Tuesday 29 July 2014

Good woman for a good man?

Hello there!

Di suasana idul fitri ini, saya mulai usil lagi dgn tulisan tulisan saya. Haha, sebelumnya mhn maaf lahir batin yeee readers, minal aidin wal faidzin. Jika tulisan saya ada salah, mhn maaf yaaa.

Ok, ini sih berasal dari foto profil salah seorg mhswa saya, yg ehem, memang belum menikah. Mungkin si empunya propic sdh merindukan pasangan hidup, tentu saja. Itu seperti penantian panjang, saat sahabat seumuran sdh menikah, bahkan mgkin punya anak. Sementara kita, yah, tahun demi tahun, lebaran demi lebaran, pertanyaan yg datang selalu sama, kapan nikah? Hehe, pasti pingin ngumpet yaa kalau sdh ditanya seperti itu. I can feel how u feel, of course.

Saya tentu tidak meragukan kebenaran Quran Surah An Nur ayat 26 tersebut. Indeed, good woman for good man. No doubt laah. Cumaa...dengan pemikiran yg sedikit "nyeleneh" saya hanya ingin sedikit berdiskusi, bukan ber oposisi atau pun ber kompetisi lho yaaa. Saya hanya ingin membubuhkan sedikit extension. I agree, ayat itu akan memacu kita kita para jomblo ini, untuk lebih meningkatkan kualitas diri. Of course, its a very encouraging surah. For sure.

Ok, let me picture this. Anda seorang wanita normal, punya teman, berpendidikan, punya pekerjaan. Satu yg Anda tunggu. The prince on the white horse hehe. Entah jika. Anda msh percaya fairy tale spt itu, tapi ingatlah, hidup is not a fairy tale. Tdk semua impian cinderella terjawab disini. Yaaa beberapa yg beruntung, pasti menemukan pangeran impiannya dan hidup happily ever after. Tapi bersiaplah, life is also a shit. Dan tidak ada tombol ignore, atau skip, atau escape, life cuma punya satu botton, ACCEPT it and deal with it. Anda boleh kesal dengan tulisan saya, but i am writing u nothing but the truth, even if its super bitter.

Let me continue. Year after years, Anda menunggu. Melihat sahabat sahabat Anda naik pelaminan. Bahkan setiap berkumpul, mereka sdh memiliki anak. Anda seperti tertinggal. Jika biasanya Anda bersama mereka, mungkin sejak kuliah, sering bolos bareng, nonton bareng, shopping bareng, akhirnya Anda sendiri. Mereka menemukan pangerannya dan Anda tetap sendiri. Kepedihan itu bertambah dengan pertanyaan "pacarnya mana?" atau "kapan menikah?". Dan parahnya, pertanyaan itu kdg datang bukan hanya dari keluarga, yg MEMANG berhak untuk itu karena well, family kan berhak atas apapun terhadap hidup kita, kadang pertanyaan itu datang dari teman seumuran, yg kdg merasa LEBIH BENAR untuk menghakimi Anda. Hanya karena, SHE LIVES A LIFE LIKE EVERYBODY ELSE. Menikah, punya anak, terus mulai bertanya pada yg msh single, kapan menikah.

Terus terang, saya pribadi yg sangat sedikit perduli dg kehidupan org lain. Alhamdulillah, saya tetap pusing dengan hidup saya sendiri yg cukup membingungkan sehingga tdk punya waktu untuk sekedar MENENGOK hidup orang lain, apalagi MENGHAKIMINYA. Tapi, percayalah, saya bukan cuek. Saya menerima siapapun yg berkenan curhat dengan saya. Intinya, saya peduli, bukan penasaran. Bedakan, peduli, berarti saya siap mendengarkan, membantu, bahkan mendoakan, jika itu satu satunya yg bisa saya lakukan untuk meringankan. Sedangkan penasaran, berarti hanya ingin tahu keadaan hidup Anda, lalu jika Anda terpuruk, bertepuk tangan di atas kesakitan Anda. Trust me, saya mungkin terlihat seperti monster, tapi saya tidak sekejam itu. Bahkan, hingga saat ini, tidak ada satu pun sahabat atau mhswa yg pernah saya tanyakan, KAPAN MENIKAH. Itu sih sama saja bertanya KAPAN MENINGGAL iya gak? Siapa yg tahu kapan jodoh akan datang? Sama lah seperti ajal. Itu rahasia Allah yg tidak bisa dipaksakan kapan datangnya. Ya intinya simple kan, jika yg bersangkutan dtg berpasangan, berarti sdh menemukan jodohnya, alhamdulillahhh :-).

Anda boleh tanyakan pada mhswa saya. Yg saya tanyakan biasanya kapan lulus skripsinya? Itu karena saya tahu, proses itu DO ABLE, bisa dikerjakan. Proses kelulusan itu adalah proses kerja keras, dan siapa pun yg bekerja keras, pasti bisa lulus. No matter what. Asal Anda tidak putus asa. Dan jika ada yg belum lulus, biasanya saya beri semangat agar tdk patah semangat dan meninggalkan kuliahnya. Tapi, saya tdk pernah menanyakan KAPAN MENIKAH pada yg jelas jelas belum berpasangan. Untuk apa? Toh, itu proses yg biarpun Anda bekerja keras, pantang menyerah, kalau belum jodoh, ya belum aja. Kalau yg sudah berani menunjukkan kekasihnya, biasanya pernyataan saya NIKAH UNDANGIN SAYA YA. Itu berarti doa. Saya bukan wanita sekuler yg mengutuk pernikahan, oh no, saya msh menjunjung tinggi nilai itu. Dan msh mampu berbahagia dengan perayaan cinta itu. Walaupun hidup saya up and down begini, i can still be happy for all of u, lovers!

