Saturday 24 October 2015

My PhD Journey: TOP FIVE OF THE THIRD WEEK IN AUCKLAND

Hello there. Good morning full of sunshine from Auckland. 

Yeah, meskipun saya belum ada ide untuk reaksi yang sedang saya set up saat ini, tapi yah it is ok to post some of the things that I thought I am grateful of. Meski bagaimanapun, saya selalu punya lima hal yang bisa disyukuri minggu ini. My TOP FIVE OF THE WEEK. 

Terima kasih yaa bagi yang terus berkenan membaca postingan postingan saya, baikd i blog, IG or di FB. Ini saya lakukan semata mata untuk release kesintingan sya sebagai mahasiswa PhD disini. Yah, PhD saya memang tidak terlalu menegangkan, professor hanya meminta saya untuk mencoba, dan rute apapun yang saya rancang utuk reaksi ini, bukan hal yang harus berhasil. Namun berbagai eksperimen yang sudah saya lakukan seminggu ini, cukup membuktikan bahwa saya berusaha. Sungguh, saya benar-benar beruntung memiliki supervisor yang membuat saya tumbuh bukan patah. 

So, guys, here are my TOP FIVE OF THIRD WEEK. 

One, I am able to use Chromatography Column
Yup, ini harus disyukuri karena sebelumnya saya hanya mempelajarinya melalui teori di India, namun sekarang hampir setiap hari saya menset kolom. Bikin silika gel dan BENAR BENAR menyentuh alatnya, bahkan paham cara kerjanya, bukan adri menghafal, tapi dengan mempraktekkan secara langsung. Pertama pegang, ya kagok yaa, tapi lama lama akhirnya jadi biasa. Kemarin saya bikin kesalahan sebenarnya, saat saya tidak memperhatikan kolom saya yang kekurangan solvent hingga akhirnya kering. Saat ini, memandangi tetesan demi tetesan cairan dari kolom saya itu menjadi rutinitas tersendiri. Dan, berada di lab dengan segala kelengkapan ini, membuat saya merasa seperti di rumah. Saya merasa aman. Benar-benar aman. So, ini adalah hal pertama yang harus saya syukuri hari ini. 

Two, Uang Beasiswa saya Cair. Yayyyy!
Setelah menunggu selama sepuluh hari kerja, akhirnya uang beasiswa saya selama tiga bulan, plus uang tunjangan buku selama setahun CAIR. Yayyyyy! Senang sekali rasanya melihat saldo tabungan yang tiba tiba "gemuk" hehehehe. Teman-teman saya di lab plus supervisor sangat happy dengan berita ini. Mereka tahu betapa saya sangat khawatir dengan uang beasiswa saya karena lumayan lama menunggu ya. Tapi akhirnya, uang resmi cair hehehe. Thank you, LPDP. Saya bisa meneruskan riset PhD saya dengan tenang lagi hehehe. 

Setelah toleh kanan kiri, akhirnya saya juga tahu bahwa beasiswa LPDP adalah yang TERBESAR di kelasnya. Maksud saya jumlah uangnyaaa. Karena si Koriakus dan Ram, dapat beasiswa langsung dari sumber yang saya tahu cukup bonafid dan jumlahnya tidak sebesar yang diberikan LPDP pada saya. Mereka mendapat uang 25,000 NZD setahun tanpa tunjangan apapun lagi sedangkan saya masih dapat tunjangan buku sebesar 9,000 NZD setahun. Itu pun saat riset saya masih bisa mengajukan dana tesis lagi ke LPDP, yang tidak didapat oleh Koriakus atau Ram. Hehehe, alhamdulillah, rejeki anak sholeh, LPDP memang yahud!

Anyway, dengan resmi cairnya uang beasiswa ini, saya berencana beli kebab or McD anything untuk memanjakan lidah saya lah. Itu yang bikin si supervisor tertawa kemarin saat mendengar kepolosan saya hahaha. Tapi dasar manusia hemat, pas masuk McD lihat harganya yg rata rata 10 dolar ke atas, yah, nge per keluar deh, males, mahal banget hehehe. 

Three, Saya LULUS DELNA
Yay, ini juga harus dirayakan. Karena saya sangat tegang dengan tes ini. Yah, mungkin Anda bilang, halah Bu NUrul lho, masa takut tes Inggris. Tapi asli lho, saya TEGANG. Mungkin karena yang nge tes asli langsung dari ahli bahasa Uni Of Auckland ya, jadi saya agak takut inggris saya yang abal abal ini kelihatan hehehe. Selain itu, saya dengar si Ram, juga gak lulus, dan ia dari Asia. Ya si Koriakus ya lulus karena dia dari Yunani. Jadi berkiblat dengan kegagalan Ram itulah, saya jadi takut hehehe. Tapiiii....yay, saya LULUS. Inggris saya dinyatakan mencukupi untuk ikut proses akademik. Jadi saya nggak khawatir lagi. Si supervisor juga memberikan selamat atas keebrhasilan saya, karena menurut beliau, banyak mahasiswa Cina yang gak lulus. Beliau bilang saya harus menghargai diri saya sendiri karena ternyata saya mampu tuh. Benar-benar supervisor yg OK BGT!

Four, Saya ikut seleksi Teaching Asistant
Ini juga pengalaman yang gak kalah asyik. Saya submit form minggu lalu dan minggu ini tiba giliran saya untuk perform. Yah saya nggak tahu sih peluang saya ya. Tapi setidaknya saya mencoba. Entah bagaimana performance kandidat lain karena kami dites sendiri sendiri, setidaknya Ram dan Koriakus juga mencoba. Yang jelas, saya senang saya ikut seleksi ini. Yah hitung hitung asah kemampuan mengajar lah. Kalau lulus ya alhamdulillah, saya dapat tambahan dana lagi hehehe. Doakan saya yaaa Readers, semoga saya termasuk uang lulus amiin...

Five, saya beli jaket baru hehehe
Ini sih biasa aja benarnya. Tapi yang bikin amazing, harga jaketnya cuma 10 dollar. Saya sih sudah beberapa kali melewati para pedagang cina itu di pinggir kampus, tapi karena duit yang masih terbatas saya tidak berani singgah. Puncaknya saat jaket saya basah hari Kamis, dan suhu alamak dingin banget. Akhirnya saya pun singgah dan melihat lihat jaket yang mereka pajang. Yay, ternyata ada satu yang saya suka. Bahannya hangat dan ada kain parasutnya agar tetap kering saat hujan. Plus ada hoodienya hehehe. Jadi deh saya punya jaket baru seharag 10 dollar. Yaa mungkin gak baru yaa, itu pasti barang bekas yg dijual lagi, tapi masih ok barangnya. Dan memang, jaket buatan sini memang beda dengan yg dibawa dari Indo. Lebih hangat yang ini. 

Dan....itulah my top five of the third week in Auckland. Senang banget karena sudah mulai beradaptasi. sudah lebih sabar dengan angin dan suhu yang naik turun gak keruan. Namun seperti yang saya bilang, selalu ada hal yang bisa disyukuri dari setiap keadaan. There will always be something to be grateful of about life. 

Happy Sunday there! Stay cool for you yang lagi hot di Indonesia dan stay warm for me, yang lagi kedinginan di Auckland hehehe.

Auckland, 25.10.2015

Nurul Kasyfita

No comments:

Post a Comment