Saturday 18 June 2016

MY TOP FIVE OF TWO WEEKS


Hey there.
Ini saya lagi nih dengan postingan konyol saya heheh. Anyway, biasanya postingan ini saya posting tiap minggu tapi berhubung minggu lalu lumayan sibuk karena sudah mulai ada reading list dari education, jadilah saya lumayan stuck dan tidak menulis. So, here I am, hari ini saya putuskan menulis untuk hal baik yang terjadi selama dua minggu ini hehe. Apologized for combining two weeks hehehe.
Ini sebenarnya hanya bagian dari terapi depresi saya. saya di rekomendasikan dokter untuk menulis dan lebih banyak merasa positif. Yeah, siapa pun pasti tidak menyangkal bahwa hidup tu emang berat, gak ada hidup yg ringan hehe. Tapi dengan terus menggerutu toh juga tidak menyelesaikan masalah, jadi memang no way selain think positively and be happy of what you’ve got.
Ok, here are some of the things that I am grateful this two weeks:

One, my biopsy insurance: approved!
Hal baik yang terjadi sejak minggu lalu adalah perjuangan saya di asuransi berhasil. Saya sedang berusaha agar biopsy saya ditanggung oleh asuransi karena OMG itu mahal banget. Hampir 12 juta rupiah kalau di uang kita hehe dimana coba punya uang sebanyak itu. Dan alhamdulillah, saya dapat jawaban, permohonan saya di aprove, yang berarti saya tinggal datang, jalani pemeriksaan dan semua akan dibayar oleh asuransi. Itulah kenyamanan hidup di NZ menurut saya. Meski saya hanya student disini, dengan uang asuransi yang keci Cuma 500 dollar setahun, saya sudah dapat banyak benefit. Sejak saya kena depresi, lalu menjalani mammogram dan kini biopsy, dengan dokter ahli dan alat-alat canggih yang saya aja baru lihat saat ini, itu semua berkah. Saya merasa bersyukur dengan fasilitas ini dan merasa sangat diuntungkan meski saya hanya mahasiswa disini. Tapi NZ dan sistem kesehatannya benar-benar memperhatikan saya. Alhamdulillah. Akhirnya saya sudah didaftar untuk ikut biopsy hari Rabu minggu depan ini. Sedikit menakutkan, tapi well, I think I will get over it. Sebuah petualangan medis lagi yang bisa saya jalani di NZ, iya kan?

Two, my immigration visa: approved!
Yang kedua yang paling membahagiakan adalah visa saya yang di approve oleh imigrasi NZ. Terus terang ini adalah hal yang cukup mengkhawatirkan karena dengan PhD major saya yang berubah, otomatis izin tinggal atau visa juga berubah. Namun, I do see bahwa di lembaran visa saya itu tulisannya TO DO A PHD STUDY IN THE UNIVERSITY OF AUCKLAND, AUCKLAND. Jadi berdasar asumsi awam saya, saya tidak perlu apply visa lagi karena toh nama universitasnya sama, hanya jurusannya yang berubah. But you know, rule is rule. Yang perlu saya lakukan adalah mencari celah supaya saya bisa pass through. Dan itu yang saya lakukan, exactly. Saya tidak melakukan crime, saya hanya seorang mahasiswa yang memohon agar bisa mempertahankan visa. Cuma itu, toh nothing to lose untuk memohon. Begitulah pikiran saya. Meskipun hampir semua orang di International Office meragukan bahwa imigrasi bisa dilobby dengan surat sederhana saya, tapi you know me, saya keras kepala dan tidak ragu untuk mencoba. Dan itu yang saya lakukan, saya menulis surat, melengkapi dokumen yang mungkin mereka perlukan sebagai bahan pertimbangan, dan menuliskan alasan kenapa mereka bisa menolong saya dengan memperbolehkan izin visa saya. Uang yang harus saya bayar dengan di cancel nya visa yang sudah di approve dari Indonesia itu. Saya sudah di approve dari Jakarta bisa tinggal di NZ selama full 4 tahun. Tidak semua mahasiswa disni bisa dapat full 4 tahun, banyak yang terpaksa harus bayar lagi per tahun. Dan itu tidak murah, sekitar 250 dollar atau 2 juta lima ratus an setahun, lumayan kan ya hehehe. Nah uang itu yang sedang saya berusaha saya selamatkan. Toh, beassiwanya gak berubah, universitasnya gak berubah, Cuma jurusan yang berubah. Dan alhamdulillah, meski surat saya sederhana banget, imigrasi NZ mengabulkan permohonan saya dan saya bisa mempertahankan visa 4 tahun yang say abawa dari Indonesia. Alhamdulillah, benar benar sujud syukur akan barokah ini.