Ok, let me back again to that verse. Good woman for good man. Untuk peningkatan diri, ini tentu ayat yg sangat baik. Anda akan terus berdoa, memohon, sedekah, terus mendekatkan diri pada Allah, agar saat Anda mencapai kualitas yg terbaik, saat itu lelaki baik itu datang. Saya sangat setuju dengan ini.

Namun, extension nya adalah, will u stop to be a good woman if the good man never come? Terus, are the single women low quality woman? Atau mereka yg divorce berarti wanita yg tdk baik karena ditinggalkan oleh para lelaki baik? Ini yg biasanya saya tdk suka. Anda tentu tahu status saya saat ini. Saya gagal dalam rumah tangga, bahkan ditinggalkan sendiri oleh mantan suami saya dan anak saya. Lalu, apakah saya a bad woman? Hanya karena takdir hidup saya sedikit UNMATCH dengan org kebanyakan?

NO, BIG NO! Saya suka sedih dengan sahabat yg diputuskan kekasihnya, yg lalu mengutuki dirinya sendiri. Mereka yg berkata, yah, saya memang kurang baik untuk lelaki itu, sehingga ia memilih orang lain. Come on, jangan terlalu kejam dengan diri Anda sendiri. Anda itu berharga. Anda tidak perlu membuktikan kualitas diri hanya dengan cara BERPASANGAN. Anda pasti wanita hebat hingga Anda masih dipercaya Allah untuk hidup sendiri. Ditinggalkan itu sudah menyakitkan, kawan, jangan lah ditambah dengan mengutuki diri sendiri. Berbaik hatilah dengan diri Anda sendiri. Jika bukan Anda, siapa lagi?

Ah, seandainya Anda tahu bagaimana porak porandanya hidup saya dan bagaimana saya masih bisa waras hingga hari ini, kesakitan ditinggalkan kekasih itu akan terasa ringan. Seandainya saya hendak mengutuki diri saya sendiri, percayalah, saya punya banyak alasan untuk itu. Tapi tidak, saya harus berbaik hati dengan diri saya sendiri. First, love yourself, others will come next. Bagaimana mungkin Anda mampu membahagiakan orang lain, jika Anda tidak mampu membahagiakan diri sendiri?

Jadi, menjadi single itu bukan berati u are a bad woman. Kita tetap a good woman dan terus berusaha stay as a good woman EVEN IF lelaki baik itu tidak pernah datang. Kualitas diri kita ini terlalu murah jika hanya diperuntukkan MENUNGGU SI PANGERAN TIBA. Kita harus tetap bahagia, mencapai mimpi kita, meningkatkan kualitas hidup, meskipun kita tidak berpasangan. Listen, Anda bisa bahagia dengan cara yg TIDAK SAMA dengan orang kebanyakan. Saya mengenal begitu banyak wanita single yg bahkan tetap single hingga ajal menjemput, dan mereka truly good women. Mereka wanita wanita baik yg tangguh dan tidak meletakkan kebahagiaannya di pundak orang lain.

Dicintai orang lain itu tidak harus berwujud kekasih. Jika saat ini Anda memiliki sahabat wanita yg tdk pernah meninggalkan Anda bahkan saat Anda sangat menyebalkan, see, Anda dicintai. Jika Anda mampu membangun komunikasi yg baik dengan mahasiswa, rekan kerja, bahkan anak kecil, see, Anda dicintai. Bahkan jika pun Anda memiliki hewan pelihraan dirumah, yg senang bermanja di kaki Anda, see, Anda dicintai. Saya sangat bersyukur pasca perceraian saya, hidup melempar saya ke India, negara yg jarang didatangi pelajar lain sehingga saya betul betul berjuang dan merasa dicintai disana. Saya diterima, dimudahkan, oleh profesor, kawan, tetangga, sahabat, meskipun saya tdk berdarah India dan sangat berbeda dengan mereka. Menjadi sendiri bukan akhir hidup. Anda harus meng eksplore kekuatan diri Anda yg terdalam. Karena inner strength itu tidak akan keluar jika tidak dalam keadaan terdesak.

So, melalui tulisan ini, saya ingin menghimbau mereka yg masih sendiri. Be a good woman, tapi bukan HANYA untuk menunggu a good man. Percayalah, jika pun hingga mati kita ditakdirkan sendiri, itu karena kita dicintai Allah. Kita dipandang tidak akan mampu berpasangan, dan menjadi sendiri jauh lebih bermanfaat bagi kita. Mungkin mereka yg berpasangan, mereka mampu untuk itu dan Allah pun mencintai mereka. Saya tidak membenci mereka yg berpasangan, dan tidak menolak hal itu, tapi saya juga tidak menjadikan berpasangan sebagai SATU SATUNYA metode untuk memanusiakan saya. Saya tetap manusia berkualitas, dengan atau tanpa pasangan. Dan i will always be a good woman, and stay as a good woman, even if the good man never come. Saya tidak akan merendahkan kualitas diri saya hanya untuk menunggu dia yg belum tentu datang. Hidup hanya sekali, reader. So, berbahagia lah. Sedih boleh, tapi jangan berlarut larut. Bangkit, dan jadilah wanita hebat yg mandiri. Yg tidak perlu ditelpon pasangan hanya untuk hidup bahagia. Anda yg bertanggung jawab atas kebahagiaan Anda sendiri, no one else do!

