Sunday 21 September 2014

Hope, like THE CROODS!

Hello everyone!

Its me again. Happy sunday there. Besok kita akan kembali berkutat dengan rutinitas senin, etc, yg membuat otak lelah, energi terkuras, dan well...living a life lah intinya. Tapi tentu kita tdk akan pernah tahu nikmatnya istrht jika kita tdk pernah kelelahan, bukan? Hehehe

Ammm...kali ini saya ingin menulis ttg THE CROODS, film tentang sebuah keluarga di zaman purba yg berusaha bertahan hidup di tengah kobdisi bumi yg sangat tdk stabil dan dikabarkan akan hancur. Saya meninton film ini di India dan msh teringat bagaimana monyet di film ini menyuarakan soundtrack kehancuran dengan suara TA TA TAAA, right? Hahaha, what a commedy!

Jika Anda berpikir THE CROODS hanyalah komedi, tdk bagi saya. Di film ini kita bisa melihat bagaimana manusia ttp berusaha bertahan hidup, tidak mati, meskipun keadaan bumi sdh sgt tdk stabil. Jika Anda ingat, Eve, si gadis badung dlm film ini, selalu menadahkan tangannya ke arah matahari, cahaya, dimana ia percaya, jika ia berjalan ke arah cahaya, WALK TO THE LIGHT, maka ia akan mencapai ESOK, REACHING TOMORROW. Meskipun apakah TOMORROW itu better than TODAY, msh belum jelas, tapi EVE tidak pernah kehilangan harapan bahwa TOMORROW itu masa depan. Tomorrow itu awal baru, dan pasti lebih baik.

So, itu sama dengan kita, people. Kita tdk semestinya kehilangan harapan, atau berhenti, atau tidak ingin mencoba lagi, apalgi berpikir bunuh diri. Ouch, thats not a human being. Either saat ini Anda tengah dipusingkan dg masalah keuangan, mslh keluarga, penyakit maybe, atau skripsi yg tak kunjung tuntas, jodoh yg belum dtg, come on, hidup ini punya cukup banyak masalah memang, yg kdg menghempaskan kita dg tdk adilnya. U name it, mslh selalu ada. So, tengadahkan tangan ke arah cahaya, saudara saudara. Walk through the light, dan meskipun masa depan cerah itu belum pasti kpn dtgnya, setdknya dengan tetap berjalan, kita tdk akan tergilas masa, kita tdk akan ttp berada dlm kegelapan bukan? Krn kita terus berjalan, meskipun terowongan gelap ini belum tahu kapan dan dumana ujungnya, KEEP WALKING, PEOPLE. Sebuah terowongan yg gelap, apakah itu berbentuk tekanan keuangan, mslh keluarga, penyakit, skripsi, study, karier, tentu akan berujung. Jika Anda merasa hidup Anda begitu gelap saat ini, dan seakan tdk ada cahaya yg bisa menuntun Anda menuju ujung terowongan, come on, pejamkan mata Anda sejenak, lalu bukalah, true, yg terlihat hanya gelap, pekat, namun percayalah, Anda akan beradaptasi, hingga dlm gelap pun, akhirnya mata Anda terbiasa dan bahkan bisa melihat dlm gelap. Yg penting, apapun itu, DONT GIVE UP, DONT STOP, KEEP WALKING, karena terowongan tdk akan memendek hanya karena Anda menangis, remuk, lalu berkata I CAN NOT DO THIS ANYMORE. Berhenti maka Anda akan mati konyol di dalam kegelapan itu. Terus bergerak, berusaha, maka meski ujung terowongan itu belum pasti, dengan ttp bergerak Anda baru saja memastikan sesuatu, U ARE MOVING TO THE END. Anda sedang menuju ujung terowongan dimana mungkin Anda baru melihat secercah cahaya awalnya, yg hanya samar samar, namun karena Anda bergerak, maka cahaya itu akan membesar, lalu akhirnya GREAT, U ARE OUT OF THE DARKNESS. Anda telah berhasil melewati satu fase dlm hidup dan menjadi pemenangnya. Bahkan meskipun akhirnya Anda ditakdirkan meninggal sebelum terowongan itu berakhir, setidaknya perjalanan yg Anda lakukan telah membawa Anda mendekati ujung terowongan.

