Saturday 14 May 2016

My Top Five of The Week (second Week of May)

Hi all, happy weekend from New Zealand!

Well, saat ini seperti biasa, saya akan posting tentang 5 hal yang saya syukuri minggu ini. Mungkin ada diantara Anda yang bertanya kenapa cuma 5 hal. Yeah, sebenarnya banyak abnget yangs aya syukuri setiap harinya, cuma untuk lebih nge hitss ya dipilih 5 saja selama seminggu. Selain karena hari kerja itu 5  hari dimana lebih banyak dinamika yang terjadi selain saat weekend, dan juga kelihatan lebih keren ah kalau disebut TOP FIVE OF THE WEEK, iya kan hehehe. Itulah alasannya kenapa postingan saya tentang hal yg saya syukuri selalu saya sebut sebagai TOP FIVE OF THE WEEK.

Ok, minggu ini masih seperti biasa, hidup saya masih menunggu. Menunggu kabar saya diterima atau tidak di fakultas yang baru yaitu School of Education and Social Work. Setelah dihantam depresi, lalu mengumpulkan dukungan dari dokter, konselor dan supervisor, dan disetujui oleh LPDP, saat ini saya sedang menunggu tanda diterima di fakultas yang baru untuk segera memulai PhD saya di bidang yang baru. Menegangkan? Pastinya. Tapi saya yakin, usaha saya sudah maksimal, sehingga saat ini saya menyerahkan segalanya pada Allah SWT, apa keputusan terbaik untuk saya. Well, here are my top five of this second week of May.

One, my HOW TO DEFEAT DEPRESSION program
Sebenarnya saya hampir putus asa menghadapi depresi ini. Ini seperti penyakit aneh. Saya tidak ada keluhan fisik apa apa tapi selalu merasa pusing, mual, muntah tanpa sebab. Bahkan hingga minggu kedua April, saya susah sekali bangun dari tempat tidur. Ada saat dimana saya bahkan ditolong oleh mekanik unilodge hanya untuk sekedar mengambil obat depresi saya di lemari. Bayangkan, saya sampai tidak bisa bangun dari tempat tidur. Setelah itu, saat saya pergi ke luar ruangan, saya merasa bangunan bakal menimpa saya. Saya benar-benar merasa saya sepertinya sudah gila. Namun, alhamdulillah sejak awal Mei, saya merasa membaik. Sakit kepala saya sudah mulai menghilang dan badan saya terasa segar.
Saat inilah saya mulai meneruskan membaca buku 15 steps to overcome anxiety and depression, buku yang saya pinjam dari Uni of Auckland Library. Disini ada 15 langkah setiap minggunya untuk mengatasi depresi. Kelihatannya aneh saya harus berlatih supaya tenang dan tidak stress, tapi memang depresi itu sungguh mengerikan, saudara saudara. Saya bisa berkata begini karena saya merasakan hal itu.
Program pertama di buku ini adalah RELAX. Saya berlatih teknik relax setiap hari selama 5 menit tiga kali sehari. Dan program minggu keduanya yang saat ini saya jalankan adalah OLAHRAGA MINIMAL 30 MENIT SEHARI. Ini benar-benar OK. Awalnya tentu saya merasa lelah apalagi sudah sebulan setengah saya hanya berbaring di tempat tidur tanpa beraktifitas yang berat. Namun setelah saya jalani, treadmill, rowing, yoga, cycling, alhamdulillah saya merasa jauh lebih sehat. Akhirnya saya bertekat akan menjadikan ini kebiasaan saya. Yah, tentu tidak mudah, namun kebiasaan baik harus dilestarikan. Dan saya pikir it is time to do sport again.
Program di buku ini benar-benar saya syukuri karena buku ini seperti berbicara dengan saya tentang depresi. Jadi saya benar-benar merasa dituntun. The book talks to me hehehe. Dan setiap hari akhirnya saya habiskan dengan membaca langkah demi langkah dari buku ini yang saya aplikasikan satu demi satu. Dan semoga dengan ini, depresi saya benar-benar akan terlewati. Amin!