So, be a happy single. Jadilah pribadi yg deeply in love with yourself, sehingga orang lain pun akan tertarik untuk mencintai Anda. Jadilah orang yg mampu membahagiakan diri Anda sendiri, hingga orang lain tertarik untuk berbahagia bersama Anda. Happiness itu menular, saudara saudara. Dan itu magnet yg cukup kuat untuk melanjutkan hidup. Dan jika pun, finally lelaki baik itu datang, well, just consider itu sebagai...nothing but a bonus in life. Congratulation, u just got a life jackpot!

Be happy, be good, with or without him, no matter what!

Samarinda, 30.07.2014

Nurul Kasyfita.

Friday 18 July 2014

Mengasah Khusnudzon (the last 15mins togetherness)

Hello reader.

Ini tulisan saya lagi. Kali ini saya memposting tulisan di sebuah kamar kost di kota kelahiran saya, Samarinda. Kebetulan saya belum punya tv, sehingga hanya tab ini teman pelipur lara. Hehe.

Khusnudzon, wuih berat sepertinya nih tema tulisan saya kali ini. Tidak, sungguh, saya tidak akan membahas sedalam itu. Saya hanya manusia awam yg baru mampu melaksanakan empat dari lima rukun islam. Jadi tulisan ini hanya tulisan seorang muslim koboy yg mencoba menafsirkan hidup.

Khusnudzon berarti berbaik sangka. Saya tidak sedang membicarakan pencapresan atau apapun yg berkaitan dg politik, karena sungguh, saya tdk tertarik dg itu. Dalam hal ini, saya berbicara tentang sangkaan hamba pada pencipta Nya. Jika hidup kita mudah, lempeng, semua yg kita inginkan tercapai, bahkan melebihi apa yg direncanakan, tentu dengan mudah kita jumawa. Dengan mudah kita menganggap diri kita benar, ibadah sdh on track, dan betapa Allah Menyayangi kita. Namun, khusnudzon justru diuji saat kita terpuruk, saat seolah olah takdir baik itu memusuhi kita, saat seolah olah no matter berapa banyak ibadah yg kita lakukan, Allah seperti tidak perduli dengan doa kita. Allah seperti menimpakan semua kesulitan di seluruh dunia pada satu hamba, kita.

Entah itu persoalan jodoh, misalnya. Kita telah berusaha semaksimal mungkin, berdoa, tahajjud, sedekah, memperbaiki diri, tapi tetap saja yg datang msh belum THE RIGHT ONE. Atau Anda yg ingin sekali punya anak, namun belum dianugerahi Allah, tentu Anda merasa, "hey, bukankah Engkau Maha Kuasa ya Allah? Apa susahnya memberi saya anak seperti yg Kau lakukan pada mereka yg lain?". Mudah bukan meragukan Nya, menyalahkan, bahkan merasa Ia tak adil pada Anda.

Syukur dan khusnudzon itu berkaitan menurut saya. Adalah mudah jika hidup sesuai yg Anda inginkan, untuk bersyukur. Namun level ikhlas dan khusnudzon plus syukur itu akan diuji saat kita dibenamkan dalam kesulitan. Mampukah Anda tetap bersyukur saat perut lapar, namun Allah memutuskan Anda hanya diberi remah roti? Mampukah Anda tetal bersangka baik pada keputusan Nya? Saat itulah, pelajaran tentang khusnudzon dimulai. Bukankah jika orang benar diganjar dengan hidup yg nyaman, Nabi Muhammad SAW tidak perlu tidur beralas tikar? Mestinya Firaun yg seperti itu bukan? Tapi itulah bedanya pribadi yg khusnudzon dan yg kufur.

Tentu saya tidak menyalahkan siapa pun Anda yg hidupnya baik baik saja. Pun, saya tidak iri dengan apapun yg Anda miliki. Saya yakin, Allah menempatkan kita masing masing pada kesempurnaan takdir. Mungkin jika saya ditempatkan bergelimang harta seperti Anda, saya akan kufur. Jadi Anda yg saat ini sangat berkecukupan, tentu dipandang Allah SWT mampu menerima anugerah itu.

Seperti Anda tahu, saat ini saya sedang sedih. Dan saat hati saya seperti saat ini, saya memilih menyendiri. Saya tdk ingin dilihat oleh siapapun yg mengenal saya sbg pribadi kuat. Bukan karena saya jaim, bukan, saya hanya tdk suka merepotkan Anda dengan cucuran air mata saya. Bahkan jika pun tulisan ini mengganggu akhir pekan Anda, saya banyak banyak mohon maaf. Hanya ini media yg bisa saya tuangkan utk sekedar mengurangi beban saya.

Saya rindu sekali dengan Najwa. Terakhir kmrn kami bertemu dan saya merasakan betapa ia juga rindu saya. Dua thn sdh kami ditakdirkan terpisah. Saya sendiri di kamar kos tanpa sedikit pun akses bersamanya. Setiap barang yg saya beri dibuang, bahkan sedikit uang yg saya miliki pun tak sudi dipakai utk anak saya.