Thats what i do everyday. Saya belun tahu kapan kegelapan terowongan saya berakhir, namun, segala puji bagi Allah, saya tercipta dg daya juang yg lumayan tinggi. Kdg memang saya menangis dan merasa tdk bisa melanjutkan lgi hidup saya yg hampa krn hidup terpisah dg anak yg saya kandung selama 9 bln, tapi saat air mata meleleh di pembaringan, setelah seluruh kegiatan MENJEMPUT RIZKI itu selesai, saya selalu bisa tidur pulas, lalu saat matahari terbit kembali esok hari, saya berbisik lagi, ITS TOMORROW, ANOTHER DAY, I WILL KEEP WALKING THROUGH THIS DARKNESS,  AND FINALLY I WILL REACH THE END. Saya selalu percaya, entah kapan, cahaya itu akan dtg dalam terowongan saya. Kerinduan akan anak ini akan berbalas, hinaan akan berubah menjadi integritas, semua yg lemah dari diri saya, justru akan menjdi my inner strength.

Saya tdk berkata hidup saya paling berat, tentu ada banyak lagi yg lebih berat bebannya dari saya. Namun, Anda tentu bisa menilai pula, hidup saya juga tdk ringan. Dua thn saya mengasingkan diri di India, menimba ilmu di tengah galaunya pikiran saya terpisah dri anak saya sendiri. Lalu saat ini saya hrs berjuang menghidupi diri dengan kebijakan gaji yg disesuaikan pasca sekolah dan perjuangan menemui anak meskipun itu hanya 15 menit saja. Saya harus berjuang agar gaji saya cukup untuk biaya hidup saya dan saya msh bisa menemui anak saya, meskipun saya harus wara wiri dari satu tempat ke tempat lain. Satu yg pasti, saya tdk akan pernah meminta apapun dri siapapun, kecuali kesempatan utk bekerja mencari uang tambahan dengan jalan halal. So, jadilah saya bekerja dari jam 7.30 pagi hingga jam 9 mlm. Lelah? Wuih, pastinya. Tapi apa jika saya remuk, hancur, menangis, apakah kegelapan ini akan sirna? Tidak. Saya hrs bangkit, berjuang, fight for the right to live! Berjuang, untuk hak ttp hidup.

So, dont give up, people. Matahari akan kembali esok hari, dengan harapan baru, dengan awal baru, dan kita harus ttp melangkah, untuk secercah cahaya di ujung sana. Esok itu pasti datang. Cahaya itu akan muncul. Dont worry about it. Keep walking, walking to the light, and finally, we will reach tomorrow. The future. The better future. Sure!

Selamat berjuang esok Senin, readers. Untuk saya, kelas saya dimulai jam 7.30 pagi kontinyu hingga jam 1 siang. Lalu, saya akan memacu motor saya menuju sekolah Najwa, memberinya makan, lalu jam 2 saya kembali memacu motor saya ke sungai kapih, sekitar jam 4 30 saya ada privat kimia, dan jam 7 mlm saya akan mengajar di kursus. Dan seperti biasa, saya akan berpuasa. Hingga saya baru bisa makan setelah jam 9. Menyerahkah saya? NO WAY! Saya akan ttp melompat krn saya percaya awan asa itu di atas sana, saya akan menengadahkan tangan pada cahaya, dan...segelap apapun itu, saat ini saya sdg berjalan menyusuri terowongan saya. Dan saya pasti sedang bergerak menuju ujungnya. Pasti esok, saya akan melihat cahaya. Dan...saya tidak akan menyerah, saya hanya punya satu opsi

MENJADI PEMENANGNYA!

Samarinda, 21.09.2014

NURUL KASYFITA

Tuesday 2 September 2014

A skill to pay for the bill!

Hey! Happy wednesday everyone!

Its me again, dg tulisan tulisan saya. Well, how r u? How is life? Msh suck? Hegehe, but its definitely better than the death, right? ;-)

Well well well, saat ini saya sedang di ruang tunggu bandara yg super keren, Sepinggan. Sebenarnya sih namanya tdk hanya sepinggan, tapi sdh enak di lidah itu nama yah, jadi meskipun ada nama baru, i prefer to say it SEPINGGAN.

Tepat 53 hari saya mendarat di sini, eh, hari ini ditakdirkan Allah berangkat lgi, meskipun bukan tujuan internasional. Cuma ke Batam. Saya, luckily dimunta utk memotivasi mahasiswa baru disebuah universitas agar lebih termotivasi belajar, haha, motivator nih eike ;-). Yah, belum sekelas Marshanda sih, apalagi suhu motivator indonesia, pak Mario Teguh hehehe. Tapi, yah, setidaknya ini suatu pengalaman.

Jujur, saat ini saya sedang berjuang keras utk tetap survive. Sepulang sekolah dg beasiswa yg tdk banyak, saya disambut dengan kebijakan hanya menerima gaji pokok selama 2.5 thn ke depan hik. Ini akibat keterlambatan penerbitan surat izin belajar saya sehingga pemotongan gaji ini baru saya rasakan dampaknya setelah saya selesai sekolah. Yah, dengan 1.7 juta saya hrs survive tuh. Bayangin aja, sewa kamar kos saya aja sdh 700rb, how can i survive di samarinda dg 1jt sebulan? How, how, how? Hehehe.

