus menerus berusaha melakukan yg terbaik. Yah, saya tahu, saya sangat kurang dibanding teman-teman yg lain, baik dari segi teori maupun praktek di lab, namun saya yakin dengan usaha keras saya yg kontinyu dan terus menerus, saya akan mencapai tujuan saya. Saya sudah pernah dihantam badai penyakit, badai perpisahan, badai kehilangan, badai keuangan, sehingga berada di posisi dimana saya harus berjuang lebih keras dari orang lain, itu hal yg sudah sering saya lakukan, meskipun saya tidak berharap untuk terus berusaha lebih keras. I wish my life was easier. Tapi karena kita tidak bisa memilih hidup, ya saat hidup kurang ramah dengan kita, ya diterima saja. 
Kadang saya menangis, karena kadang prof menganggap saya masih kurang, meskipun saya sdh berusaha sebaik-baiknya. Atau kadang saya berbuat kesalahan di lab, yg mebuat saya begitu sedih saat pulang ke rumah. Namun saya adalah manusia yg down by the end of the day, lalu bangkit lagi esok hari. Bagi saya, no matter how hardI fall, what matters is the fact that I will rise again tomorrow. Sekeras apapun saya jatuh hari ini, esok, saat matahari bersinar, saya akan kembali bangkit dan mengerjakan apa yg seharusnya saya lakukan. 
Saat ini, mungkin karena reaksi yg kemarin memang WILL NEVER WORK, dan saat ini saya mengerjakan reaksi baru yg ternyata jauh lebih DO ABLE, saya mulai melihat kinerja saya menemui hasilnya di lab. Meskipun belum di langkah akhir, namun saya hanya tinggal 2 langkah lagi menuju akhir. Semoga benzylic oxidation yg akan saya kerjakan senin minggu depan dan nucleophilic substitution yg saya  rencanakan diridhoi Allah SWT, sehingga saya bisa segera menuntaskan project pertama saya ini. Amiin. 
Prosedur untuk benzylic oxidation itu sudah ada, namun karena saya masih belum bisa menghasilkan produk yg lumayan cukup dari reaksi sebelumnya, maka saya masih mundur ke langkah kedua untuk bisa menghasilkan produk yg lebih banyak untuk masuk ke reaksi berikutnya. 
Alhamdulillah, setidaknya saya sudah mulai berproses di lab. 

Three, MY LOVE STORY
Russell, adalah orang yg harus saya syukuri keberadaannya dalam hidup saya saat ini. Ia adalah orang yg mendengarkan cerita tentang reaksi saya. Ia yg mengendurkan ketegangan urant syaraf saya, each and everyday. Ia adalah orang yg paling perduli dengan nafsu makan saya. Ia selalu berusaha membahagiakan saya, dan cara ia mencintai saya, benar-benar massive. Russell adalah gabungan romantisme seorang westerner dengan kesopanan seorang muslim. Cara ia mencintai saya seolah-olah saya adala seorang putri yg layak dihormati, disanjung dan dimanjakan, benar-benar membuat hidup saya berwarna. 
Saat pertama kali bertemu dengannya, saya tidak menyangka ia akan berhasil merebut hati saya. Karena terus terang saya sudah tidak ingin siapapun lagi dalam hidup, kecuali diri saya sendiri. Saya sudah terlalu solid dengan kesendirian saya dan berpikir bahwa tidak ada orang yg dengan sejatinya memberikan cintanya untuk saya yg penuh dengan cerita masa lalu ini. Kalau pun lelaki itu bisa menerima saya, biasanya keluarganya akan nyinyir dengan masa lalu saya. Namun Russell berbeda. Ia tahu semua masa lalu saya, dari yg paling kelam sekalipun, dan berniat menghabiskan seluruh hidupnya bersama saya. Dan cara ia menemani saya benar-benar LUAR BIASA. Ia berusaha sekeras yg ia bisa untuk bisa membersamai saya. Entah dengan jalan kaki, menyetir mobilnya dengan keceppatan tinggi, atau ganti ganti bis, semua dilakukan, demi satu hal, SPENDING HIS MINUTE WITH ME. 
Dan 14 Februari kemarin, benar-benar membahagiakan saya. Yah, ia telah banyak memberi kebahagiaan untuk saya. Tidak hanya hari itu. Namun kemarin ia bertubi tubi menghujani saya dengan kasih sayang, yg membuat saya tidak bisa berkata apa apa lagi selain terima kasih. Bunga, perhiasan, tulisan di pasir pantai, hingga makan malam romantis di bawah sinar bintang dan pertunjukan bintang di planetarium. Benar-benar massive. Saya yang tidak pernah dapat bunga seumur hidup saya, tidak mampu menahan air mata saat ia membawa buket bunga besar itu dan mengucapkan I LOVE YOU. Begitu pun saat ia begitu bersemangat menuliskan nama saya di pasir pantai lalu berlalri untuk memotretnya dari atas pohon. Lalu malamnya saat ia menghabiskan berjuta juta rupiah untuk memboking tempat di planetarium valentine show. Saya benar-benar merasa dicintai olehnya. Dengan sepenuh hati dan romantisme seorang westerner.
Karena itu Russell adalah hal yg harus saya syukuri keberadaannya. Ia yg selalu memikirkan kemana akan mengajak saya jalan saat weekend. Ia yg memikirkan nafsu makan saya dan selalu mendengarkan keluh kesah saya sepulang di lab. Ia, yg dengan cintanya, berhasil meruntuhkan pertahanan saya. Ia, yg mungkin akan jadi masa depan saya, meskipun saya masih belun tahu kemana takdir membawa saya dengan kisah ini. Namun melihat keseriusannya menemani saya, mungkin saja saya akan memutuskan menghabiskan sisa hidup saya bersama seorang Kiwi dari negara yg jauh sekali dari Indonesia ini. Negara yg perlu 3 kali naik pesawat untuk mencapainya. Negara yg tidak pernah terpikirkan dalam hidup, akan saya diami, akan saya tempati selama bertahun tahun.

Itulah 3 hal baik yg saya alami akhir-akhir ini. Dan seperti saya bilang di judul saya, I am THE GRATEFUL NURUL, sehingga meskipun saya tidak punya apa-apa, saya dengan kemampuan saya, akan selalu bersyukur. Bagaimana pun hidup memperlakukan saya, saya akan selalu berusaha mencarai alasan untuk bersyukur, tetap semangat esok hari.

Jika saya bisa sangat bersyukur dengan hidup saya yg hampir tidak punya apa-apa ini, maka seharusnya Anda yg punya jauh lebih banyak, bisa tersenyum lebih lebar dan lebih damai dari saya di Unilodge saat ini. Hayo, carilah 3 alasan kenapa Anda harus bersyukur malam ini. Dan finally, jadilah THE GRATEFUL YOU. Pribadi, yg selalu mampu, bersyukur.

Auckland, 18 Februari 2016

-NK-