Tentu saya bisa saja menggugat Allah dan takdir Nya. Saya bisa saja berkata "wahai Allah, bukankah saya telah ikhlas akan ketentuan Mu. Bukankah saya telah banyak bersabar dengan hidup ini? Tidak adakah sedikit ganjaran untuk kesabaran saya? Sampai level berapa kah Kau menginginkan saya bersabar?" bisa saja saya berucap seperti itu. Tapi, akankah khusnudzon saya tetap ada? Apa saya tetap berprasangka baik pada Nya dengan segala gugatan itu? Tentu, saya terus  berdoa agar Ia yg Maha Menguasai hati mendinginkan hati siapapun yg sedang marah. Menyentuh hatinya dengan kasih, hingga bisa melihat Najwa juga perlu ibunya. Dan bagaimanapun ia membuang segala yg saya beri, darah saya tetap mengalir di dalam tubuh Najwa.

Saya perlu tersenyum saat ini. Saya benar benar remuk, melihat uang yg saya siapkan tdk berani diterima okeh anak saya sendiri. Dan betapa tidak berdayanya saya di negara saya sendiri. Betapa di India saya bisa memperjuangkan hak saya dimana pun itu dan selalu ada jalan keluar. Dan betapa buntu nya saya di negara saya sendiri. Tidak ada jalan tengah sepertinya. Dan saya tidak punya kekuatan utk sekedar memperjuangkan hak saya untuk anak saya. Itu sungguh menyesakkan.

Dan dari beberapa pilihan yg ada, entah itu marah dengan Allah, menggugat Nya, bersangka buruk pada Nya, saya memilih untuk tetap bersangka baik. Saya menyendiri, di sebuah kamar kost, merindukan anak saya. Saya tahu saya tidak punya energi untuk merayakan idul fitri. Saya hanya ingin tidur pada hari itu, karena hanya pada saat tidur, mimpi akan segala hal yg tdk pernah menjadi nyata, mampu sedikit menghibur saya.

Dan Anda tahu apa yg menghibur saya pagi ini? Setelah shalat dhuha, saya berdoa pada Nya. Beri saya sedikit alasan utk tersenyum. Tunjukkan pada saya bahwa Engkau menyayangi saya. Bantu saya utk tetap khusnudzon. Dan Ia menjawab itu. Saya membuka pintu kost saya, dan melihat seekor anak kucing yg menyusu pada induknya. Saya tidak cemburu dengan kebersamaan mereka, alhamdulillah, hati saya sangat jauh dari kegelapan iri dan cemburu. Saya justru tersenyum. Indah, meluhat bagaimana binatang bisa begitu dekat dengan anaknya, meskipun saya pun merindukan anak saya. Dan demi pemandangan itu, saya menatap langit dan berucap, alhamdulillah.

Saat ini hati saya mulai lapang. Saya tahu dimana Najwa berada. Tapi untuk pergi kesana, saya tahu tidak akan membawa manfaat. Yg ada Najwa yg akan menangis, bingung berada di antara dua kutub yg memperebutkan dirinya. Dan saya pun meneruskan tadarrus saya. Allah tentu punya maksud akan kisah ini. Dan itu pasti yg terbaik. Jika pun akhirnya saya mati konyol dalam kerinduan ini, maka saya hanya berharap kisah saya menjadi bagian pelajaran terus bersangka baik pada ketentuan Nya. Semoga segala keikhlasan ini menjadi jalan pembuka saya bersama Najwa di akhirat. Karena hidup toh cuma sebentar. Dan saya yakin, kesabaran ini tidak sia sia. Allah menyayangi saya. Sangat menyayangi saya hingga saya diberikan pelajaran betapa berharganya kebersamaan dengan anak.

Dear Allah, trmksh atas pemandangan indah pagi ini. Terima kasih, saya bisa tersenyum dan bersyukur akan takdir Mu. Peliharakan anak saya Najwa, dimanapun ia saat ini. Dinginkanlah hati siapa pun yg sedang marah. Selimuti siapapun yg benci dengan cinta kasih. Saya hampir khatam yg kedua kali Ramadhan ini, trmksh atas kesempatan ini. Dan Engkau Maha Kaya, ibadah saya bukanlah untuk. Mu, Kau tidak perlu itu. Maka apapun yg Kau gariskan untuk saya, terima kasih utk itu. Saya ikhlas, dan yakin itu yg terbaik dari Mu.

Meskipun 15 menit itu singkat sekali, saya rela berdiri berjam jam didepan kelasnya menunggu ia selesai belajar. Dan meski kmrn adalah 15 menit terberat yg kami alami, saya bersyukur masih memiliki momen bersama anak saya. Perih, tentu, uang yg saya siapkan tdk berani diambilnya. Ah, hidup, ramahlah pada kami. Sesak, itu juga yg saya rasakan. Ketidakberdayaan itu menyesakkan saya. Namun, hari ini Allah memberi saya alasan utk tersenyum tegar kembali. Alhamdulillah.

Terima kasih ya Rabb. Tiga hari kami bersama. Dan akan berjumpa lagi 6 Agustus.

Cukup, selalu merasa cukup, syukur selalu, khusnudzon pada Mu. Amin.

Samarinda, 19.07.2014

Nurul Kasyfita

Thursday 10 July 2014

The Inner Strength

Hello readers.

Saya lagi nih. Sdh buka puasa, sdh shalat, sekarang saatnya menulis utk hobi saya. Saat ini saya sedang berbaring di sebuah kamar hotel di Kuala Lumpur. Sambil menikmati langit dari jendela kamar saya. Ah, saya rindu langit Mysore. Setiap malam minggu saya memiliki kegiatan yg saya sebut sbg The astronomical date. Saat saya memandangi bintang dri rooftop rumah saya. Rumah yg saya tempati selama dua thn.