Ya jadilah saya kutu loncat. Nomaden, berpindah kesana kemari dlm sehari. Mencari uang tambahan lah agar saya bisa tetap menabung. Saya kan wanita rajin, rendah hati, tidak sombong dan rajin menabung hehehe. Intinya cari tambahan lah. Itu gaji kan sdh dari ketentuan negara, so ya saya yg musti kreatif bgmana spy bisa tetap hidup dan tentunya bisa menabung.

Saya saat ini mengajar di kursus bhs inggris. Selain itu, saya mengajar privat ke rumah rumah. Tidak hanya itu, saya juga menerima jasa translate jurnal, text book, dan abstrak skripsi. Sibuk yah, iyaaahhh, namanya juga nyari uang. Katanya kan kita harus kicking the ass to get the life. Ingat, kicking ass lho, bukan kissing it. So, setiap hari Anda akan melihat saya wara wiri di jalanan samarinda. Lengkap dengan ransel tentunya.

Intinya sih tulisan saya ini tulisan iseng menunggu pesawat hehe. Cuma karena besok insya Allah dipercaya memotivasi, maka saya ingin memotivasi juga di tulisan ini. Sekarang saya cuma ingin berbagi, bahwa masa muda Anda baik sbg mhswa atau pelajar saat ini, Anda haru berjuang untuk memperoleh SKILL. Kenapa? Karena skill itu yg akan digunakan untuk membayar tagihan, alias BILL hehehe. Jika Anda sdh berhasil mengatasi serangan si tagihan, baik itu listrik, air, sewa rumah, bensin, makanan, intinya basic needs lah. Naah, cuma namanya manusia, pasti ingin yg lebih. Tidak hanya bill, manusia juga mungkin ingin WHEEL, alias kendaraan ya mobil, motor, etc. Sebelum itu, mungkin masih ingin HEEL, alias sepatu atau pakaian lah intinya. Hehehe. Kalau saya sih intinya masih bekerja utk bill itu, belum bisa berpikir untuk bermimpi merasakan kemewahan. Tapi, ya itulah kan inti hidup. Berapa pun yg kita punya bukankaj apa yg masuk ke mulut kita dan keluar dengan sukses keesokan pagi di kamar kecil itu, yg merupakan rejeki utama kita? 

So, sewaktu saya masih muda, saya sibuk menuntut ilmu, bahkan hingga saat ini. Meskipun skill yang terpakai bukan semua yg saya pelajari di sekolah, namun setidaknya saya bisa survive dengan skill saya, mengajar. Bahkan berkat skill saya menulis, ada beberapa pekerjaan yg bisa saya selesaikan semisal menterjemahkan. So, lets get the skill so u can pay the bill, gain heels, and if u could, buying a wheel!

Maka here i am readers, menulis untuk Anda. Besok saya akan memotivasi beberapa mahasiswa baru untuk ttp semangat menjadi pengajar. Bagaimana menjadi pengajar yg tdk hanya mengajar, namun juga menginspirasi. Bagaimana menjadi pribadi tangguh, bermental juara dan tidak menerima opsi apapun selain menang! Itu yang akan saya lakukan besok. Dan itu salah satu skill saya to pay for my bill. Saya belum punya cukup untuk memiliki Heels, ataupun bermimpi menaiki Wheels, namun saya punya diri saya sendiri, dan well, thats sufficient! 

Satu yg saya tekankan, pada siapapun yg saya temui, seperti saat kemarin saya mengajar TOEFL preparation, para audiens saya berkata bahwa mereka hanya mengerti bahasa Inggris namun tidak mampu membahasakannya, saya berkata THATS WHAT U THINK OF U! Jangan menerima diri sebagai kualitas kelas dua, bukan sombong, not arrogant, but confident. Percaya bahwa masing masing kita tercipta sebagai juara! So, jangan pernah menerima jika otak Anda cukup rendah hati dan mengatakan Anda just good enough. U are not just good enough, u are EXCELLENT!

Bagi saya, setiap kelas yang saya ajar adalah konser. Saya menyiapkan diri saya bukan hanya sebagai pengajar, tapi juga entertainer, penginspirasi. Sebagai pengajar, setiap kelas adalah sebuah panggung, dengan media belajar sebagai alat musik saya. Sehingga setiap saya mengajar, satu yang saya rasakan, saya berENERGI dan membagikan energi itu. Thats my skill dan yang ternyata bisa to pay for the bill hehehe.

Alright readers. Sdh jam 9. I'd better going to bed. Tomorrow will be a long day for me. Teaching, and go back to Samarinda. Have a great night everyone!

Batam, 03.09.2014

Nurul Kasyfita