Friday 22 June 2018

MY HAJJ TRIP STORY: ONE STEP CLOSER

Jika Anda baru membaca postingan saya yang ini, maka postingan hajj story sebelumnya yang bercerita tentang perjalanan kami memilih agen yang mengurusi perjalanan haji kami ada disini. Di story yang kali ini saya akan bercerita tentang bagaimana kami memulai step selanjutnya, yaitu HAJJ VISA. 

Untuk visa haji ini sendiri, ada banyak petualangan yang saya temukan hehe. Pertama, saya adalah customer unik dengan level kecerewetan luar biasa. Saya tidak akan berhenti until I got satisfied. Jadi agen yang mengurusi saya ini terus terang pasti LELAH dengan seluruh email dan pertanyaan detil saya. Plus, saya ini argumentatif orangnya, tidak akan menerima dengan alasan mereka, saya pasti akan cari cara untuk menyanggah, to get the best deal lah. Wajar kan uang itu tidak tumbuh di pohon yang tinggal kita goyang turun sendiri hehe. I work SUPER HARD (lebay) for my money, so wajar kalau saya harus tahu kemana uang saya akan digunakan oleh travel yang mengurusi perjalanan saya. Ok here is the story: 

1. (EARLY) RETURN FLIGHT
Yep, ini juga cukup menguras waktu meski saya hanya berurusan dengan travel ini via email, tapi teteup lah ya waktu yang kita invest untuk nulis atau nge jawab email itu EXPENSIVE. So, saya dan RC (my husband) harus pulang lebih dulu karena pekerjaan kami. Unfortunately, ini travel (kayaknya) belum pernah ngurusi jamaah yang ingin pulang duluan seperti kami berdua ini, dan well, it looks like memang CUMA KAMI BERDUA yang hendak pulang duluan. Jadi mulailah di charge extra. Awalnya cuma 120$ yang menurut kami, well, that is great. Kami bayar, dan we think it's done. 2 minggu setelah pembayaran, saya dihubungi lagi katanya harga booking tiket melambung sehingga bayarnya  harus 595 $ which is kami harus add another 475$. Mulai betanduk saya. Saya argue mereka dengan bilang "kalian itu nge rubah harga lho, kita customer kan sudah ok dari 2 minggu lalu, kenapa tidak di booking kan?". Lalu mereka beralasan lagi saat itu regulasi belum bisa membooking (whaaattt) dan beralasan lagi kenapa mahal karena ada domestic flight dari Madinah ke Riyadh saat itu sehingga kami tak perlu naik bis seperti jamaah lain dan bisa maksimal waktu di Madinah. Selain itu, yaaa tentu saja alasan seperti kalian ini booking individual, gak booking secara group jadi harganya beda. Fine, kami bayar lah itu 475$ sisanya. 
Selesai? Nope. Seminggu setelah itu saya dihubungi lagi. Itu flightnya gak ada yang tanggal 31 Agustus harus tanggal 27 yang berarti kami cuma SEMALAM di Madinah (whaaattt). Sudah bayar mahal eh gak bisa banyak stay di Madinahnya. Sedih lah kami. But as I said, saya ini orangnya pantang menyerah. Saya email lagi mereka dan bilang "I trust your expertise skill in this". Eh akhirnya OK kami pulang tanggal 31 Agustus which means kami sempat 5 malam di Madinah (yay). Then, another problem happened. Saya dihubungi lagi katanya gak bisa exit dari Riyadh karena kami on hajj visa sedangkan yang exit dari Riyadh cuma yang umroh (asem). Disini saya "semprot" lagi mereka. "Bukannya kalian itu travel, mestinya mikir dong, ini kan perjalanan haji bukan umroh, kenapa dibookingkan lewat kota yang mana visa haji akan bermasalah?". Mereka apologise lalu bilang akan dibookingkan exit from Jeddah (seperti halnya kami entering Saudi juga dari Jeddah), so aman lah. Tapi gak ada tanggal 31 Agustus, jadi harus leaving Madinah tanggal 30. Fine lah, hilang lagi semalam di Madinah, tapi itu jauh lebih baik ketimbang ketahan di negara orang gak bisa exit karena visa. Eh, terus bilang lagi travelnya harus leaving Madinah 16 jam sebelumnya lho ya kan kalian naik bis ke Jeddah. Naaaah disini saya sudah jadi naga. Saya sembur dengan api kemarahan saya hahahaha. Saya bilang "I paid for one domestic flight for that extra charge, if you take that domestic flight away from us, please return our money". Terdiam lah si travel hahaha lalu bilang ok, ok akan tetap di book domestic flight dari Madinah ke Jeddah jadi gak usah naik bis. Mereka juga masih sempat menawarkan exit dari Riyadh dengan iming iming bisa dapat semalam lagi di Madinah, dan mencoba bilang mereka sudah nanya ke konsulat Arab Saudi di Auckland, tapi saya gak mau take a risk. Iya elu bilang dijamin bla bla lah entar kalau ada apa apa di Riyadh bukannya kami berdua yang harus nanggung. So, finally, argument yg ini beres. Kami akan leaving Madinah by domestic flight sore jam 5 ke Jeddah dan terbang dari Jeddah ke Colombo, Srilanka, jam 10 malam. Finally, done. 