Kali ini saya ingin bercerita ttg kekuatan. Inner strength. Tahukah readers, bahwa kita diciptakan dengan kemampuan untuk survive? Tentu kadang kita ingin menyerah dengan semua deraan hidup ini, tapi percayalah, kita yang hidup ini, sesungguhnya adalah jiwa pemberani. Bagaimana tidak berani, kita hidup, bekerja, mengumpulkan segalanya, lalu saat ajal datang harus meninggalkan semuanya. Kita hidup, berjuang, untuk akhirnya tamat. Perlu seorang berjiwa berani untuk ttp hidup. Jika tidak, tentu kita tidak dipilih Nya utk merasakan hidup. Kita berani hidup, meski akhirnya itu harus tamat.

Saat ini seluruh badan saya sdh tdk terasa lagi. Seluruh otot saya penat. Bahkan rasanya saya tdk mampu lgi melanjutkan perjalanan esok hari. Saya memulai perjalanan sejak Rabu, 9 Juli dari Mysore jam 1 siang. Sdh sejak selasa malam saya tidak bisa tidur. Saya memikirkan bawaan saya agar tdk exceed bagage yg hanya 40 kg, saya menangis melepaskan semua yg saya miliki selama dua thn di India. Tetangga, sahabat, bahkan pemilik rumah yg saya sewa pun menangis. Saya tdk menyangka, saya begitu diterima mereka. Terakhir saat saya duduk seorang diri di bis yg membawa saya ke Bangalore Internasional Airport, itu adalah saat tersunyi dalam hidup saya. Saya tdk punya nomer hape, internet saya pun sdh dicut sedari pagi krn visa saya expire hari itu, 9 Juli. Dan semua yg sudah saya miliki selama dua thn di Mysore harus pergi saat itu. Sunyi, itu yg saya rasakan.

Saat itu saya menangis sesenggukan di bis. Lima menit, itu yg saya perlukan untuk sekedar melapangkan hati saya. Dan saya memang pribadi ajaib dimana saya bisa seketika kuat saat itu diperlukan. Inner strength saya luar biasa hingga kadang saya pun dibuat takjub olehnya. Saya menghapus air mata, meraih Al Quran dan memulai tadarrus saya. Saya tahu bahwa saya sendirian dlm perjalanan panjang ini, dan jika saya menangis, saya akan lemah, bahkan bisa pingsan, karena saya juga sedang puasa dan sahur hanya dengan air putih. Lalu siapa yg akan rugi jika saya pingsan? Tentu orang orang akan menyerbu barang bawaan saya dan berpesta pora dengan kesakitan saya. Intinya satu, u just need to take care of yourself, end of the story!

So, setelah lima menit sesenggukan itu, alert mode saya ON. Saya kuat, mengingat semua barang bawaan, uang yg ada di saya dan seluruh hal yg saya bisa utk menjaga diri saya. Saya melihat seorang gadis india yg juga sendiri, lalu tersenyum padanya. Ini salah satu strategi saya bersinergi dengan siapa pun yg saya temui di perjalanan. Dan perempuan biasanya adalah the best companion. Ternyata ia juga sedang sendirian dan takut karena ini pertama kali ia terbang dari Bangalore. Kami tidak banyak bertukar cerita di bis karena ia tidur dan saya sibuk dengan bacaan Quran saya.

Tibalah kami di bandara. Saya berbuka puasa dengan segelas kopi. Si gadis yg ternyata muslim, mengikuti saya. Lalu mulailah kami bercerita. Ia kehilangan ayahnya empat thn yg lalu. Bagaimana ia akhirnya harus kuat bepergian sendirian padahal dulu selalu dilundungi ayahnya. Saya bersimpati dengan kehilangan itu. Di India, wanita sangat dilindungi dan dimanjakan. Jika tidak ada kakak lelaki, ayah dan suami adalah tumpuan utama wanita India. So, saya mengerti betapa ia harus kuat kehilangan ayah yg selalu mengurus keperluannya.

Lalu, tiba giliran saya. Well, seperti biasa, saya tdk menutup apapun ttg kisah saya. Seperti biasa, kehilangan Najwa, sekolah ke india, hidup sendiri pasca bercerai. Berusaha belajar di tengah kehilangan anak dan hidup sendiri. Hehe, si gadis ternganga mendengar kisah hidup saya. Ia hanya berucap jika ia di posisi saya, jgnkan utk sekolah, berpikir waras saja mungkin sdh tdk bisa. Well, itulah the inner strength. Itu datang begitu dahsyatnya saat kita membutuhkannya. Dan saat tidak ada pilihan lain selain MENJADI KUAT.

Si gadis ingin ke wc dan saya pun menemaninya. Saat itu saya melihat dua pemuda asing mengamati kami. Saya pun memperingatkan si gadis utk berada di bawah cahaya lampu krn well, kami hanya berdua. Dan seperti biasa, laki laki dianugerahi kemampuan cukup utk menyakiti kami. Ia pun menurut. Saya ke toilet sambil memikirkan si gadis di luar sana. Ia masih muda dan takut. Alhamdulillah ia baik baik saja.

Tiba saat saya check in, sementara ia msh menunggu penerbangannya. Ia minta saya berfoto dengannya. Terlihat sekali ia takut saya tinggal, namun tidak ada pilihan lain, saya pun harus melanjutkan perjalanan. Saya memeluknya dan berpesan BE SAFE.

