Tuesday 2 September 2014

A skill to pay for the bill!

Hey! Happy wednesday everyone!

Its me again, dg tulisan tulisan saya. Well, how r u? How is life? Msh suck? Hegehe, but its definitely better than the death, right? ;-)

Well well well, saat ini saya sedang di ruang tunggu bandara yg super keren, Sepinggan. Sebenarnya sih namanya tdk hanya sepinggan, tapi sdh enak di lidah itu nama yah, jadi meskipun ada nama baru, i prefer to say it SEPINGGAN.

Tepat 53 hari saya mendarat di sini, eh, hari ini ditakdirkan Allah berangkat lgi, meskipun bukan tujuan internasional. Cuma ke Batam. Saya, luckily dimunta utk memotivasi mahasiswa baru disebuah universitas agar lebih termotivasi belajar, haha, motivator nih eike ;-). Yah, belum sekelas Marshanda sih, apalagi suhu motivator indonesia, pak Mario Teguh hehehe. Tapi, yah, setidaknya ini suatu pengalaman.

Jujur, saat ini saya sedang berjuang keras utk tetap survive. Sepulang sekolah dg beasiswa yg tdk banyak, saya disambut dengan kebijakan hanya menerima gaji pokok selama 2.5 thn ke depan hik. Ini akibat keterlambatan penerbitan surat izin belajar saya sehingga pemotongan gaji ini baru saya rasakan dampaknya setelah saya selesai sekolah. Yah, dengan 1.7 juta saya hrs survive tuh. Bayangin aja, sewa kamar kos saya aja sdh 700rb, how can i survive di samarinda dg 1jt sebulan? How, how, how? Hehehe.

Ya jadilah saya kutu loncat. Nomaden, berpindah kesana kemari dlm sehari. Mencari uang tambahan lah agar saya bisa tetap menabung. Saya kan wanita rajin, rendah hati, tidak sombong dan rajin menabung hehehe. Intinya cari tambahan lah. Itu gaji kan sdh dari ketentuan negara, so ya saya yg musti kreatif bgmana spy bisa tetap hidup dan tentunya bisa menabung.

Saya saat ini mengajar di kursus bhs inggris. Selain itu, saya mengajar privat ke rumah rumah. Tidak hanya itu, saya juga menerima jasa translate jurnal, text book, dan abstrak skripsi. Sibuk yah, iyaaahhh, namanya juga nyari uang. Katanya kan kita harus kicking the ass to get the life. Ingat, kicking ass lho, bukan kissing it. So, setiap hari Anda akan melihat saya wara wiri di jalanan samarinda. Lengkap dengan ransel tentunya.

Intinya sih tulisan saya ini tulisan iseng menunggu pesawat hehe. Cuma karena besok insya Allah dipercaya memotivasi, maka saya ingin memotivasi juga di tulisan ini. Sekarang saya cuma ingin berbagi, bahwa masa muda Anda baik sbg mhswa atau pelajar saat ini, Anda haru berjuang untuk memperoleh SKILL. Kenapa? Karena skill itu yg akan digunakan untuk membayar tagihan, alias BILL hehehe. Jika Anda sdh berhasil mengatasi serangan si tagihan, baik itu listrik, air, sewa rumah, bensin, makanan, intinya basic needs lah. Naah, cuma namanya manusia, pasti ingin yg lebih. Tidak hanya bill, manusia juga mungkin ingin WHEEL, alias kendaraan ya mobil, motor, etc. Sebelum itu, mungkin masih ingin HEEL, alias sepatu atau pakaian lah intinya. Hehehe. Kalau saya sih intinya masih bekerja utk bill itu, belum bisa berpikir untuk bermimpi merasakan kemewahan. Tapi, ya itulah kan inti hidup. Berapa pun yg kita punya bukankaj apa yg masuk ke mulut kita dan keluar dengan sukses keesokan pagi di kamar kecil itu, yg merupakan rejeki utama kita? 

So, sewaktu saya masih muda, saya sibuk menuntut ilmu, bahkan hingga saat ini. Meskipun skill yang terpakai bukan semua yg saya pelajari di sekolah, namun setidaknya saya bisa survive dengan skill saya, mengajar. Bahkan berkat skill saya menulis, ada beberapa pekerjaan yg bisa saya selesaikan semisal menterjemahkan. So, lets get the skill so u can pay the bill, gain heels, and if u could, buying a wheel!

Maka here i am readers, menulis untuk Anda. Besok saya akan memotivasi beberapa mahasiswa baru untuk ttp semangat menjadi pengajar. Bagaimana menjadi pengajar yg tdk hanya mengajar, namun juga menginspirasi. Bagaimana menjadi pribadi tangguh, bermental juara dan tidak menerima opsi apapun selain menang! Itu yang akan saya lakukan besok. Dan itu salah satu skill saya to pay for my bill. Saya belum punya cukup untuk memiliki Heels, ataupun bermimpi menaiki Wheels, namun saya punya diri saya sendiri, dan well, thats sufficient! 

Satu yg saya tekankan, pada siapapun yg saya temui, seperti saat kemarin saya mengajar TOEFL preparation, para audiens saya berkata bahwa mereka hanya mengerti bahasa Inggris namun tidak mampu membahasakannya, saya berkata THATS WHAT U THINK OF U! Jangan menerima diri sebagai kualitas kelas dua, bukan sombong, not arrogant, but confident. Percaya bahwa masing masing kita tercipta sebagai juara! So, jangan pernah menerima jika otak Anda cukup rendah hati dan mengatakan Anda just good enough. U are not just good enough, u are EXCELLENT!

Bagi saya, setiap kelas yang saya ajar adalah konser. Saya menyiapkan diri saya bukan hanya sebagai pengajar, tapi juga entertainer, penginspirasi. Sebagai pengajar, setiap kelas adalah sebuah panggung, dengan media belajar sebagai alat musik saya. Sehingga setiap saya mengajar, satu yang saya rasakan, saya berENERGI dan membagikan energi itu. Thats my skill dan yang ternyata bisa to pay for the bill hehehe.

Alright readers. Sdh jam 9. I'd better going to bed. Tomorrow will be a long day for me. Teaching, and go back to Samarinda. Have a great night everyone!

Batam, 03.09.2014

Nurul Kasyfita

No comments:

Post a Comment