Tuesday 1 April 2014

Untuk para calon pemenang hidup: INCREDIBLE U! INCREDIBLE ME!

Hey hey there!

Ni saya lagi nih. Meskipun saya sdh disuruh istirahat oleh asisten prof hari ini, yah mata saya menolak utk tidur. So, drpada berkelahi dg mata yg gak mau bobo, mending saya menulis yah! Oh ya, trmksh yaa msh sudi membaca tulisan saya. Meskipun yah, isinya gak lebih dari tulisan picisan hehehe.

Kali ini tulisan saya adalah ttg bagaimana memenangkan hidup. Wuih, seriusnyaaa tulisan :-). Tentu saya bukanlah pemenang hidup, belum, tapi saya juga belum kalah, selama saya msih hidup, well, saya dapat dikatakan pejuang hidup. Tentu lucu ya membaca tulisan bagaimn memenangkan hidup dari seseorang yg seringkali "terjungkal" oleh hidup seperti saya. Tapi anggaplah saya seorang yg gagal yg saking serringnya gagal jadi bisa memetakan kekuatan musuh hehehe. Tapi jangan ditiru kegagalannya ya. Semoga tulisan ini bisa sedikit memberi penyejuk bagi siapapun yg sedang sulit hari ini. Karena seperti yg saya sebutkan, kita didesain untuk jadi LUAR BIASA. Yes, the incredible. INCREDIBLE U, INCREDIBLE ME!

Jegalan hidup itu macam macam, kawan. Ada yg mendapatkannya dari kesulitan keuangan, akademik, kesulitan menemukan pasangan, kesulitan berkompromi dg pasangan, perpisahan, penyakit, korupsi, macam macam lah. Ada yg mendapatkannya di saat masih kecil sekali seperti Najwa, anak saya, yg hrs tdk beribu di usia yg msh sgt kecil. Atau saat dewasa. Atau saat tua renta. Ada yg mendapatkan jegalan hidup dari orang lain semisal orang tua, suami, istri, atau anak. Ada yg mendapatkan jegalan hidup dari dirinya sendiri. Bagi saya, saya adalah penyebab kesulitan yg dialami Najwa. Saya juga penyebab kesulitan bagi diri saya sendiri. So, bagi saya sesakit apapun yg saya alami, saya berusaha menutupinya. Saya menghukum diri saya sendiri dg itu. Yah, jika pun ada satu dua keluhan muncul di status fb saya, itu pasti telah melewati kadar pedih yg bisa saya tahan. Walau bagaimanapun, saya hanyalh ibu yg merindukan anaknya. Sesalah apapun saya...

Ok, lantas bagaimana ya spy kita bisa menjadi pemenang hidup? Hmm mungkin lebih pasnya adalah bagaimana kita tidak kalah dengan jegalan jegalan hidup? Saya menyebutnya BISTIQ. Wuihh jadi ngiler kaaannn ingat bistik daging di Indonesia heheheh. Apaan tu BISTIQ? Bagaimana BISTIQ bisa membantu kita dalam menghadapi jegalan jegalan hidup? Yuk, mari membaca...

B, berdoa.
Saat kesulitan menghampiri kita, maka yg pertama kita temui adalah Allah, sang pencipta. Karena tak ada satu pun daun yg luruh di muka bumi ini tanpa sepengetahuan Nya. So apapun yg terjadi dalam hidup kita pasti sdh diketahui oleh Allah dan dg seizin Nya. Maka sebagai makhluk Nya, kita harus memohon pertolongan Nya. Berdoa berarti memasrahkan segala usaha kita dalam keputusan Nya. Doa bukan berarti kita lemah, doa berati kita mensinergikan kekuatan kita yg maha kecil ini dg kekuatan Nya yg Maha Besar. Doa melipatgandakan usaha kita yg dg kekuatan Nya. Kita mengandalkan Nya dalam doa kita. Dan ini yg terkadang kita lupakan. Kita merasa terlalu sanggup utk menanggung beban hidup sendirian. Percayalah, kita tak akan sanggup. Kita perlu Dia, yg Menciptakan kita. Andalkan Dia, Libatkan Dia dalam setiap usaha usaha kita. Wong kita cuma makhluk, gak usah sok! :-)