Setelah itu, saya kembali sendiri. Koper saya beratnya 30 kg saudara saudara. Sampai melenguh saya mengangkat koper tsb. Alhamdulillah bagasi saya tdk over namun bawaan kabin saya harus di reduce menjadi dua tas saja. Saya diminta memasuklan tas ketiga di bagasi. Dengan memelas saya mohon jangan karena itu isinya alquran yg saya perlukan di pesawat. Alhamdulillah, saya diizinkan membawa semuanya. Begitu pun di imigrasi, saya sempat diobok obok karena membawa banyak kotak hadiah dri sahabat di mysore. Jika saja perjalanan saya direkam di video, Anda akan melihat betapa hidup telah menjadikan saya seorang wanita tangguh. Kadang geli sendiri melihat saya memunguti isi tas di lantai saat imigrasi memeriksa saya. No, saya tdk malu, apalagi jaim. Saya adalah wanita yg bepergian seorang diri, melintasi tiga negara. Tentu saya harus mengurusi bawaan saya.

Tapi percayalah, saya selalu bertemu org baik di perjalanan. Namun tentu saya tetap alert. Percayakah Anda bahwa saat saya tidur kaki saya silangkan di tas, dan meskipun saya sangat lelah, saya tdk pernah tidur pulas. Kadang saya melihat pasangan suami istri dimana si istri lelap di pundak suaminya. Dan hanya berucap "ah, itu bukan untuk saya". Saya diciptakan utk menjdi tangguh dan tidak manja. Saya dilengkapi Allah utk hidup seperti ini. Dan ini adalah yg terbaik dari Nya.

Bahkan pagi ini saya tiba di Kuala Lumpur. Saya menarik tas 30 kg itu dengan lenguhan panjang hanya sekedar mendapatkan kekuatan. Saya sahur air putih lagi di pesawat dan berbuka hanya dengan biskuit coklat, so energi saya sesungguhnya sdh menipis. Tertawa sendiri saat koper itu jatuh di jalanan Kuala Lumpur, ah betapa konyolnya saya. Wanita kurus kerempeng dengan koper segede gaban. Satu ransel di pundak belakang seberat 10 kg dan satu lagi di dada. Tangan kiri menarik koper 10 kg yg kanan menarik yg 30 kg. Haha, do i have other choice? No! Faktanya adalah, saya sendirian dan saya harus kuat, waspada, dan semua bawaan ini harus selamat ke Indonesia. NO MATTER WHAT!

Dan esok perjuangan itu dimulai lagi. Hingga kamar kos saya bisa saya tempati, baru saya bisa istirahat. Mungkin saat itulah, baru tangan dan kaki ini terasa sakit. Tahu kan saat kita alert itu adrenalin meningkat? Dan saat itu sakit tidak akan terasa. Setelah semua usai, baru asam laktat itu mengeluarkan aksinya :-).

Itulah the inner strength. Adrenalin itu akan disupply maximum saat kita perlukan. Percayalah, Anda bukan tipe penyerah sesulit apapun itu. Kita adalah pemberani, kita adalah pejuang. Karena jika kita tidak berani mengapa kita tetap ingin hidup di dunia yg fana ini? Untuk apa mengumpulkan semuanya toh akan ditinggal. Dan bagi saya, kesulitan tidak hanya membuat saya survive, tapi saya akan jadi pemenang. Kepedihan, apapun itu, not only that I will survive, i will WIN. Tidak ada kata lain, itu harga mati untuk saya. Dan jika pun perjuangan saya berakhir dalam sunyinya kematian, saya puas saya telah berjuang untuk hidup, dan perjuangan itu yg menjadikan saya pemenang. Setidaknya saya tidak mati konyol dalam keputus asaan. Saya mati, itu pasti, tapi saya mati dengan menang, karena saya telah berjuang untuk itu.

So, bagi siapapun yg saat ini sedang patah, bangkit! Kita diciptakan dengan berbagai fasilitas utk bertahan. Dan tidak hanya bertahan, kita harus jadi pemenang. Dan perjuangan itu yg menjadikan kita menang. Sikap tangguh, tidak mudah menyerah, gigih. Karena sesungguhnya seperti halnya saya, Anda juga memiliki the inner strength yg akan membuat Anda takjub karenanya. Inner strength yg siap datang saat diperlukan...seperti halnya si gadis India yg kehilangan ayahnya, seperti saya yg harus terpisah dri. Najwa.

U dont know how strong u are, until u have no other choice other than being strong.

Dan seperti kata si gadis India,

Sometimes its not about your size, its about the size of yr spirit which matters the most

Good night everyone. Doakan perjalanan saya esok hari. Menyusuri jalan kuala lumpur menuju airport. Seluruh barang bawaan ini harus selamat. No matter what! Anda, saya, kita tidak hanya harus survive. Kita pun harus MENANG! Itu harga mati. End of story...

Posted from Kuala Lumpur, Malaysia.

10.07.2014

NURUL KASYFITA

Tuesday 8 July 2014

Coming Home: dedicated to the GRADUATION PARTY and the days after

I posted this writing to mark my last full day in Mysore. I finished my two years of studying here and tomorrow i am ready to fly back home.

First of all, i would like to share that I regret to attend the one and only party i ever attended in Mysore. I was safe and sound in my nest, being in my own with books and life in colleges. However, i attended a GRADUATION PARTY which makes me exposed to foreigners, some people i have never been in contact with, in these two years.