2. SURAT KETERANGAN MUSLIM
Whoa ini another story. Sebagai kelengkapan syarat visa harus ada surat keterangan muslim. Ini sebenarnay gak susyah kalau apartment kami dekat masjid atau kami tergabung sebagai pengurus masjid di Auckland. Lah, kami berdua ini bekerja full time, bahkan my husband itu kerjanya 6 days a week. Saya yang punya waktu ini buta tentang Auckland. Akhirnya saya meng email penghulu kami yang dulu menikahkan kami. Beliau bilang, ok, akan diurus. Lamaaa email saya tidak berbalas, mulai kasak kusuk lagi saya nanya. Akhirnya apa? Email saya malah di forward ke imam yang lain. Nah imam yang ini lain lagi. Setelah kami submit scan copy paspor ya elah lamaaa gak neg balas, sementara waktu kami cuma dua minggu untuk melengkapi semua persyaratan dokumen itu. Akhirnya, suami saya telpon ke beliau yang alhamdulillah dijawab (karena sebelumnya baik saya maupun suami saya telpon selalu masuk voicemail). Dan beliau bilang suratnya ready by tonight, alhamdulillah. Terus terang saya agak keder dengan surat keterangan muslim ini dan kalau saja berangkat dari Indonesia tidak akan diperlukan yang ini. Jadi kayak ngurus surat yang (I think unncessary) tapi harus diurus hahaha. Selain itu, karena suami saya bule kulit putih dengan nama belakang Church dan saya WNI yang student di luar negeri itu bikin mereka angkat alis dan mikir "ni dua orang beneran muslim?" hahaha. Anyway, semoga malam ini tu surat kelar jadi kami bisa move forward ke step selanjutnya. Amiin. 

3. VAKSIN
Kalau yang ini sama kayaknya dengan di Indonesia. Bedanya disini vaksin itu dimulai dari travel doctor namanya. Jadi kalau ada orang NZ yang hendak travel mereka akan menemui dokter umum (GP namanya) lalu dari GP ini akan mengirim ke travel doctor yang langsung nge buka website negara yang akan kita kunjungi. Lalu mereka akan kasih warning penyakit apa saja yang umumnya ada di negara itu. Saya juga diberi booklet tentang what to do while you travel dan tentunya vaksin yang direkomendasikan. Saya harusnya vaksin hepatitis A, typhoid, tetanus, flu dan meningitis. Tapi karena yang diminta dari kedutaan Saudi cuma flu dengan meningitis saya cuma vaksin itu saja, soalnya dua vaksin yang lain mahal boo hahaha, dan itu tidak ditanggung asuransi. Biaya ketemu travel doctornya pun lumayan nyekik, 60 dollar cuma konsultasi doang, 600 ribu itu biaya hidup saya sebulan saat jadi anak kos hahaha. Terus biaya vaksinnya 154 dollar belum obat yang dianjurkan dibawa itu juga not on insurance. Buanyak pokoknya! Hehehe nyengir kuda kemarin ngeliat gaji 1,300$ itu tinggal 300$ setelah bayar rent dan semua biaya vaksin ini hehehe. Sudahlah, besok kerja lagi. Kita juga diminta menyediakan proof of vaccination yang distempel medical centre nya. Dan untuk saya semuanya done by University of Auckland Health Centre. 

4. HAJJ CLASS
Di luar dugaan saya, hajj class nya ternyata banyak sekali sampai 7 kali. Ini kelas 1,5 jam isinya ya tentang apa saja yang akan dihadapi dalam perjalanan haji. Minggu ini kami akan membicarakan hajj introduction, purity, salat in Haram. Menarik karena manasiknya akan dalam Bahasa Inggris dan saya bisa ketemu jamaah yang lain. Tapi saya masih khawatir dengan knowledge imamnya hahaha, tapi yang jelas sih pastinya lebih pintar dari saya hehehe. Pengalaman soalnya saat shalat Iedul Fitri di Auckland kok beda dengan yang di Indonesia, tapi sangka baik saja dengan bilang "pasti imamnya gak bego mimpin shalat Ied salah, pasti saya yang bego jadi gak tahu kalau ada shalat Ied model begitu" hehe. But anyway, saya juga belajar lah, supaya gak buta nerima pelajaran. Setidaknya tahu apa yang harus dilakukan disana. Plus, saya sudah niat hendak make additional umrah karena hotel kami dekat sekali dengan meeqat, jadi bisa additional umrah, insya Allah. 

Dan finally, dokumen aplikasi visa haji kami siap di folder ini, cuma tinggal nunggu surat keterangan muslim dari masjid itu, semua sudah lengkap alhamdulillah. Air mata saya menetes tadi pagi saat memasukkan semua dokumen ini. Ajaib saja rasanya bagaimana dulu saya bayar kos 750 ribu rupiah saja mabok, sekarang Ditakdirkan Allah sedang mempersiapkan perjalanan haji. Dan rasanya emosional sekali melihat foto saya, foto suami, paspor kami yang berbeda warna dan New Zealand marriage certificate itu yang menyatukan nama kami berdua. Can you imagine semua cerita ini terjadi di luar negeri? Can you imagine anak kos jalan Pramuka Samarinda itu kini sedang mempersiapkan perjalanan haji? Can you believe ia yang di tahun 2012 itu dihina banyak orang karena rumah tangganya yang hancur lebur itu kini sudah menikah lagi dengan lelaki yang membuatnya sangat happy dan mereka akan "kind of berbulan madu" dalam perjalanan haji ini? Can you believe that? 



Well, I guess when you believe, miracle happens. That's it ;-)

Semoga bermanfaat!

Auckland, 23 Juni 2018

-Mrs. Church (that is abou to go to Makkah)-