Two, my GREAT UNILODGE
Saya tidak pernah berhenti bersyukur tinggal di Unilodge. Yeah, sewanya memang mahal, 300 dollar seminggu dan itu saya bayar sendiri artinya saya tidak berbagi dengan orang lain atau menyewa satu tempat lalu sharing sewa. Ini studio apartment. Namun yang saya syukuri adalah, despite sewanya yang tinggi, tempat ini nyaman banget. Saya punya dapur sendiri, punya shower yg ok, punya gym, swimming pool meskipun saya gak bisa berenang hehehe, punya meja billyard kalau lagi bosen meskipun saya nggak pernah main hehehe dan INTERNET UNLIMITED yang super cepat karena jaringannya terkoneksi dengan uni of auckland. Coba bayangkan, saat saya di hostel, iya sih, sewanya cuma 200 dollar seminggu, tapi itu cuma kamar. Toilet sharing yang kadang bikin saya nggak nyaman karena harus berpapasan dengan bule lain. Shower sharing, bahkan dapur yg buat masak masak juga sharing, dan tutup jam 11 malam, padahal kadang tengah malam saya masih lapar hehehe. Lalu jarak dengan bus stop yang jauh banget dan yang sering bikin gak puas adalah internetnya cuma 2GB seminggu dan harus beli lagi kalau pas lagi habis. Sementara di unilodge youtube saya nggak pernah putus karena internet yang super cepat dan unlimited. Selain itu, fasilitas yang lengkap dan manajemen yang profesional karena mereka attach dengan uni of auckland, jadi gak akan macam macam hehehe. Belum lagi fasilitas gym yang bikin saya nggak perlu jauh jauh berolahraga. Itulah sebabnya unilodge adalah kediaman yang pantas saya syukuri.

Three, my WONDERFUL INSURANCE
Yup, asuransi. Ini adalah hal yang paling menyenangkan saya pikir dari keberadaan saya di Auckland. Kalau biasanya jika ingin berobat, yang pertama kita tengok adalah isi dompet, namun disini saya benar-benar dijamin bebas biaya untuk ketemu dokter, bahkan dapat obat-obat paten yang oke banget. Semuanya karena kami di cover asuransi yang terkait dengan SPP uni of auckland. Asuransinya sih namanya student safe yang berada di bawah allianz. Namun servicenya ok banget. Sejak awal Januari saat saya masuk rumah sakit, mereka benar-benar profesional menangani saya. Saat itu terus terang saya agak keder melihat tagihan rumah sakit yang hampir 2,000 Dollar atau 20 juta rupiah. Busyet, dapat uang darimana segitu. Namun dengan tawakkal, saya kirim formulir dan mengklaim penggantian biaya. Dan cuma perlu seminggu, mereka telah melunasi tagihan rumah sakit itu, Benar-benar mudah dan gak berbelit belit.
Dan minggu depan saya akan menjalani mammogram. Itu adalah x ray untuk payudara karena saya menemukan benjolan di dada kanan saya. Awalnya saya juga khawatir mereka tidak approve karena saya merasa banget sudah banyak tagihan yang saya kirim ke asuransi ini hehehe. Saya sepertinya satu satunya mahasiswa internasional yang sering sakit. Sejak Maret hingga April, saya benar-benar ditangani dokter dan konselor dan semua tagihan kosnultasi, obat semua ditagihkan ke asuransi. Jadi saya ya agak keder untuk tagihan mammogram ini sehingga saya minta pre approval terlebih dahulu. Dan alhamdulillah, pre approval saya disetujui sehingga minggu depan ini saya bisa menjalani mammogram dan ultrasound untuk memastikan benjolan tersebut. Lengkap dengan konsultasi ke dokter bedah untuk membicarakan hasil pemeriksaan. Saya akan ditangai ahli kanker payudara di New Zealand. Dan semuanya ditanggung asuransi. Isnt it wonderful?