As i believe, that as the same foreigners we should take care of each other, as we are the same here, we have no families, so we are all families. While I am always give the truest part of me, i never want to use others, and help them with nothing in return, people tend to take advantage of me. I never hope for romance, dating, flirting, as I am enough with myself. Two years i have been in my safe nest and i found my life is isolated but best to be that way.

Well, that party changed everything. Suddenly, people came to know about me. They sent message by my account, trying to offer what they said as FRIENDSHIP, or call me as SISTER in the beginning. As one kind and polite one, i believe what they said and i hoped that everyone is different and that foreigners are better than locals because they will take care of each other.

And, i turned out to be wrong. While i dont want anything from others, other than just a real friendship, it looks like friendship is not interesting if it doesnt involve romance or using others. Yes, short romance in other country. Enjoying the time, time pass, as by the end of this study, the couple will be separated by the passport color, and that will be the perfect reason, a sweet goodbye :-).

I helped people with genuine heart. When i go out with a friend, i never use his money to pay for me. I dont want to use others but pls dont use me as well. However, it is wrong by the way. People have their hidden agenda, and i am a perfect victim to be eaten, as I dont want to eat anyone. And of course, i ended up being the STUPID WOMAN, as one foreigner said to me a couple months ago.

This post is to say one by one, whatever i felt about how foreigners treat me here, after that graduation.

To the one in Tamil Nad. Thank u for talking with me, and stop as soon as u know my fact. That is really Allah way to stop u there. I am blessed by that.

To the one in pharmacy of jss college. It is not a reason to stop being friends with me just because i want to pay my own bill in a restaurant. And once again, if u dont want anything from me, other than friendship, u should take me that way. I dont want to use u anyway.

To the one whoever called me Jan. I am also blessed that u didnt take a step further. The way Allah stops u there, really really bless me.

To the one, M.Sc Computer Science, i really hope that everything that u have promised me but never come true will be back to u in Allah way. Allah way will never be wrong. I am nothing but true to u, but u saw me as the perfect foolish. So, anyway, thank u for giving me that lesson. Whatever u have done to me, it will not stop in me. There is a circle, a mechanism of returning. I remembered the whole promise u gave me, but very less that u make it true. I just offered u the real friendship in the beginning, but u successfully convert that. I will never say or pay u back, my prayer is with u. U have sister, mom, a daughter in future, they will be in the same position as mine. I will never know how Allah pay u back, but i believe it will happen. Because i never want to cheat anyone, i am cheated. But i believe, there will be a mechanism for that. Not in here, it must be in akheerat.

Last but not least, to the one who called me A SISTER in the begining.
In the beginning, i never offered u anything other than friendship, even u called me sister. I feel safe because i met u and u said u will never take relationship. So i thought this will the best friend. But again, it looks like a friendship is not interesting without romance. I tried to limit myself, because i simply dont want to get hurt anymore, once u are changed. And i am right. U changed. Whatever the fact that i had, it should not change the memory we have as a friend. But it is not like that for u. U easily changed yr words and promise. Thank u for throwing all the gifts i prepared for all of u, even i saved my money between my cancer treatment for that. I know, a friendship is not wonderful enough these days. The days when everything is connected to materialism. So even love should be displayed as gold. Something that i will never take.

So, this is it. My final post in this group. For others who doesnt know me, or never contact me, i deeply thank u for that. Its better that way. For all the committee of the party, it was a great successful party, but considering the hurt i got afterwards, i prefer to NEVER ATTENDED that party. I was so much safe and sound in my nest.

This is a coming home. I finished my quran reading here in India before i fly, as i planned. Along with the prayers for those who cheats others and for those whom are cheated. I am done. I have done my best to keep pure friendship with all of u. Even if that hurts me so. Just remember, for once in yr life, u will be in my position, whatever has happened, it will be back to u. Either to yr mom, yr sister, wife or future daughter.

And for me i am done. Life has been very hard for me, with all the disease, but i am not cheating others just to get my needs. With my own woman power, i crawl and do my best to keep myself alive. I finished my quran reading in India, along with my prayer to Allah to forgive me, and to accept me to come home. Even if the home is not to Indonesia, my duty has been fulfilled. Even if this homecoming, is homecoming to akheerat. I have no unfinished bussiness here in this world.

Life is not eternal. Why would we fight over a thousand rupees? Or we cheat others just because we want extra money? Why we cheat woman?  This is not immortal. We will all be coming home, the real home, where all our deeds are paid. So even if u lied, u cheated, someday, soon, it will be back. Afterall, i am just a polite woman who wants a true friendship. Which i never get. And i am done. May Allah continue and pays who deserves.

Last day in Mysore. Last post.

Nurul Kasyfita

Wednesday 2 July 2014

An Idiot Guide for A Woman Solo Traveller

Hey!

Its 11.33 pm in India. My eyes are as usual, hard to sleep, so I decided to write here. This is to mark that by next week, at this time, I will be in my midnight flight, catching Kuala Lumpur, Malaysia, from Bangalore. So, the writing tonight is about a journey, a travel, done by a woman, who travels alone, or, as Tripadvisor term called as SOLO.

Thats exactly me. I enjoyed travelling solo in most of my journey in India. Truly, I hve no fear of travelling by my own. I usually do it in order to listen to the INNER ME. Its easier to listen to the deepest voice in you, when u are all alone, travelling to a new place. Why? Because, if u stay where u are right now, u will have friends, people who knows u, right? So even if u stay alone like me, there still people who greets u in your neighbourhood. But, when u travel, solo, u will be all alone, and no one will know or greet u, this is when, u can listen to your inner piece. Thats what i do. Travelling solo.