I, ikhtiar.
Setelah berdoa, maka kita perlu ikhtiar. Jika Anda sedang sakit, Anda harus bergerak, berusaha mencari pengobatan yg bisa menyertai doa Anda. Ingat, yg menyembuhkan bukan pengobatannya, tapi ikhtiar kita yg di ijabah oleh Nya. Jika saat ini Anda sedamg dililit kesulitan uang, maka Anda harus bergerak menjemput rejeki. Ikhtiar kita pun tetap berada dalam kerangka ridho Nya. Dengan ber ikhtiar, maka kita adalah pejuang pejuang hidup. Yg tdk akan menyerah dengan pisau bunuh diri atau pun narkoba. Ikhtiar merupakan action dari doa kita. Itu yg harus kita lakukan.

S, syukur or sabar
Well, ini dua formula. Saat ikhtiar kita mendapatkan hasil yg sesuai, maka syukur yg hrs kita kemukakan. Sadar bahwa dalam keberhasilan ikhtiar kita, ia lah Allah yg mengijabah segalanya. Sadar bahwa dengan pertolongan Nya kita msh bisa brikhtiar dan akhirnya berhasil melewati satu demi satu jegalan hidup. Misalnya penyakit Anda sembuh, atau Anda akhirnya bertemu jodoh yg Anda idam idamkan, alhamdulillah, Allah lah yg mengijabah segalanya. Syukur hrs dikemukakan saat ini.
Namun jika ternyata obat juga belum ditemukan, atau kesulitan keuangan msh mendera Anda, saat ini sabar yg harus Anda ingat. Perlahan lihatlah ke bawah, cari orang orang yg hidupnya di bawah Anda dan belajarlah kekuatan dari mereka. Bukan berarti Anda bahagia melihat mereka menderita, namun karena sebagai pejuang, Anda perlu bantuan dari pejuang lain, untuk tetap kuat. Untuk tetap berdiri, menghadapi jegalan jegalan hidup berikutnya.

T, tawakkal
Tawakkal berarti berserah diri pada Allah. Bukan, bukan berarti menyerah. Tawakkal dilakukan saat usaha sdh dijalankan, doa sdh dipanjatkan. Tawakkal berarti kita berserah diri pada keputusan Nya. Sadar bahwa wong kita cuma makhluk yg biar dicabut nyawa saat ini saja tak bisa melawan. Dengan tawakkal, kita sebenarnya sedang menitipkan kepedihan hidup pada Nya yg Maha Mengerti dan Maha Mendengarkan. Dan dengan sifat Nya yang Rahman dan Rahim, kita berharap ia akan Meraih kita dalam kasih sayang Nya. Tawakkal bukan berarti lemah. Tawakkal berarti kita menyandarkan diri kita pada yg Maha Brkuasa. Bukankah sangat nyaman, memiliki sandaran yg super seperti Allah SWT? Untuk Anda yg sedang sakit, Anda bisa tidur lelap sejenak, sadar bahwa Allah akan menyelesaikan masalah penyakit kita dengan cara Nya. Yg penting kita sdh berusaha, kita sdh berdoa, maka tawakkal lah yg hrs dijalankan. Tawakkal, metode menyandarkan diri pada yg Maha Sempurna...