Four, my love story
Yes, ini adalah hal yang juga saya syukuri. Meski tidak muda lagi, namun perubahan di bidang asmara dalam hidup saya ini tentu membawa kebahagiaan hehehe. Apalagi, saat ini yang kami jalani adalah hubungan antar orang dewasa yang sudah jauh dari kesan cemburu buta, jauh dari kesan menggebu gebu, kami saling dukung, saling support, menikmati kebersamaan masing masing. Dan ia benar-benar partner yang oke, despite umurnya yang terpaut jauh dari saya. Ia adalah seorang sahabat baik yang bisa diajak berbagi dari cerita hidup hingga program TV. Ia bukan hanya seorang kekasih romantis, yes, ia romantis, banget romantisnya, tapi ia juga sahabat baik. Jadi hubungan ini terasa begitu tenang, menyenangkan, tanpa ada drama atau roller coaster feeling. Tidak ada tuh namanya menunggu nunggu sms nya, ia selalu sms sebelum saya gusar menunggu. Ia selalu bercanda, meski kadang kadang silly, tapi itu bikin saya kangen hehe. Belum lagi dukungannya pada saya yang begitu massive. Ia tidak pernah berhenti percaya bahwa saya mampu melakukan sesuatu yang besar bahkan saat saya tidak percaya lagi dengan diri saya. Selain itu, ia juga kekasih yang romantis, penyayang, seorang lelaki yang begitu menghormati saya dan membanggakan saya. Saya benar-benar merasa tersanjung saat bersamanya. Jujur, bahkan ia membuat saya merasa seperti gadis perawan yang masih muda dan belum pernah gagal dalam pernikahan. Anda tahu, kadang laki-laki memandang rendah pada wanita seperti saya ini dan cenderung merendahkan. Intinya sih, banyak aja yang menikahi janda namun dengan banyak catatan SUDAH UNTUNG SAYA MAU SAMA KAMU, sehingga si wanita cenderung hopeless dan akhirnya menikah dengan opini daripada nggak ada. Namun, Russell Church adalah laki-laki yang begitu menghormati saya, meskipun ia tahu seluruh masa lalu saya. Ia masih berkenan menerima dan menghormati saya. Bahkan lebih dari saat dulu saya masih perawan dan dipinang untuk pertama kalinya hehehe. Itu yang bikin saya bahagia banget dimuliakan sebegitu rupa olehnya.



Five, me, still ME!
Yah, meskipun mungkin banyak yang tidak paham dengan gaya saya, namun saya benar-benar mencintai diri saya ini. Karena meskipun saya sendiri, saya tidak pernah merasa kesepian. Saya selalu bisa menciptakan kebahagiaan meskipun saya sendiri. Dan dengan gaya sendiri, saya menemukan jalan untuk survive. Saya memang penyendiri, terutama sejak jalan hidup saya berubah, saya lebih suka hidup dengan diri saya. Namun saya tahu, justru dengan itu, saya terhindar dari ghibah, dari iri dengan hidup orang lain, dari tindakan menghakimi orang lain. Karena saya merasa hidup saya aja belum benar, gimana saya bisa menghakimi orang lain hehehe. Selain itu, fokus dengan diri saya sendiri membuat saya bisa fokus dengan kekuatan saya dan akhirnya menghasilkan pencapaian. Saya tidak bergantung pada orang lain. Saya posting apa yang saya suka di fb saya, ada yang komen syukur, gak komen juga gak apa apa. Ada yang kirim pesan di inbox ya dibalas, kalau pun sepi yo wis, berarti saya bisa fokus dengan hal lain. Saya tidak punya teman akrab, tapi saya akrab dengan banyak orang. Saya tidak pilah pilih dalam bersahabat, niat saya hanya satu bagaimana saya bisa memudahkan hidup orang lain. Dan saya bersyukur, meski saya tidak punya banayk dalam hidup, hati saya benar-benar penuh dengan syukur hingga kadang malam hari saat saya tidur, saya bisa tidur dengan senyum mengingat betapa ajaibnya hidup saya dan tidak semua orang dipercaya untuk menjalani takdir seperti yang saya jalani. Meski sehari hari saya sendirian di kamar saya di unilodge ini, saya selalu bisa menciptakan kebahagiaan. Saat sampai waktu shalat, saya shalat, kadang saya mengaji, kadang saya mendengarkan musik, atau memasak, selalu ada hal yang bisa dilakukan. Dan itu menarik untuk saya. Dan demi kualitas diri yang begitu solid ini, saya bersyukur menjadi diri saya. Yes, me, still me!

Well, itulah lima hal yang saya syukuri minggu ini. Bagaimana dengan Anda? Think of your top five of the week, dan berbahagialah. Karena tidak semua manusia, dikaruniai hati yang mampu bersyukur.

Auckland, 15 Mei 2016

-NK-

No comments:

Post a Comment