Hmm..so far, I travelled to Tamil Nadu, and Kerala mostly. This is because these two states are the closest to Mysore and it has incredible view. I spent my birthday in 2012 in a waterfall in Kerala hairpin, and the second birthday in 2013, in a tiger reservation in Tamil Nadu. And, i of course travel solo. Like what i will be doing again, this time, next week.

As a woman, of course its not simple to travel solo. We have so many things to be prepared and to be awared in our journey. So, here are some tips or guide or whatever u name it, i call it as IDIOT GUIDE for a solo traveller woman. Here are some idiot tips from me.

One, place to stay
The first thing is, make sure that u have a place to stay in that new destination. This is what I do in every solo journey i took. I browse net, find some budget hotels, contact the manager by email, and finish the deal. Make sure that the room is reserved two or three days before the journey. Believe me, it is empowering to plan everything by yourself. Woman is a detail creature and to be able to plan and arrange it by yourself really give u a feeling that u can conquer the world.

Two, transportation
Plan how u will travel. If it is a bus or train, be ready of contact with new person. Of course, u may find good or bad person along the way. Come on, this is the adventure. It is deliberating u know. U will set your soul free, as woman is designed to have whatsoever COMFORT ZONE. When u travel solo, u crawl outside your comfort zone, and it is so much free inside. U are ready for any possibilities. It maybe good, it maybe bad, but its adventure. I suggest dont use a private rent car, come on, this is a journey, not a celebrity tour, so be casual, take a public transport, and enjoy the adrenalline!

Three, woman power!
Find other woman in your journey. Not man, ok. As I try to find seat in bus or train, i will try to find a woman with child, or a girl at my age, or even younger. DO NOT SIT BESIDE A MAN. Avoid it as much as u can, even how interesting that chance may be. Remember, we are travelling solo, dont invite crime, as we may not be strong enough to overcome it. Try to bond with other woman, that u just met along the way, make friends, smile, start a nice conversation. I always find a good friend along my way, even if she is only a small girl. Be light, dont be arrogant, try to bond with them. If u are a foreigner like me, its best to be bind with the local woman, as they will help u with language barrier.

Four, good music, good book
This is IMPORTANT. In case u can not find a good friend in your journey, be sure u hve a nice music to listen to, or a good book to read. I found my tab is the best i ever had. If i couldnt find anyone nice enough to bind with, i will just turn on my tab either for music, books, or just typing in blog like what i am doing now. It will give u some relaxing moment and u can dig into your deepest side. Many times, your best side comes when u are all alone.

Five, WEDDING RING
Haha, sounds funny, but it is so much necessary when u travel solo. Leave one ring in your finger, so it shows that u are not single, even if u are. This ring maybe the first block that will protect u from those bad men outside. By wearing this, they may think that u travel with your husband or fiancee, that will make them hesitate to approach u. Well, unless u travel solo to find a potential man, hmm, for that reason, i cant argue u. But, just remember that, its hard to find such a good man in a journey, so just put one ring there, and if a good man may approach to u, and u are sure he is good, u can always explain the fake wedding ring u are wearing ;-).
I had experience on this. When i walked alone in chinatown, Kuala Lumpur, i was followed by one man. Even i showed that ring he still followed me to know where my hotel is. I suddenly grabbed a tourist from Irlandia, a man, and pretended that he was my partner. Lucky, that man was also a good actor, and he pretended that we were together, until that man gone. So, be alert, ladies, always be aware of the potential danger that may come up in your journey.

Six, TRIPADVISOR
Yes, if u love travelling, its better to have an account in this site. I am now a senior contributor there and has many readers already. Being in tripadvisor will allow u to be in contact with other travellers and get the best tips. Moreover, like me, i can always promote myself to the hotel manager that if they give me a good sevice, i will write a nice review in tripadvisor. And guess what? I got so many discount by this action. The manager usually aware of the importance of this site and as i finished travelling, i will write there then invite the manager to my piece. Thats what i call as...the power of a writer!

Seven, DO NOT SHARE PRIVATE THING
Even if u need to make friends along the way, be alert not to share something private such as where your hotel is, or whether u travel solo or with partner. Even if u are talking to a woman. Remember, bad things may happen anywhere. So, even if u need to share a taxi to hotel for example, DO NOT STOP IN FRONT OF YOUR HOTEL. Find a public place near your hotel and stop there. Dont let the stranger know where u stay. Remember, u are a woman, and alone, so u should be aware of anything. Be friendly is ok, but be safe at the same time.

Eight, YOU
Yes, u. Enjoy yourself along the journey. It is time to have intimate quality time with yourself. Make a selfie pose by your mobile, shake your body a little as u listen to a good music by your earphone, the point is, enjoy yourself. Is it lonely? I found its not. I am telling u, in these two years, i spent my whole journey with no one but ME. Tired? Yes, sometimes with lugage and all. Boring? Hmm, not really, as i am easy to laugh, even with my own silly action. I found solo travelling is empowering. I found that i am more confident with myself after i travel solo. And for me, i will not stop travelling all by myself. Its fun, enjoyable and most of all, it sets my deepest soul to be free. Free as a bird who flies happily to the sky.

So, are u ready to explore yourself? No need friend, no need man, just u, yourself, is enough. Try it. Be the solo traveller. It is empowering, deliberating. Believe me, it is!

Mysore, 03.07.14

From a solo traveller woman who is...
Still in India.