IQ, ikhlas dan qanaah
Ikhlas dan qanaah adalh dua hal yg berdampingan. Sekali lagi, wong kita ini cuma makhluk, tak lebih kuat daripada semut di hadapan Allah, maka ikhlas dan qanaah atas apapun ketentuan Nya adalah cara paling cerdas yg bisa kita lakukan. Ikhlas menunjukkan kita cuma makhluk yg tak berdaya. Karena hanya dengan ikhlas dan qanaah kita bisa melanjutkan perjuangan kita, sepedih apapun itu. Ikhlas berarti menerima ketentuan akan takdir Allah, apapun itu, seberapa pun kadar nya. Tidak mudah untuk menjadi pribadi ikhlas. Tentu kita akan cenderung membandingkan hidup kita dg orang lain. Tentu kita akan berucap "kenapa dia sehat saya sakit ya Allah, kenapa dia berpasangan saya sendiri ya Allah? Kenapa dia kaya saya seret ya Allah, kenapa dia punya anak saya belum ya Allah? Musti, kita akan berbuat seperti itu. Saat inilah Qanaah berperan. Sepedih apapun hidup kita, kita harus percaya bahwa Allah tidak pernah Menzalimi hamba hambaNya. Hanya mereka yg tdk sadar, bahwa ia hanyalah hamba, yg berpikir Allah menzalimiNya. Karena hanya mereka yg sombong, angkuh yg mampu menuduh Allah, sang pemberi hidup telah menzalimiNya. Dan mereka tentu bukanlah hamba. Mereka lah Tuhan untuk dirinya sendiri.
So kita harus selalu berbaik sangka akan ketentuan Allah. Karena jika Allah hendak menzalimi kita, tentu kita sdh dimatikan saat ini juga, so seluruh dosa kita dibalas tak brujung di akhirat nanti. Tapi kan tidak, se sulit apapun itu, kita masih hidup, dan berarti masih ada waktu untuk bertobat, mencari jalan terbaik untuk mengakhiri hidup ini. Lagian, meskipun kita berburuk sangka pada Nya, toh tidak merubah keadaan, malah membuat hidup kita bertambah sedih. Lebih baik kita selalu berbaik sangka pada Nya, apapaun itu, berapapun kadarnya.

Nah, akhirnya, apakah kita telah jadi pemenang hidup? Jika kita mampu menjalankan BISTIQ, tentu, jika pun akhirnya penyakit itu tak jua pergi hingga ajal menjemput, maka kita akan meninggal dalam kesyukuran. Kita akan meninggal bahagia dalam senyum. Karena kita sedikit pun tak berburuk sangka akan ketentuan Nya. Kita, hingga akhir hayat, tetap percaya bahwa ini adalah takdirNya dan kita menerima itu dengan ikhlas. Kita telah berdoa, berikhtiar, kita sabar, kita bersykur, kita tawakkal dan akhirnya ikhlas serta qanaah. Meskipun kita akhirnya meninggal dalam perjuangan hidup ini, bukankah meninggal dalam baik sangka dengan Allah jauh lebih baik daripada hati kita penuh dengan kekesalan pada Nya? Toh hidup kita tidak akan berubah dengan kesal pada Nya.
Jika pun kita akhirnya berhasil melewati satu jegalan hidup, kita pun tidak sombong. Kita tetap memijakkan bahwa Allah lah penyerta segalanya. Bahwa kita tidak akan berhasil tanpa bantuan Nya. Ah, betapa mudah dan indah nya hidup saat kita mampu selalu menggantungkan diri pada Nya. Bahkan saat sakit menjadi saat termanis untuk berzikir pada Nya. Saat sendiri menjadi ramai dengan menyebut asma Nya. Saat tak punya uang, jadi penuh hati karena selalu mengingat Nya. Kesulitan bukan menjadikan kita jauh dari. Nya, tapi justru jadi jembatan kita menitipkan seluruh hidup kita pada Nya. Pada Allah yang Maha Kuasa.

Dan jika Anda mampu menerapkan BISTIQ ala saya. Well, Anda lah sang pemenang hidup. Anda lah the incredible! Mari kita berusaha, menempatkan Allah dalam setiap langkah kita. Agar kita menjadi pemenang dalam hidup ini. Agar kita menjadi the Incredible, incredible u, incredible me!

Mysore, 1 April 2014.

Masih di India :-)

2 comments:

  1. Terima kasih atas komen nya maaf ya baru terbaca sekarang heheh. 2 years later in another country :-)

    ReplyDelete