Three, my student recipe: WIN!
Hehe ini tu pengalaman tidak terduga di NZ. Awalnya pas saya kasak kusuk mengurus supaya visa tidak bayar itu, akhirnya saya bolak balik ke International Office. Dan disana lah saya lihat pengumuman tentang lomba student recipe. Terus saya mikir, menarik juga nih. Apalagi hadiahnya lumayan, alat alat masak gitu. Juara tiga bakal dapat rice cooker, juara 2 dapat slow cooker dan juara 1 dapat frying pan listrik. Lumyaaan, tapi ya gak ngarep juga sih. Pasti yang liat pengumuman ini kan bukan Cuma saya aja hehehe jdi ya sudahlah, nothing to lose, saya mulai nulis resep.
Awalnya saya nulis resep caramellized chicken atau ayam karamel, biasalaah bumbu biasa. Terus saya ingat resep saya yang saya adaptasi dari gobi di India. Gobi itu kembang kol yang dikasih tepung lalu dioseng dengan saos tomat ala manchurian. Karena saya tidak tahu cara buat saos manchuriannya ya jadilah saya adaptasi kembang kol nya saja. Saya kasih nama lah crispy cauliflower. Idenya sih biasa aja, Cuma kembang kol dipotong potong gitu terus diuleni telur, tepung, bumbu kaldu ayam, bawang putih bubuk, merica, ma garam, terus digoreng deh, udah gitu doang. Tapiii promosi saya doong yang kereen hehehe. Di awalnya saya kasih propaganda dulu hehehe. Saya tulis di awal IF YOU THINK CAULIFLOWE CAN ONLY BE STIR FRIED, THINK AGAIN. THIS RECIPE WILL HELP YOU TO PREPARE AN EASY DISH. CRISPY CAULIFLOWER, GREAT AS DISH, NYAM AS SNACK. Coba, keren kaan prolog sayaaa hehehe.
Dan yay, saya menang saudara saudara. Resep saya itu menang ya Allah, rejeki mahasiswa mah gak kemana. Coba kalau saya gak ngurus visa, gak akan saya ke international office. Terus juga gak akan saya liat tu pengumuman, iya kan. Jadi semuanya itu memang sudah diatur Allah Azza Wa Jalla. Akhirnya, menanglah saya slow cooker itu, meski saya belum tahu bakal masak apa. Tapi sudahlah, yang penting mah menang ya kan hehehe rejeki mahasiswa alhamdulillaaahhh.
Dan akhirnya saya mengambil hadiah itu dan di foto oleh si panitia bersama slow cooker saya. yay, benar-benar gak nyangkaaaa.


Four, doctoral skill program
Ini program yang memang disediakan untuk para calon PhD di University of Auckland.  Istilahnya ini life support mereka untuk para mahasiswa PhD. Sebenarnya program ini sudah ada sejak awal saya masuk kuliah disini, namun karena kesibukan di Kimia saya tidak pernah sempat menghadiri. Hanya ada dua yang saya hadiri waktu itu. Itu pun karena biasanya materi yang mereka sajikan kurang terlalu match dengan sains sehingga saya tidak terlalu mengikuti dan cenderung memikirkan pekerjaan saya di lab.
Nah karena saya sudah resmi pindah jurusan dan nature of work di education berbeda dengan nature of work di kimia, jadi saya pikir sekarang saatnya saya mulai membiasakan lagi dengan ritme juliah setelah selama 2 bulan bergulat dengan depresi saya. Mulailah saya bergerilya dengan daftar ke banyak workshop menarik. Mulai dari IT skill, literature review, bagaimana me manage referensi supaya rapi dan mudah di track back, lalu bagaimana mulai menulis tesis, pokoknya semua hal yang berhubungan dengan study doktoral saya di education selanjutnya lah. Berbeda dengan di kimia, karena ini gak ada labnya, jadi ya dari day one kerjaan kita ya membaca ma nulis. Gitu terus, ya tesisnya juga beda jauh ketebalannya dengan yg di kimia. Kalau di kimia tesis palingan 100 an ke atas kalau di education tesis bisa mencapai 300 lembar. Mungkin karena nature of work dan beban pekerjaannya yang berbeda yah hehehe. Jadi mulailah saya enjoy ikutan banyak workshop saat ini. Ditambah lagi, workshop workshop itu kebanyakan lokasinya di city campus, dekat banget mah dengan unilodge, jadilah saya bahagia ikutan workshop hampir tiap hari. Wong tinggal jalan kaki dan mumpung reading list yang saya punya dari education belum panjang, saya memanfaatkan waktu dengan ikutan workshop. Alhadmdulillah, senang banget dapat ilmu baru hehehe.

Five, Russell Church
Tentu ia adalah hal terbaik yang terjadi di hidup saya saat ini. Saya benar-benar menyesal telah begitu cuek dengannya di awal kami berkenalan. Tapi ya wajar lah say akan Cuma jaga diri ya kan hehehe. Daripada salah pilih dan cenderung dimanfaatkan, akhirnya saya memilih ketus bin judes dengannnya waktu di awal perkenalan kami. Hehe, saya ingat ia dulu sering banget nyari-nyari alasan biar bisa ketemu saya. ya mau ngasih kue lah, mau ngajak belanja lah, belikan kopi lah buat belajar, pokoknya selau adaaa aja alasannya hehehe. Dan setelah ketemu itu ia biasanya ng etext, IT IS SO WONDERFUL TO SEE YOU. Tapi ya tetap aja saya mikirnya yaelah laki laki mah sama. Jadi ya saya cenderung ignore dirinya hehehe.
Saya ingat saya pernah jahat banget dulu itu. Saya sudah janji mau jalan ma dia terus saya cancel dan krena saya gak tahu alasan apa yg musti saya bilang dan juga krena nggak enak juga karena keseringan nolak, akhirnya saya memilih matiin hape dan semua alat komunikasi. Jahat sih iya, tapi hari itu saya juga lagi bad mood dan bakalan nyemprot orang lain. Jadi saya pikir yah sudahlah, saya off aja semua alat komunikasi saya. Iyaa jahat bangeeet yaaa hingga saat ini saya masih nyesel lhoo pernah se jahat itu hehehe. Pas saya on in hape saat itu, banyaaak banget sms nya hingga akhirnya ia memilih pergi sendiri. Terus alasan saya apa coba pas ketemu, sorry yaaa, hape saya hang. Hahaha bener bener jahat.
Tapi saat ini, meski saya belum 100% percaya ma semua ucapannya, tapi seidaknya kadar percaya saya sudah jauh lebih banyak. Wong sudah tunangan juga, masa masih gak percaya 100%. Saya mulai melihat sisi lain darinya. Ia adalah lelaki yang bertanggung jawab. Not to mention betapa baiknya ia pada saya. ia benar-benar ber komitmen. Reall committed. Sampai sampai ia selalu mengirimkan sms di sela sela pekerjaannya. Lalu ia memahami saya yang lumayan aneh ini dan selalu mendukung saya. Mungkin Anda bosan dengan postingan saya tentang Russell Church which is understandable tapi saya memang tidak bisa bohong, he makes me really really happy. Orang yang awalnya say atoalk tolak bahkan sering saya biarkan menunggu dengan kejamnya, sekarang malah jadi orang yang begitu dekat, orang yang begitu mendukung dan segala hal yang tidak pernah saya bayangkan akan saya dapatkan darinya. Ia, adalah orang yg begitu berarti buat saya. ia adalah seorang kawan, seorang tunangan, seorang kekasih, seorang laki laki yg begitu menyayangi saya, dan untuk alasan itu, saya mensyukurinya.
Well, itulah my top five over two weeks, people. Tetap bersyukur, jangan kufur, tetap positif dan menerima hidup yang kita jalani masing masing sebagai bagian dari kasih sayang Allah pada kita semua. Insya Allah, semua akan terasa ringan.

Auckland, 19 Juni 2016
-NK-


No comments:

Post a Comment